Part 12 - Who Is She?

3.3K 518 73
                                    

Sekarang sudah saat jam pulang kerja. Bo Mi memijat pelan tengkuknya. Ah pegalnya~. Ia harus menyusun ulang jadwal Baekhyun karena namja itu meminta ia untuk mengosongkan jadwalnya hari ini.

Ya, Baekhyun belum keluar dari ruangannya sejak tadi. Ia pasti bersenang-senang dengan Hayoung di dalam. Astaga mengapa Bo Mi peduli? Itu kan bukan urusannya.

"Ahjumma!"

Suara riang D.o menyapa telinganya. Tunggu, mengapa D.o ada di sini?

"D.o-ya?" Bo Mi tersenyum manis.

"Ahjumma belum pulang? Ini sudah malam kan?" D.o mengernyit.

"Kau sendiri? Mengapa datang ke sini malam-malam hm?" tanya Bo Mi.

"Tadi Appa menyuruhku datang. Aku sendiri tidak tahu kenapa. Ah apa Appa ada di dalam?"

Bo Mi mengangguk. Eh? Tunggu! Ia tak tahu apa yang dilakukan Baekhyun dan Hayoung di dalam. Kalau mereka sedang berbuat hal aneh saat D.o masuk bagaimana? Tadi saja Bo Mi memergoki mereka di sofa.

"Biar ahjumma temani masuknya ne?" ucap Bo Mi.

"Hm!" D.o mengangguk senang.

Mereka pun mengetuk pintu ruangan Baekhyun. Bo Mi tahu bila D.o masuk sendiri, anak itu takkan mau mengetuk pintu dan langsung menerobos ke dalam.

"Masuk!" seru Baekhyun dari dalam.

Ceklek ...

Bo Mi membukakan pintu untuk D.o. Baiklah ini aman. Hayoung dan Baekhyun sedang berbincang sambil meminum teh.

"Eomma!"

D.o berseru dan langsung menghampiri Hayoung. Anak itu melompat ke pelukan Hayoung dengan bahagia.

Bo Mi mengernyit, Eomma? Apa D.o sedekat itu dengan kekasih Baekhyun sampai-sampai ia memanggilnya Eomma? Atau jangan-jangan Baekhyun dan Hayoung sudah akan menikah?

Bo Mi menunduk sopan pada Baekhyun sebelum kembali menutup pintu. Tadi Baekhyun seperti ingin mengatakan sesuatu pada Bo Mi, tapi Bo Mi tak ingin mendengarnya. Bo Mi sudah terlanjur murka. Ia berjanji takkan bicara pada Baekhyun lagi kecuali untuk hal pekerjaan.

***

"Mworago?"

Bo Mi memukul meja dengan keras. Ia memegangi bahu Irene dan menatap yeoja itu seakan-akan Irene adalah orang tersinting di dunia.

"Kau gila? Berdansa? Kau berdansa dengannya!" bentak Bo Mi.

"Mian mian! Aku takkan melakukannya lagi! Takkan melakukannya lagi!" Irene memejamkan matanya erat-erat. Ketakutan dengan reaksi Bo Mi.

Bo Mi melepaskan cengkramannya pada bahu Irene. Bo Mi mengacak-acak rambutnya kesal.

"Irene-ya, bukannya kita berdua pernah membuat janji untuk tidak dekat dengan Suho lagi?" lirih Bo Mi.

"Aku tahu itu tapi ...,"

"Dia satu-satunya orang yang pernah membuat hubunganmu dan Lay hancur berantakan," Bo Mi memijat pelipisnya, "Ia akan mudah membuatmu goyah! Kuakui jika saja bukan karena perbuatanku di masa lalu, kau dan ia mungkin sekarang sudah menjadi suami istri. Tapi bukannya kau sendiri yang mengatakan padaku, kau akan hidup sendiri hingga Sehun dewasa nanti?"

Irene terdiam. Tak berani menjawab. Lagipula ia tahu apa yang dikatakan oleh Bo Mi itu benar.

"Mianhae."

Bo Mi melirik ke arah Irene yang menunduk karena merasa bersalah. Ia menghela nafas.

"Dengar, kau bebas melakukan apa pun sekarang. Aku ... Takkan melarangmu untuk dekat dengan Suho atau apapun itu. Aku pergi untuk menenangkan diriku dulu." Bo Mi meminum jusnya dan beralih menatap para pengunjung dari balik kaca ruangannya.

D'Jandas [Exo Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang