Budak Cinta

5.2K 848 63
                                    

Jisoo hanya berharap kejadian seminggu yang lalu hanyalah mimpi, atau setidaknya itu hanya khayalannya semata. Tapi melihat Sehun yang terus menerus menodongnya dengan jawaban iya atau tidak menjadi tanda bahwa kejadian dua hari lalu memang benar terjadi.


Sosok Sehun adalah sosok yang paling gila yang pernah hadir dalam hidup Jisoo, dimulai dengan adanya pekerjaan aneh mengasuh seorang Ayah tiga anak untuk tidak berjumpa dengan sembarang wanita, lalu malah dirinya lah yang bermain dengan sang majikan.


Lagipula Jisoo kadang tidak habis pikir bagaimana dengan cara Sehun berpikir.  Apa menikah baginya hanya main-main?


Padahal sedari dulu Jisoo selalu berangan dilamar di tempat romantis yang penuh lampion yang disertai taburan mawar di sekelilingnya dan suara deburan ombak sebagai pengiringnya. Lalu disaat moment sang pria berlutut dan mengacungkan cincin keluarlah para sahabat dan Ayahnya menyaksikan jawaban "Iya" yang akan keluar dari mulut Jisoo.



Tapi kemarin di depan kamar dengan sosok Sehun yang hanya menggunakan kaos dan celana training dan hanya bermodalkan kata-kata singkat, tapi anehnya mampu membuat jantung Jisoo berjumpalitan sampai sekarang.


"Jis, Iya?"


Jisoo memutar bola matanya, entah sudah keberapa kalinya Sehun bertanya hal itu secara terus menerus. Kalau anak-anak bertanya jawabannya malah "Anak kecil kepo banget sih." Sambil julurin lidah dan itu bikin Jisoo geleng-geleng.



***

Jisoo merebahkan tubuhnya, hari ini Ia mengantar Manse lalu mampir kesekolah Nara. Gadis itu membuat ulah dengan membawa alat make upnya ke sekolah, membuat Jisoo yang harus berhadapan dengan BK. Lalu mendapat nasihat panjang serta tips tentang mengurus anak meski umurnya masih relatif muda.



Lalu setelah selesai dengan urusan Nara, Sehun menelpon untuk memintanya datang ke kantor. Katanya urusan penting, tapi ternyata cuma minta temenin makan siang.



Lelah, tentu saja lelah. Seharian ini Jisoo memang berperan banyak sebagai istri sekaligus ibu untuk Sehun dan juga anak-anak. Bahkan sarapan tadi saja Jisoo yang membuatkan karena Bi Sunmi kebetulan sedang izin cuti untuk mudik.



Jisoo melirik ponselnya, entah berapa lama gadis itu mengabaikan teman-temannya dan sekarang Ia rindu. Rindu dengan celoteh Jennie dan sebagaianya, untungnya sahabat baiknya itu selalu menginfo apa-apa saja yang terjadi dikampus selama Ia cuti.



Ya, Jisoo memutuskan sementara menjalankan pekerjaannya dengan Sehun Ia memilih cuti. Lagipula kuliah Jisoo hanya tinggal tahap akhir skripsi. Setelah sebelumnya menyelesaikan KKN dan ujian-ujian lain. Lembaran baru untuk skripsi sudah menantinya.




Tapi sekarang ini Jisoo tampak lupa dengan yang namanya kuliah, mungkin karena terlalu asik menikmati perannya sebagai pengasuh duda keren.



***

"Pagi." Sapa Sehun sambil mencium kilas pipi Jisoo. Satu lagi kebiasaan aneh Sehun setiap pagi, kapanpun dan dimanapun setiap paginya pasti tidak pernah absen untuk mencium pipinya.




Pernah sekali Kai mergoki Sehun mencium Jisoo saat mereka hendak pergi pagi-pagi untuk meeting di suatu tempat. Pria itu cuma melongo tak percaya, dan entah kenapa rasanya menjadi seperti kemenangan untuk Jisoo karena berhasil membuktikan Sehun bisa kecantol dengan Jisoo yang dulu sempat diejeknya.




"Nanti malem temani Aku yah."



Jisoo mengernyit, "Kemana?"


"Peresmian hotelnya Cahyo di sekitaran Jakarta pusat, Dia ngundang Aku dan katanya pengen kenal sama calon Aku."




"Calon? Calon apaan? Emang sekarang udah mau pilkada? Apa kamu mau nyaleg?"




"Jis, calon istri maksudnya. Kamu kan calonnya." Ujar Sehun gemas sambil mencubit pipi Jisoo.




Anak-anak yang ngeliat cuma bisa menulikan pendengaran, entah akhir-akhir ini image Sehun sebagai pria tampan dan dingin hilang berubah menjadi sosok budak cinta, tapi tak masalah untuk mereka. Setidaknya wajah tersenyum atau tawa ayahnya yang dulu jarang terlihat sekarang jadi sering muncul bahkan kadang terlihat konyol.




"Mommy Ji, Manse besok ada piknik. Mommy temani Manse ya?" Suara Manse menyela perdebatan kecil antara Sehun dan Jisoo lalu keduanya beralih menatap Manse.





"Piknik? Piknik kemana? Kok mommy baru tau?"





"Manse takut bilangnya, dulu Daddy bilang gausah ikut yang begituan. Ribet. Itu kata Daddy, makanya Manse sekarang takut ngomongnya."




Sesaat Jisoo langsung beralih menatap Sehun dengan tajam. "Kamu kenapa sih sama anak sendiri aja dingin. Acara nanti malam batal."




"Yah kok gitu sih Jis, Aku ngomong gitu dulu karena Manse ga ada yang jaga. Aku juga sibuk ngurusin kerjaan. Makanya aku bilang ribet."




"Tetep aja, Manse itu masih kecil. Kamu seharusnya ngasih pengertian. Paham."




Sehun cuma mengangguk.









Dilain sisi Sera dan Nara asik berbisik. "Daddy bakalan jadi tipe suami takut istri." Bisik Nara yang dibalas kekehan Sera.

***

TBC
Hehehehehehehehehe

DaddySitter?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang