Just a little chit chat

4.1K 447 19
                                    

Terdengar deru ombak yang saling  mengejar satu sama lain. Melihat air laut yang biru, angin pantai yang sepoi - sepoi, vila yang indah. Ini akan menjadi hal yang paling indah kalau saat liburan, tetapi sekarang aku lagi diculik. Kutekankan sekali lagi "DICULIK".

'Sebenarnya sudah berapa kali sih aku ini diculik. Gantiin Kongpop 1x, gantiin Moon 1x, jadi sandera buat mancing Kongpop 1x. Kalau dipikirkan kembali, kenapa aku ini sering diculik ya. Padahal aku ini manusia gak berdosa.' Pikir Arthit merenungi nasibnya.

"Huhhhh..." Arthit menghela nafas, berharap hal ini cepat berlalu seperti yang sudah - sudah.

"Percuma P menghela nafas. Nikmati saja keadaan." Kata Rome yang menjadi penjaga mereka. Rome menyediakan makanan dan minuman yang cukup hingga dua orang tahanannya tidak kelaparan.

"Oii Rome, sebenarnya kakakmu itu kenapa sih terobsesi banget sama Kongpop. Dibilang Kongpop sudah mencintai orang lain masih memaksa." Tanya Bright yang tidak habis mengerti. Karena menurut Bright cinta itu tak perlu paksaan, masih banyak kok cinta - cinta yang lain menunggu.

" Aww P, sebenarnya ini salahku juga." Jawab Rome.

"Hah?" Kaget Bright dan Arthir secaa bersamaan.

"P tahu keuangan keluargaku sekarang tak begitu bagus, bahkan bisnis Phoku sekarang juga menuju kebangkrutan. Jadi Pho memaksa P'Wan harus mendapatkan P'Kongpop agar bisa membantu keuangan perusahaan kami. P'Wan hanya tak ingin aku menderita." Jelas Rome panjang lebar.

"Trus, apa hubungannya dengan menculik kita berdua ?" Tanya Bright penasaran diikuti anggukan kepala dari Arthit.

"Itu karena P'Wan ingin tahu siapa yang dicintai oleh P'Kong."

"Kalau sudah tahu, mau apa ?" Tantang Arthit. Bagaimanapun Arthit akan melindungi orang yang dicintai oleh Kongpop yang merupakan salah satu tugas dari bodyguard menurut Arthit.

"Tidak tahu P, mungkin diancam agar menjauh dari P'Kong."

"Lalu, kenapa kamu mau bantu kakakmu ?" Tanya Bright yang berpikir Rome ini bukanlah orang yang jahat.

"P'Wan kadang bertindak tanpa memikirkan akibatnya terlebih dahulu. Jadi aku disini mengontrol agar semuanya tidak diluar batas, begitu P."

"Jadi kenapa kau berpikir N'Aim orang yang dicintai sama Kongpop, Ai'Arthit ?" Tanya Bright yang membuat Arthit mendelik dan melirik ke Rome karena Bright membuka rahasia.

"Tenang, dia tidak akan membocorkannya." Kata Bright santai  sambil menolehkan dagunya kearah Rome.

"Benar P, aku tak akan membocorkannya kok." Kata Rome berjanji.

"Sebenarnya, aku pernah melihat mereka berciuman."

"WHATTT"

Arthitpun menjelaskan kenapa dia yakin bahwa Aim lah orang yang dicintai oleh Kongpop.

FLASHBACK ON

CASE 1 :

Hari itu panasnya terik banget, Arthit sebenarnya ingin pulang tapi malah disuruh guru mengambil dokumen di kelas junior. Walaupun malas tapi Arthit sebagai murid teladan harus melakukan apa yang diminta oleh gurunya.

Dalam perjalanan menuju kelas yang dituju, Arthit melewati kelas Kongpop. Betapa shocknya Arthit melihat Aim mendekatkan wajahnya ke Kongpop. Walau Arthit tak bisa melihat wajah Kongpop karena Arthit hanya melihat punggung Kongpop, tapi dari posisi itu Arthit yakin mereka berciuman.

CASE 2 :

Arthit sedang belajar di perpustakaan karena ujian sedang dekat. Ada suara tangis yang menganggu Arthit sewaktu ia belajar. Arthitpun memcoba mencari asal dari suara itu. Betapa terkejutnya Arthit melihat Kongpop menangis sambil memeluk Aim.

Akhirnya dari dua case tadi, Arthit menyimpulkan bahwa Kongpop mencintai Aim.

FLASHBACK OFF

"Hanya karena itu ?" Kata Bright meragukan keyakinan Arthit.

"Iya, memang perlu bukti apalagi Ai'Bright. Aku lihat kok dengan mata kepalaku sendiri."

'Kongpop, berani sekali kau menduakan Arthit' pikir Bright kesal dan ingin menghukum Kongpop jika sudah keluar dari sini.

"P, selain itu bagaimana perlakuan P'Kong terhadap P'Aim." Tanya Rome menyelidik.

"Akrab seperti biasanya."

"Apa tidak dibelikan sarapan, diantar jemput atau bahkan pergi kesuatu tempat berdua?"

"Ehmm aku tidak tahu tapi rasanya tidak."

"Itu bukan cinta P" kata Rome. " Jika mencintai seseorang maka selalu ingin merasa didekatnya, selalu ingin yanh terbaik buat orang dicintainya termasuk menyediakan sarapan, mengantar ke tujuan atau selalu mengalah P" Jelas Rome tentang filsafah cinta.

"Nah, menurutmu Ai'Arthit, kira - kira siapa yang diperlakukan seperti itu oleh Kongpop ?" Tanya Bright yang mengambil kesempatan ini untuk memecahkan batu di kepala Arthit.

'Tunggu. Tunggu. Dia menyediakan sarapan untukku, dia juga pernah mengantarku ke kampus dan menjemput pulang, dia selalu membelikan aku pink milk, dia juga memelukku waktu tidur. Aku juga jadi bahan latihan dia untuk mendapatkan teknik berciuman.' Arthit yang sedang merenungkan kehidupan sehari - harinya dia dengan Kongpoppun terkejut dengan jawaban yang ia dapat. 'APA AKU ORANGNYA?'

'Yuhuu, akhirnya sikepala batu mulai terpecahakan sedikit demi sedikit. Jasaku besar Kongpop, kau harus memberiku hadiah' pikir Bright tersenyum puas atas usahanya.

SIDE STORY

"Hallo Aim, ini aku"

"........"

"Lacak keberadaan P'Arthit dalam waktu 3 jam harus ketemu."

"........"

"Aku memasang alat pelacak di anting P'Arthit. Lacak sinyalnya dan beritahu aku temapt dimana P'Arthir berada."

"........"

"Thanks Ai'Aim."

Baru saja Kongpop menutup teleponnya, jarinya sudah mengetik nomor telepon yang lain.

"Hallo P, ini aku Kongpop."

"........"

"P, Kong minta bantuan menyelidiki satu orang, apa P bisa membantu ?"

"........"

"Kharp P, akan Kong kirim nama dan fotonya."

"........."

"Terima kasih P."

SIAPAPUN KAMU, YANG MENYAKITI P'ARTHIT TAK AKAN KULEPASKAN - KONGPOP

Hallo my reader,

Saya mau ngebut kerjaan dan mau liburan dulu nih. Jadi untuk next chapternya akan diupdate setelah imlek. Happy Holiday.

Thanks,
Lazy Writer

1. Private Bodyguard (Bahasa - Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang