Serious?

5.1K 848 65
                                    

Jisoo sepertinya harus memandi kembangkan mulutnya yang tidak pernah mengucapkan kalimat dengan benar.


"Selamat Pak Dimas, Saya ikut senang mendengar berita ini." Entah ini sudah orang keberapa yang menyalami dirinya dan Sehun. Dan Jisoo hanya bisa memasang senyum yang terlihat kaku.


Sedangkan Sehun, Uhh, Terserah saja dengan makhluk tampan disebelahnya ini. Yang Jisoo pikirkan adalah "Apakah ada orang yang mengenalinya disini?"











































"Sayang?"



Sumpah demi roti isi Chum Bucket, Apakah pria yang baru saja di akui sebagai calon suaminya itu memanggilnya dengan sebutan "Sayang?", Jisoo bahkan hampir melontarkan kata umpatan sebelum Pria itu menaruh tangannya pada pinggul dan secara sengaja menggeser posisinya sedikit untuk menyadarkan dimana ia berada sekarang.


"Ahh, Ya kenapa?" Tanya Jisoo menatap lurus manik mata Sehun, entah apa yang terjadi pada dirinya. Sudah pasti wajahnya sangat memerah sekarang.


"Sayang, Kamu sakit? Wajah Kamu nerah begitu?"


Kalau memang benar ada Unicorn sungguhan yang bisa mengabulkan keinginan seseorang. Jisoo hanya ingin bilang Ia ingin menghilang dari bumi saat ini juga.


Wajah Sehun sangat dekat dengan wajahnya. Bahkan sampai Jisoo bisa melihat dengan jelas ada noda coretan pulpen yang sangat kecil yang dekat dengan bibirnya, terlebih lagi sentuhan tangan yang beberapa kali mengusap pipinya.


"Tidak, aku baik-baik saja." Ucap Jisoo yang langsung melepaskan tangan Sehun dari wajahnya.


Sedangkan pria paruh baya dihadapan Jisoo dan Sehun hanya bisa menatap tingkah mereka dengan canggung.



"Ahh Pak Dharma, maafkan Saya karena terlalu sibuk dengan dunia Kami. Dia memang selalu bisa membuat dunia Saya teralihkan." Ucapan Sehun sontak mendapat gelak tawa dari pria paruh baya itu dengan perut yang maju.




"Ahh, Saya mengerti. Di mabuk asmara ya? Kalau begitu Saya permisi."



Jisoo hanya tidak ingin berharap, tapi Ia bingung kenapa Sehun masih menaruh tangannya di pinggul miliknya.



"Ehmm, Pak maaf, Kira-kira acaranya berlangsung sampai kapan yah?" Ujar Jisoo sambil berusaha bergeser dan melepaskan tangan Sehun dengan diam-diam.



"Stop call me Pak or Mister, Just call me Babe?" Bisiknya sambil kembali menarik tubuh Jisoo mendekat.




Jisoo yakin telinganya sudah memerah ditambah seluruh tubuhnya semakin kaku dan tegang saat Sehun merapatkan kembali jarak yang sudah dibuat oleh Jisoo.



Setelah ini Jisoo harus mengingatkan dirinya untuk minum obat pereda demam. Karena tubuhnya terasa sangat panas. Sungguh.


***


"Kemasi pakaian Kamu!"



Jisoo baru saja membuka seat belt harus terheran-heran dengan perkataan- atau lebih tepatnya perintah dari atasannya Sehun.


"Kemasi pakaian?" Ulang Jisoo tidak yakin.



Sehun menarik napas lalu menengok ke arah Jisoo dan mendekatkan wajahnya. "Kamu bilang, Kamu adalah calon Istri dan calon ibu anakku kan. Jadi mulai sekarang Kamu tinggal dirumah Saya. Paham?"




Oke, mungkin butuh waktu dua puluh empat jam bagi Jisoo untuk berpikir tinggal dirumah Sehun. Tapi untuk perkataannya tadi dipesta tentang jadi calon istri dan calon ibu, Jisoo tidak tau butuh berapa lama untuk mencernanya.



Sehun menjetikkan jari dan berhasil menarik kembali roh Jisoo yang asyik melayang bebas.


"Kamu mau kemasin pakaian Kamu. Atau tinggal dirumah Saya tanpa persiapan pakaian!?"



Jisoo mungkin tipe orang yang akan menurut dengan ancaman. Buktinya sekarang gadis itu sudah ngacir terlebih dahulu sebelum Sehun menstarter kembali mobilnya.



***


"DADDY SERIUS?"


"Asik tante Jisoo tinggal disini."


"Daddy lagi ga bercanda kan?"


Berbagai respon akhirnya keluar. Tapi Jisoo menangkap bahwa sinyal dengan nada sarkatis untuk mengusirnya menguar dengan jelas pada aura Nara.


Gadis itu dengan jelas menunjukkan bahwa Ia tidak ingin ada orang lain masuk dalam kehidupan mereka.



"Ya, Daddy serius. Tante Jisoo juga serius, jadi menurut Papa kenapa enggak? Lagian kalian selalu sibuk cari wanita dan pada akhirnya wanita yang kalian pilih Daddy sudah tolak dan sekarang beralih meneror Daddy."


"Yah tapi kan Dad, Wanita pilihan kita tuh berbobot semua. Cantik, Sexy, pintar lah ini?" Ujar Nara dengan jelas padat dan yang pasti menghujam langsung dada Jisoo.




"Manse suka kok kalau Tante Jisoo nanti jadi Mami Manse." Lain lagi dengan Manse dia menerima dengan senang hati keberadaannya.




"Lagian cewek cewek yang dipilih Kak Nara sudah pada tua, Tante Jisoo masih cantik sama muda." Dengan ini Jisoo yakin kalau Manse adalah malaikat untuknya.


"Daddy ada benernya juga Ra, seengaknya tante Mina ga bakal ngerecokkin Kita." Kali ini Sera buka suara.





"Oke keputusan sudah bulat, dengan ini Tante Jisoo bakal tinggal disini. Dan belajar untuk menjadi Ibu dan Istri untuk Saya dan Anak-anak."





Setelah pengumuman semua bubar kecuali Jisoo yang masih terbengong.













"Ini kenapa jadi makin ruwet."

***
TBC

VOMMENT JUSEYO 😘😘

DaddySitter?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang