22. Ibu Peri

4.8K 839 51
                                    

"Ah maaf, kau jadi basah begini, sebentar." Pesulap Sayang mengacungkan tongkat ungunya dan mengetukan salah satu ujung di puncak kepala Queena.

"Ap—" protes Queena terhenti begitu ia menyadari benang-benang yang menyusun bajunya mulai bergerak. Nyaris setiap orang bergumam kagum melihat pergerakan anggun dari benang-benang tersebut. Mereka menyangka ini perbuatan Pesulap Sayang, tetapi Clarine tidak bisa dibohongi dalam kasus kali ini. Clarine jelas merasakan getaran penggunaan segel.

Melirik ke arah sumber getaran, Clarine melihat seseorang yang mengintip dari kerumunan. Clarine hanya punya beberapa detik untuk mengenali siapa gadis itu sebelum seruan Pesulap Sayang memaksanya mengalihkan pandangan, "Ah, maaf, tampaknya gaya berbusanaku tak begitu kau sukai. Yah setidaknya bajumu kering dan sesuai tema acara bukan?"

Ekspresi kekesalan nyata tergambar di wajah Queena. Beberapa orang jelas menahan tawa agar tak semakin membuat gadis itu kesal, sayangnya banyak yang gagal dalam usaha mereka. Bagaimana tidak, baju yang dikenakan Queena entah bagaimana telah berubah modenya menjadi cukup konyol. Bagi standar Pesulap Sayang, pakaian dengan tema ikan buntal nampak keren. Namun sebagian besar orang jelas kurang sependapat.

"Lakukan lagi." Terdengar suara seorang gadis di antara kerumunan, disusul seruan yang hampir sama dari beberapa orang lain.

"Ah, aku takut salah lagi," tutur Pesulap Sayang sebelum pandangannya tertuju pada Clarine dan senyumannya kembali terkembang. "Clarine, maukah kau membantuku. Kali ini aku akan berusaha lebih baik."

Clarine tak punya kesempatan untuk menolak. Tubuhnya didorong mendekati Pesulap Sayang.

Begitu Clarine berhadapan dengan sang pesulap, kepalanya langsung diketuk dengan ujung tongkat ungu. Sama seperti yang terjadi kepada Queena, benang-benang di baju Clarine mulai bergerak.

Gumam kekaguman semakin membahana ketika gaun pesta baru yang dikenakan Clarine selesai. Tak ada mode ikan buntal, Clarine justru tampil indah dengan baju bertema balon yang manis.

"Syukurlah. Sepertinya aku masih cukup berbakat menjadi ibu peri." Pesulap Sayang melompat girang.

Sorakan memekakan telinga terdengar, disusul tuntutan agar Pesulap Sayang melakukan lebih banyak atraksi pengubahan baju. Clarine sendiri segera berjalan menghampiri sang pengubah baju yang sebenarnya.

Masalahnya, belum beberapa langkah, Clarine telah dicegat oleh gadis-gadis yang ingin melihat detail gaun baru Clarine dari dekat.

Clarine berusaha keras mencari jalan keluar, tetapi begitu melihat dua sosok yang tengah berbincang agak menjauhi kerumunan, ia akhirnya diam. Clarine membiarkan orang-orang mengamati bajunya sementara ia sendiri mengamati Queena yang tampak tak senang dan seakan tengah menuntut Yudi melakukan sesuatu dengan cepat.

Pengamatan Clarine terpaksa berhenti saat sebuah pelukan mendarat di tubuhnya dan siapa sangka orang yang memeluknya adalah Eka.

"Terima kasih. Terima kasih banyak." Bisikan Eka terdengar serak di antara isakannya.

Clarine langsung tahu apa maksud ucapan terima kasih Eka. Clarine sendiri hampir tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi pada bajunya.

"Dia memang gadis yang luar biasa, aku tak melakukan banyak hal," ujar Clarine.

Butuh waktu lama hingga Eka akhirnya melepaskan pelukannya, cukup lama untuk membuat orang-orang di sekitar mereka lelah menunggu. Pada akhirnya hanya tertinggal Clarine dan Eka.

"Faithy menunggumu di sana." Eka menunjuk ke salah satu area yang tak begitu ramai dan Clarine bisa melihatnya, si gadis pengubah baju. Faithy tidak sendiri, ada sosok Dazt yang berdiri di sampingnya.

CONNECTIONDove le storie prendono vita. Scoprilo ora