Four

3.4K 277 23
                                    

Yoona tiba di apartementnya dan ia melihat kedua pria beda usia itu tengah berbaring di tempat tidurnya. Akhir-akhir ini Siwon menganggap tempat Yoona miliknya juga, sesuka hatinya melakukan apa pun disana.

 Akhir-akhir ini Siwon menganggap tempat Yoona miliknya juga, sesuka hatinya melakukan apa pun disana

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

" apa yang sedang kalian lakukan?" mendengar suara itu, Darren berbalik mencari sumber suara. Saat melihat wajah Yoona, ia tersenyum

" Sudah pulang? Bagaimana kencannya?" tanya Siwon sambil bangkit dari tempat tidur Yoona

" Aku tidak berkencan dengannya Siwon-ssi"

" Nona, aku itu lebih tua darimu jadi seharusnya kamu memanggilku oppa. Bukan Siwon-ssi. Lagian kita itu bukan orang asing" ujar Siwon dan Yoona memutar matanya

" Dasar"

" Aku balek dulu ya, karena kamu sudah pulang"

" Oppa, aku masakan makanan untukmu dulu sebagai tanda terima kasih uda menjaga Darren" ujar Yoona

" Gwenchana, gak usah repot-repot" ujar Siwon, ia mengambil mantelnya "Aku lebih butuh minuman daripada makanan"

" Yak, hentikan kebiasaan burukmu itu"

" Wae? Apa kamu peduli padaku?"

" Aniy,," ujar Yoona

" Kalau begitu kenapa kamu memintaku menghentikan kebiasaanku?"

" Sudahlah, aku mengantuk. Pulanglah" ujar Yoona

" Arraseo"

***

Siwon membuka pintu apartement dan ia bertemu dengan seorang wanita berdiri di depan pintu Yoona.

" Kamu pemilik apartement ini?" tanya wanita itu, kebetulan Yoona keluar karena akan memberikan kunci mobil Siwon yang ketinggalan "yoong" sapa wanita itu. Yoona tentu saja mengenalnya, bahkan sangat kenal. Wanita itu penyebab oppanya meninggalkannya. Wanita itu adalah eommanya Darren. Jika bukan pesan dari oppanya, ia akan menerima wanita ini dengan tangan terbuka.

" Eonni" karena mereka saling mengenal, Siwon memutuskan untuk pergi tapi tidak benar-benar pergi, ia berdiri di tempat yang tidak kelihatan Yoona tapi ia masih bisa mendengar apa yang mereka katakan.

"Yoong, aku tau kamu membawa putraku. Sebaiknya kamu kembalikan padaku"

"Aku tidak mengerti apa yang eonni katakan" ujar Yoona

"Aku tau oppamu membawanya padamu. Kembalikan dia Yoong. Aku tidak peduli kemana oppamu, tapi tolong berikan putraku padaku"

"Walaupun dia bersamaku, aku tidak akan memberikannya padamu."

"Kalau begitu kita bertemu di pengadilan saja"

"Apa yang kamu lakukan pada oppaku, eonni? Kenapa kamu begitu tega sehingga ia mati begitu mengenaskan" Yoona menangis. "Jika mengingat bagaimana kejamnya kamu, aku juga tidak ingin merawat anakmu. Tapi karena dia juga putra oppaku, dia keturunan oppa, aku tidak mungkin memberikannya padamu."

ReasonDove le storie prendono vita. Scoprilo ora