24. Kejutan Ulang Tahun

5.1K 823 74
                                    

Suasana pertemuan di Arena Duel malam itu berubah tegang bahkan sebelum Clarine sempat mengungkit tentang kunjungan Tante Sayang. Clarine tahu pada akhirnya Valaria akan menunjukkan kekesalannya dan menganggap Clarine sebagai penyebab semua kekacauan. Namun gadis itu justru membuat kehebohan dengan hal lain.

"Pesulap Sayang terlibat dengan Katharina," seru Valaria tegas. "Dialah orang yang dulu berkeliaran sebagai Eucharistia palsu untuk membuat alibi. Mungkin saja dia adalah ibu kandungmu Clarine, karena kalian sama-sama memiliki kemampuan dalam menghindari pendeteksi bakat. Tak perlu repot-repot membantah, aku tahu benar Pesulap Sayang adalah Kaum Berbakat. Aku yakin dia sedang menikmati hidupnya di suatu tempat sementara kita semua menyayangkan kematian palsunya. Oh, aku hampir lupa, tebak siapa lagi orang yang terlibat dengan Katharina."

Tidak ada yang menyahut. Semua sibuk memandang perubahan drastis yang terjadi pada Valaria.

"Petunjuknya adalah orang tersebut sedang berada bersama kita sekarang." Valaria melanjutkan dengan pandangan tertuju pada sosok Drina. Gadis itu memberitahukan jawaban teka-tekinya sendiri dengan sangat jelas.

"Drina? Kau gila?" seru Ryn heboh.

"Kenapa tidak kalian tanyakan secara langsung dari mana Pesulap Sayang bisa menduplikasi penampilan Eucharistia hingga ke detail kecil." Valaria masih tidak melepaskan tatapannya pada Drina.

Tak mau kalah, Drina balas menatap Valaria sembari menjawab, "Katharina membutuhkan ramuan dan aku punya ramuannya. Kami hanya rekan bisnis untuk satu kesempatan. Tidak lebih. Habis perkara. Lagi pula kita tahu bersama kalau bisnisku itu menyelamatkan Eucharistia. Tak ada yang dirugikan bukan?"

"Tentu saja kau tidak rugi karena kau mendapatkan uang," tandas Valaria, nampak semakin kesal. "Tetapi siapa yang tahu jika nanti saat Katharina membutuhkan hal lainnya, kau akan menjadi pihak penjual seperti sebelumnya. Kau bisa menjual informasi atau bahkan menjual kami semua—"

"Oke Valaria," potong Ryn. "Aku bisa mengerti kalau kau dalam tekanan besar karena kasus ayahmu, tetapi bukan berarti kau bisa menghina Drina sampai seperti itu. Dia tidak akan pernah menjual kita kepada Katharina. Di samping itu, jangan kau pikir kau begitu tanpa celah layaknya malaikat. Karena kau juga melakukan kesalahan. Kuberitahu salah satunya, kau mengambil perhatian Zoenoel hingga Clarine mencari perhatian dari Ezer. Kau membuat Faenish uring-uringan. Kau mungkin orang pertama yang dekat dengan Zoenoel, dan banyak orang mendukungnya. Namun sekarang posisinya Zoenoel adalah pacar Clarine. Sementara kau perusak hubungan sahabatmu sendiri."

"Ryn b—"

"Itu faktanya." Suara Ryn semakin keras. Ia sama sekali tidak peduli dengan usaha Maery untuk menengahi. "Gadis ini juga perlu diingatkan kalau dia bukan satu-satunya korban dari kejamnya dunia."

"Ryn tenangkan dirimu." Maery mencoba kembali untuk meredakan situasi. "Valaria kau juga se—"

"Aku permisi." Tanpa menunggu respons apapun, Valaria segera berlalu pergi.

"Pertemuan hari ini sebaiknya kita undur besok," imbuh Maery. Ia kemudian mendekati Clarine dan berbisik, "Sisi positifnya Valaria sudah tahu soal bakat Tante Sayang dan fakta bahwa dia masih hidup. Jadi kau tak perlu merasa terbebani lagi dengan hal itu."

"Apa menurutmu Tante Sayang adalah anteknya Katharina?" Clarine balas bertanya.

"Entahlah," jawab Maery, "tetapi menurutku terlepas dari masalah antek Katharina atau bukan, entah dia menolongmu atas maksud tertentu atau tidak, kau tetap harus bersyukur. Kau tidak akan ada di sini dengan kondisi untuh kalau Tante Sayang tidak ada. Lagi pula bukankah dia teman ibumu?"

***

Selama beberapa minggu, situasi menjadi tidak nyaman setiap kali Clarine dan yang lainnya berkumpul. Ryn menjadi semakin sensitif, tidak hanya pada Valaria, Clarine juga ikut disinggung-singgung.

CONNECTIONWhere stories live. Discover now