Panggil aja Arez

144 39 51
                                    

Alrescha Nero Ardiaz.
Pria humoris yang sering disakitin wanita. Pria yang suka kesekolah pakai motor vespa butut, beneran butut soalnya suka mogok dijalan.

Arez. Itu panggilan nya. Dia nggak famous apalagi badboy. Dia hanya seorang anak yang dilahirkan dari rahim Mamahnya.

Malam ini, malam minggu. Arez mengendarai motornya menuju rumah salah satu temannya dengan alasan mengerjakan PR sekolah padahal besok libur. Maklum biar nggak terlalu keliatan jomblo nya.

Arez segera memarkirkan Vespa nya dihalaman rumah temannya.

"Lama banget lo, anju!"

"Yee bawel, maklum biasa si ganteng tadi ngadat dijalan hehe."balas Arez.

Ganteng adalah nama motor Vespa Arez. Katanya biar nggak suka ngadat jadi dikasih nama ganteng.

Ngadat itu artinya mogok ya kalau dari kalian yang nggak paham sama bahasa itu.

"Arez Arez."

"Ena ena."

"Apaan lo tadi, ena ena apaan lo?"

"Iya ena ena."

"Otak lo ngeres! Mau gua ambilin sapu?"

"Dih nama lo kan Sireena Lalerna Arsyakayla betul?"tanya Arez.

"Betul."

"Sireena, ena ena hahahaha."

"Kurang ajar lo, panggil gua itu Lala bukan ena ena, Arez!"

"Iya deh iya."

"Yaudah sekarang mulai aja."

"Ngapain?"tanya Arez.

"Ngerjain PR lah!"sahut Lala.

"La, besok tuh Ming--"

"Tau!"sela Lala.

Arez menoyor Lala,"Gua ngomong belum selesai kampret, udah dipotong aja. PR semua udah gua kerjain kok."

"Terus lo ngapain pake kerumah gua terus pake alesan mau ngerjain PR segala?"

"Biar lo nggak jalan sama Dipa, hahaha,"

"Gua udah curiga, kampret!"Lala menyipitkan matanya.

"Kita kan temen La, nggak setia amat lo kalo jalan sama Dipa sedangkan temen lo yang tampan ini diem diem bae dirumah, curang jadinya." Arez mengedipkan matanya.

"Elah Rez, kalo udah jomblo mah ya jomblo aja, gausah sok-sok keluar rumah pas malem minggu terus bilang ke adik lo, kalo lo mau ngedate sama cewek lo, padahal nggak punya."

"Kok kamu paham sih sayang."

Lala mendelik jijik,"Jijik, gila ya lo!"Lala memukul kepala Arez dengan buku di tangannya.

"Gua males La dirumah jadi obat nyamuknya si Rara sama Bagas."

Rara itu adiknya Arez. Cuma berjarak 2 tahun dari umur Arez.

"Makanya punya pacar, bikin malu aja. Kalah masa sama adik sendiri!"

"Eh laler!"

Lala melotot mendengar Arez menyebut nya dengan panggilan andalan Arez.

"Kalo gua punya pacar, nanti nggak ada yang ngurusin lo lagi. Gaada yang ngucapin lo selamat tidur lagi kalo mau tidur, makanya sampe sekarang gua masih sendiri soalnya masih mau fokus ngurusin lo."ucap Arez sambil mengelus rambut Lala.

"Alesan aja lo kampret, bilang aja emang nggak ada yang mau sama lo, hahaha."

Arez membetulkan ucapan Lala dengan tertawa.

Mana ada jaman sekarang cewek cantik yang mau di ajak jalan naik motor butut. Arez nya aja yang tetep keukeh nggak mau ganti motor. Katanya..

"Ini tuh romantis! Dilan naik CB, yaudah gua naik vespa."

Tapi harusnya nggak vespa udah butut juga kali rez.

********

Lala sibuk sendiri dengan ponselnya sedangkan Arez hanya main gitar sambil nyanyi-nyanyi lagu jawa.

Yen tak sawang sorote mripatmu
Jane ku ngerti ono ati sliramu
Nanging anane mung sewates konco
Podo ra wanine ngungkapke tresno

"Rez, ganti lagu! Gua nggak ngerti lagu jawa ih."

"Yailah La, gua ini yang nyanyi, lo cukup dengerin aja suara emas gua."

Lala memasang wajah ingin muntah.

"Rez."
"Hm"
"Laper."
"Gi oke, ga unya uit." (lagi boke, Nggak punya duit).
"Makan nasi goreng aja yang di utj."

Arez melotot,"Gila ya, jauh La. Gaada bensin!"
"Gua bayarin."Lala menaik-turunkan alisnya.
"Caw."sahut Arez.

Lala mencubit pinggal Arez gemas,"Giliran dibayarin aja mau loh, sialan emang."

Arez tersenyum manis lalu mengacak rambut Lala.

"Nggak pegang duit soalnya."sahut Arez.
"Sok banget ya loh." Cibir Lala.
"Bener, pegangnya gopay hehe."
"Masih suka narik gojek Rez?"tanya Lala.
"Masih, nggak mau ngebebanin Mamah, kasian, udah gede ini kan."
Lala tersenyum manis.

Arez.
Terlahir dari keluarga sederhana. Papah dan Mamahnya sudah bercerai sejak ia duduk di bangku SMP. Dan sejak mulai masuk SMA Arez bekerja sambilan, dan sampai sekarang ia masih menjadi supir gojek.

Mamahnya membuka toko kue sederhana dirumahnya. Hanya dari penghasilan itulah Mamahnya membiayayi Arez dan Rara-adiknya, itu sebabnya ia rela menjadi supir gojek walaupun ia masih SMA.

Arez dan Lala sudah duduk diatas si ganteng.

"Ganteng, jangan ngambek ya, jangan ngadat dijalan, ini tuh malem Minggu pasti rame, kalo ganteng ngambek nanti jadi macet kan kasian mereka yang mau jalan-jalan sama pacarnya, oke ganteng?" rayu Lala sambil mengelus body si ganteng.

"Oke, saatnya kita Caw!"

Arez menstater motornya dan melaju membelah keramaian di ibu kota.

********

Haiiiiiii ini dia si humoris dan si kalem hehehe

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Haiiiiiii ini dia si humoris dan si kalem hehehe.
Jangan lupa vote dan coment ya. Thank you

FINESTजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें