First War

7.5K 776 38
                                    

Arthit merasa senang bukan kepalang, akhirnya dia bisa membungkam si bocah tengil alias Kongpop itu.

'Pink milk ini selalu manis tapi khusus hari ini rasanya jauh lebih manis, apa tercampur rasa manisnya kemenangan?' pikir Arthit sambil senyum - senyum sendiri di dalam lift.

Tiba di pintu depan apartemen yang nantinya akan menjadi tempat perperangan antara dia dan Kongpop, sekarang bukanlah tempat yang menakutkan lagi berkat surat perjanjian itu. 'Thank a lot Knot, sekarang segala sesuatunya jadi lebih mudah' ucap Arthit dalam hati.

"Oh Khun Arthit, barang - barang Khun sudah saya letakan di kamar paling ujung" kata staff jasa pindahan begitu melihat Arhit datang.

"Terima kasih P" balas Arthit sambil tersenyum, senyum yang tidak lepas dari sejak ia meninggalkan Kongpop dibawah.

'Keren juga apartemen ini  dasar anak orang kaya.' pikir Arthit melihat sekeliling dari ruang tamu , dapur sampai kamar yang akan ditempatinya.

Arthit masuk ke kamar yang akan di tempatinya. Kamar ini terlalu besar untuk dirinya sendiri.'sepertinya kamar ini kamar utama tetapi kenapa barang - barang milikku ditaruh disini. Ahh, P pasti salah taruh.' perang batin Arthit memberikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan itu sendiri pula.

"Kamar ini benar kamarmu P ?" Terdengar suara dari belakang Arthit, seakan - akan orang yang dibelakang tahu apa yang dipikirnya Arthit.

"Ini terlalu besar Kong, Apa kamarmu lebih besar dari ini ?" Tanya Arthit penasaran seberapa luas sih apartemen ini.

"Kamar ini akan menjadi kamarmu dan kamarku P"

"WHAT ? Kau gila, kenapa aku harus sekamar denganmu ?" Kata Arthit sambil berbalik menatap Kongpop.

"Aoww P, apa salahnya sekamar denganku ? Lagian ini sesuai dengan surat perjanjian yang kau berikan padaku P"

"Perjanjian ? Perjanjian yang mana ? Disana tidak tertulis aku bakalan sekamar denganmu Kongpop" cercah Arthit  tak habis pikir dimana ada kata akan sekamar dengan Kongpop dalam surat perjanjian yang di tulisnya.

"P, P'Arthit sendiri yang menulis surat perjanjian itu, masa P sendiri yang lupa isinya ?"

"Tidak ada hal ini dalam surat perjanjian yang aku tulis Kongpop."

"Perjanjian no. 3, hanya melakukan hal - hal yang dilakukan oleh seorang bodyguard, P' Arthit menulis ini kan"

"Iya, tapi apa hubungannya aku sekamar denganmu ?" Tanya Arthit geram.

"P, apa pekerjaanmu ?"

"Bodyguard"

"Apa tugas seorang bodyguard?"

"Sudah tentu menjaga majikannya" sahut Arthit polos.

"Jadi, siapa majikanmu P ?"

"Kau, si bocah tengil"

"Jadi, jika aku majikanmu dan P adalah bodyguardku berarti P harus menjagaku selama 24 jam non stop. Yang berarti apapun yang terjadi padaku adalah tanggung jawab P'Arthit. Berarti P harus tidur sekamar dan satu ranjang denganku" Jelas Kongpop.

"WHAT ? GAK MASUK AKAL"

"Suka tidak suka, mau tidak mau, P harus menjalani perjanjian yang P buat sendiri. Apa P seorang laki - laki yang tidak bisa di pegang janjinya ?"

"Tentu saja, aku akan memegang janjiku. Aku seorang laki - laki" jawab Arthit memegang teguh prinsipnya walau hatinya berteriak tidak mau.

"Sekarang P bisa membereskan barang - barangmu, Kong mandi dulu"

Arthit terduduk di pinggir ranjang dengan lemas, menatap hampa. 'Kenapa jadi begini ? Bocah tengil itu selalu ada cara. That  little shit .

Arthit, shut down. - Author

ARTHIT - 1 VS KONGPOP - 1

Chitchat :

Author : udah pasrah aja Arthit, terima karma mu.

Arthit : Ini gara - garamu tau ( sambil mencari - cari barang mau dilempar ke author )

Author : Kongpop, help me. ( bersembunyi di belakang Kongpop )

Kongpop : P' Arthit kau tambah cute kalo marah, lagian apa salahnya tidur denganku P, aku tak akan macam - macam kok, paling sedikit doank.

Arthit : I WILL KICK YOUR ASS BOTH OF YOU.....

Kongpop & Author : RUN FOR YOUR LIFE.....

See you my reader, ceritanya akan bersambung jika author lolos dari kejaran Arthit. Tolong bantuannya.

Salam,
Lazy writer

1. Private Bodyguard (Bahasa - Complete )Where stories live. Discover now