"Aku begitu mempercayaimu, tapi kamu menghancurkan semua kepercayaanku Im Yoona" teriak Siwon, sesuatu yang belum pernah ia lakukan selama ini terhadap wanita ini. Wanita yang ia cintai setengah mati yang kini merupakan pasangan hidupnya.
"Selama ini aku berusaha mempercayai kamu sudah mencintaiku. Hari ini aku menyadarinya, aku sadar kalau aku hanya tengah membohongi diriku sendiri. Kamu tidak pernah memiliki perasaan apa pun padaku." air matanya menetes, tapi ia langsung menghapusnya. Ia tidak ingin air mata ini menjadi alasan Yoona mengasihaninya. Nyatanya wanita itu tidak pernah mempedulikan bagaimana perasaannya. "Aku lelah"
"Jika oppa berpikir oppa saja yang lelah, aku juga. Aku tidak bahagia,," Air mata Yoona mengalir. Omongannya terhenti karena air matanya tidak sanggup ia tahan lagi, ia tengah terisak
"Aku menyerah, aku rasa sudah cukup." Siwon tersenyum "Kita selesai Im Yoona, aku tidak akan memaksamu lagi. Berbahagialah setelah ini." Siwon berbalik, ia tidak sanggup menyimpan kesedihannya lebih lama lagi "Seharusnya aku tidak terlihat menyedihkan seperti ini. Harusnya aku berteriak marah padamu karena sudah mempermainkanku selama ini, tapi aku tidak sanggup. Aku tidak sanggup melukaimu, jadi aku memilih melepasmu"
"Kenapa oppa selalu membuat kesimpulan tanpa menanyakan bagaimana perasaanku?"
"Disaat aku memikirkanmu, pernahkah sekali saja kamu memikirkanku?" pertanyaan Siwon mampu membungkam Yoona, ia juga bertanya pernahkah dia memikirkan perasaan suaminya.
***
Kali ini Reason hanya muncul dengan sepenggalan dialog YoonWon saja...
Sepertinya pengorbanan dan alasan Siwon bertahan akan berakhir disini.😢😢😢
YOU ARE READING
Reason
Fanfiction"Ketika dia tidak lagi bahagia denganku, apa yang bisa aku lakukan?" ujar Siwon pada ayah mertuanya. "aku tidak akan pernah melepaskannya apapun alasannya, tapi dia menangis dan mengatakan tidak bahagia bersamaku. Lalu aku harus bagaimana aboeji" "...
