Pulang untuk Pergi

Start from the beginning
                                    

"Iya pah"

Rafifa dan Refand berjalan beriringan menuju kamar mereka yang berada di lantai 2. Sesampainya di kamar Rafifa menyuruh Refand untuk tiduran dulu.

"Kakak tiduran dulu aja, Fifa siapin makan dulu, makannya bubur aja dulu yah" Ujar Rafifa sambil membukakan sepatu yang Refand pakai

"Gak usah Fa, kakak mau mandi dulu aja" jawab Refand sambil mengelus kepala istrinya itu yang kini posisinya ada dibawahnya.

"Kakak kan lagi sakit"

"Nggk papa, gak enak aja badannya. Gerah"

"Yaudah Fifa siapin dulu air hangatnya yah, kakak tiduran dulu" Rafifa bangkit dari jongkoknya sambil membawa sepatu Refand dan menyimpannya pada rak sepatu.

"Makasih ya Fa"

"Buat apa?"

"Buat perhatian Fifa"

"Itukan kewajiban Fifa kak" Jawab Rafifa sambil tersenyum manis

Rafifa segera menyiapkan air hangat untuk mandi Refand. Refand sendiri memutuskan untuk merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya. Tak butuh waktu lama untuk Rafifa melakukan itu, ia segera menghampiri Refand.

Dipegangnya lengan Refand dengan lembut "Kak, airnya udah siap"

Refand tersenyum dan bangkit dari tidurnya.

"Handuknya didalam, pakaian gantinya udah Fifa siapin, tuh diatas kasur" tunjuk Rafifa pada pakaian Refand yang telah ia siapkan tadi

Refand meraih tangan Rafifa, diciumnya tangan sang istri dengan penuh Kasih "Masyaallah yah, Allah ciptakan tangan Fifa dengan begitu canggih. Dengan tangan ini, Fifa mampu melakukan ini semua. Terima Kasih banyak yah"

"Alhamdulillah. Udah cepet kakak mandi, jangan kemaleman, udara makin dingin. Jangan lama lama juga kak, gk baik" jelas Rafifa

"Iya Fifaaa"

Selagi Refand mandi, Rafifa segera turun kebawah menuju dapur untuk membuatkan bubur untuk Refand. Ia sebenarnya tidak bisa memasaknya, makanya ia hendak meminta tolong pada bundanya atau pada mamanya Refand.

Dilihatnya kedua keluarga yang besanan itu masih Setia berkumpul di ruang tamu sambil bercengkrama dengan gurauannya.

"Bun" panggil Rafifa yang menyita perhatian semuanya

"Kenapa sayang?"

"Bantuin Fifa yuk, bisa gk?"

"Bantuin apa nak?"

"Bikin bubur kaldu ayam buat kak Refand" ujar Rafifa

"Ohh itu, boleh. Yuk" Saat Bunda Rafifa bangun dari duduknya, maman dan papanya Refandpun sama

"Fa, mama sama papa pamit dulu yah" ujarnya

"Loh? Kenapa gk nginep aja ma? udah malem juga" Ucap Rafifa

"Nggk bisa sayang, besok pagi-pagi sekali mama harus ke Butik, ada meeting" Ujarnya sambil tersenyum kearah Rafifa

"Mau bilang dulu ke kak Refand apa lewat Fifa aja? Kak Refandnya lagi mandi, bentar lagi juga selesai kok ma" tawar Rafifa

Mama Refand menggeleng "Gausah, Fifa aja yang bilang yah"

"Yaudah, iya ma. Ati ati ya ma, pa" ujar Rafifa sambil menyalami tangan kedua mertuanya itu.

"Iya nak, titip Refand yah"

"Iya"

Sebelum ke dapur Rafifa terlebih dahulu mengantar orang tua Refand yang telah ia anggap sebagai orang tuanya sendiri itu kedepan rumahnya. Rafifa terus berdiri diambang pintu hingga mobil kedua mertuanya itu benar benar pergi. Setelah dipastikan mobilnya pergi ia segera masuk rumah dan menuju dapur.

Cinta Dalam Doa [End]Where stories live. Discover now