Part 28 - Pernyataan Perang

1.5K 265 160
                                    

Halo!

D'Jandas open PO loh!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..

.
.
.
.
.
.
.
Berjanda--Eh maksud gue bercanda! 😜

***

Nyonya Wu syok, mantan menantu kesayangannya diminta orang untuk dijadikan istri. Saking terkejutnya, ia jadi ingin kayang di atas kap mobil.

Oh jangan salah, Nyonya Wu ini satu geng dengan Kakek fansenior di ff sebelah. Makanya mau kayang pun bukan masalah. Tulang-tulangnya sudah terlatih untuk itu.

"Bomi-ya, apa namja ini kekasihmu?" tanya Nyonya Wu.

Bomi menelan ludah gugup. Astaga, seharusnya ia tak mengiyakan tawaran Baekhyun untuk mengantarnya tadi!

"Ehm ... Tidak itu--"

"Bomi-ya, biar aku koreksi kata-katamu. Bukannya tidak, tapi belum." Baekhyun menoleh sebentar untuk memprotes ucapan Bomi sebelum kembali fokus mengemudi.

Suasana di dalam mobil makin mencekam. Bomi benar-benar menahan diri untuk tidak melompat dan mencengkram kerah Baekhyun sambil mengatakan, 'Pekalah dasar kau namja tak berotak!'. Ia melirik Baekhyun sinis namun namja itu tak terlihat terpengaruh sama sekali. Ah, apa yang bisa Bomi harapkan dari namja bodoh ini?

Nyonya Wu menatap punggung Baekhyun penuh selidik. Mencari tahu apa namja itu bisa menjadi saingan Kris atau tidak. Hm ... Wajahnya boleh juga. Nilainya wajahnya setara lah dengan putranya. Tapi tinggi dan gigi tentu saja Kris yang lebih unggul. Jadi peluang Kris untuk menang pasti lebih tinggi.

"Halmeoni, suka pada namja yang lebih muda itu tidak baik loh," Chanyeol menggelengkan kepalanya, "Apalagi pada namja yang menyukai eommaku. Sudah jelas kau akan kalah sebelum berperang."

Nyonya Wu menoleh pada cucu bungsunya itu. Terkejut. Chanyeol kira ia suka pada Baekhyun? Hei! Dia itu sukanya Kakek-kakek di ff sebelah tahu! Walaupun sekarang kakek itu sudah punya istri.

Chen menahan diri untuk tidak tertawa sekarang. Sungguh, ia sudah menahan tawanya sejak tadi. Untung saja D.o tertidur di mobil sejak tadi, kalau tidak Chen yakin anak itu sudah tertawa duluan dan merusak suasana canggung ini. Bukannya ia durhaka, tapi situasi ini benar-benar lucu dimatanya. Apalagi saat Baekhyun menyatakan keinginan untuk menikahi Bomi di depan Halmeoninya tadi. Baekhyun itu benar-benar muka badak ya.

"Eomonim, mengapa kau tiba-tiba ingin kembali ke Beijing?" Bomi menoleh ke belakang, mencoba mengalihkan topik agar mantan mertuanya tidak merasa malu.

"Belakangan ini Kris sibuk dengan bisnisnya. Ia jadi tidak punya waktu untul menemuiku. Karena Kris tidak ingin aku kesepian, ia mengirimkanku tiket ke Beijing agar aku bisa tinggal sementara dengan Kakakku." jelas Nyonya Wu.

Bomi diam-diam memutar bola matanya. Sibuk dengan bisnis? Bilang saja sibuk dengan kekasih barunya!

Bomi kembali menoleh ke depan dan tak sengaja melihat senyuman miring di wajah Baekhyun. Ia mengerutkan kening, apa arti dari senyum itu?

***

Kim Suho

Aku merindukanmu.

Irene tersenyum. Ia segera mengetik balasan untuk Suho dan mengirimnya.

Bae Irene

D'Jandas [Exo Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang