Between Us

472 58 17
                                    

Seorang gadis dengan rambut lurus tergerai bebas tengah sibuk memandang ponselnya dengan mata berbinar di sofa empuk miliknya.Senyumnya terpancar ketika ia mengetikkan sesuatu di layar ponselnya.

Jin♥:
Aku akan menjemputmu nanti malam pukul 7.Love you.

Irene:
Baiklah.Sampai jumpa nanti malam.Love you too :)

Setelah selesai membalas pesan singkatnya kepada Jin, kekasihnya. Ia pun lantas bangkit dari posisi nyamannya dan berjalan pelan menuju kamarnya.Saat ini jam dinding di ruangan itu menunjukkan jarumnya di angka 2 siang lebih 25 menit.Ia masih punya beberapa waktu untuk malam berharganya itu.

Sebuah gaun hitam tergeletak di atas kasur nyamannya.Dengan mengetukkan jari telunjuk di dagunya Irene memandang gaun indah itu yang akan dipakainya untuk acara kencannya dengan Jin.Senyum manisnya nampak, membayangkan ia memakainya malam ini.Kemudian ia terpikir sesuatu.
'Sepertinya pergi ke salon bukanlah ide yang  buruk...lagipula sudah lama aku tak pergi kesana kan..ahh baiklah'

Idenya itu membuat senyumnya melebar.Tak lama kemudian setelah ia memakai pakaian tebal dan mengambil kunci mobilnya ia langsung berjalan keluar dari kamarnya.

"Bibi aku pergi sebentar, jika eomma mencariku katakan saja aku pergi ke salon biasanya"teriak Irene sambil berjalan keluar.

Angin musim gugur bertiup pelan saat ia sudah berada diluar rumahnya,membuat ia memeluk coat panjang yang mengelilingi tubuhnya siang itu mengingat ia bukanlah tipe orang yang tahan terhadap cuaca dingin.Dengan sambil merapikan rambutnya ia masuk ke dalam mobilnya dan menyalakannya.Tak butuh waktu lama perlahan ia mulai keluar dari gerbang rumahnya.Lima menit awal dari ia keluar gerbang rumahnya ia menatap pantulan dirinya dari kaca spion atasnya, hingga ia tidak begitu menyadari jika dua security kompleks perumahan mewah dimana mereka tinggal itu terlihat sedang berusaha membuka sebuah mobil secara paksa setelah mengetuk-ngetuk kaca jendela dan tak ada reaksi apa-apa dari si pemilik mobil setelah beberapa menit.

'Ada apa? Apa yang terjadi.? Kenapa banyak orang ?'

Irene berusaha fokus dengan jalan didepannya sambil melihat apa yang sebenarnya terjadi disana. Ketika ia melewati orang-orang itu, ia tetap tak mengerti apa yang terjadi.Dari kaca spion mobilnya ia melihat ke belakang kearah mobil itu dan tanpa disengaja ia menangkap sesuatu.Sesuatu yang cukup mengagetkan yang mampu membuat ia menginjak rem secara tiba-tiba.Ia tak ingat lagi setelahnya karna kakinya lebih cepat bertindak dari pikirannya.Dan entah bagaimana ia merasa jika apa yang dilihatnya sekarang ini pastilah mimpi.Ia berharap itu mimpi.Sebab ia sungguh tak siap dengan apa yang dilihat kedua matanya saat ini.Ia melihat tubuh Kim Taehyung dengan keadaan yang jauh dikatakan baik.Seorang KIM TAEHYUNG dengan wajah penuh luka dengan mata terpejam kuat dan bibir pucat pada wajahnya membuat Irene tak membuang waktu lama untuk menghambur kearahnya dan memeluknya erat.Rasa shock dan takut menjalar disetiap inchi tubuhnya.Ia memeluknya erat bagai tak ada lagi hari esok.Ini pasti mimpi.Mimpi buruk.Tapi kenyataan terkadang memang tak dapat disangka.

.
Seorang lelaki turun dari mobilnya.Dengan wajah tampan dan badan yang tinggi tak menampik fakta bahwa dia adalah pangeran sebenarnya di SonWa High School.Dikenal tampan, sopan dan cerdas.Bahkan menjadi favorit para guru.Tak heran jika para gadis yang melihatnya takkan mampu mengalihkan pandangannya, hanya saja seluruh SonWa juga tahu saingan mereka bukanlah gadis yang biasa saja jadi mereka pun tak berani memperebutkannya.Dia lah Kim Seokjin.Dengan perpaduan jas hitamnya yang elegan ia berjalan ke sebuah rumah dengan tangan yang memegang buket bunga indah di belakang tubuhnya.Setelah ia berhenti didepan pintu rumah itu ia pun menghela nafas pelan dan siap untuk menekan tombol bel rumah itu.Dan tak menunggu lama seseorang membuka pintu itu.Ia kira seseorang itu adalah seseorang yang ia harapkan.Dan betapa salahnya ia.

My DestinyOnde as histórias ganham vida. Descobre agora