11 :: Universe

156 38 14
                                    

“Kamu nggak amnesia kok, tapi ingatanmu waktu masuk dunia ini memang kamu hapus.”

“Apa maksudnya?”

Bastian terdiam lama memandang Ratu. Dilema dengan keputusan apa yang harus dia ambil. Tapi kalau tidak sekarang, kapan lagi dia bisa punya kesempatan untuk menjelaskan? Waktu Bastian di sini sangat terbatas. Dia tidak ikut program eternal dream seperti Ratu.

Bastian menarik napas. Dia sudah membuat keputusan.

“Kalau aku bilang dunia kita berada sekarang bukan dunia yang asli, kamu bakal percaya nggak?” tanyanya sebelum memulai cerita. Pada akhirnya Bastian memilih untuk memberitahunya hari ini juga terlepas dari apapun yang akan terjadi nanti. Bastian memberanikan diri mengambil resiko besar.

“Maksudnya?”

“Kita lagi ada di dunia mimpi. Kamu ngobrol sama aku sekarang itu hanya terjadi di dalam mimpi.” Kerutan samar mulai bermunculan di dahi Ratu. Jelas saja dia kebingungan dengan cerita Bastian.

“Kamu lagi ngomongin film?”

“Nggak. Aku lagi ngomongin soal kamu dan dunia yang kamu bangun.”

“Hah?”

“Di dunia kita yang asli ada yang namanya Make Your Dream Project, sebuah proyek yang di kelola oleh salah satu perusahan teknologi terbesar di negara kita dan kamu adalah salah satu pengguna pertama dari proyek ini.” Melihat lawan bicaranya diam sembari menatapnya bingung, Bastian mulai menceritakan runtut satu persatu. Dari mulai tentang apa itu MYDP, keterlibatan Ratu di proyek itu hingga alasan mengapa dia ada di sini sekarang.

“Aku ke sini untuk membawa kamu kembali ke dunia nyata Tu terlepas apapun alasan kamu ikut proyek ini. Aku nggak bisa ngebiarin kamu ikut program eternal dream dan melihat kamu terjebak selamanya di dalam mimpi.”

Wait!” Ratu memekik sambil mengangkat sebelah tangan.

Apa katanya? Make Your Dream Project?

Sepanjang penjelasan Bastian, Ratu hanya bisa mengerutkan dahi lantaran apa yang disampaikan Bastian benar-benar tidak masuk akal. Memangnya mereka sedang di ada dunia fantasi? Mana mungkin ada alat yang bisa mengatur mimpi seseorang. Akal sehat Ratu tidak bisa menerimanya kecuali jika di hadapan mereka sekarang muncul robot kucing—yang lebih mirip musang—dari masa depan yang bisa mengabulkan apapun itu. Ratu baru akan percaya, tapi sepertinya hal itu akan lebih tidak mungkin lagi.

“Aku tau kamu nggak akan percaya, aku pun bingung gimana ngejelasinnya sama kamu, tapi hari ini aku udah ngambil resiko besar dengan menceritakan soal ini,” tutur Bastian. Dia mengamati Ratu dengan perasaan waswas, takut terjadi apa-apa pada gadis itu.

“Okey.” Ratu mengambil napas. “Kalaupun apa yang kamu ceritain itu bener, kenapa aku harus ikut program ini?”

“Itu yang mau aku tanyain Tu. Aku nggak tau kenapa kamu tiba-tiba mendaftarkan diri. Setauku kamu bukan tipe orang yang akan ikut-ikutan proyek kaya gini, makanya aku kaget banget pas liat nama kamu di daftar 10 orang pertama yang akan ikut MYDP apalagi kamu satu-satunya yang memilih eternal dream. Aku nggak tau apa yang terjadi sama kamu sampai kamu memutuskan buat ninggalin kehidupan kamu di sana selamanya.”

“Kamu nggak lagi bercanda kan Bas?”

Bastian menggeleng. “Ini adalah kenyataan juga jawaban kalau pertemuan kita di sini bukan sebuah kebetulan.”

Terdiam sudah pasti adalah hal yang bisa Ratu lakukan sekarang. Sekeras apapun dia mencoba percaya, logikanya tetap menolak.

“Nggak apa-apa kalau sekarang kamu nggak percaya, itu wajar. Aku cuma pengen kamu tau yang sebenarnya karena gimanapun aku nggak akan nyembunyiin ini dari kamu selamanya, tujuanku memang buat ngasih tau kamu walau mungkin ini kecepetan karena kita belum lama kenal di dunia ini.”

Make Your Dream Project [END]Where stories live. Discover now