5. Pemerintahan Baru

11.1K 1.2K 34
                                    

Hari pelantikan tiba. Eucharistia bersama calon-calon anggota pemerintahan lainnya duduk di atas panggung dan menghadap para Kaum Berbakat yang memandang mereka dengan berbagai jenis tatapan.

Seperti halnya yang dilakukan sebagian besar orang saat ini, Eucharistia juga ikut mengamati para calon menteri yang duduk di sekitarnya. Ini adalah pertama kalinya Eucharistia melihat mereka semua, dan tak bisa dibantah bahwa ia penasaran dengan siapa saja yang ambil bagian dalam formasi pemerintahan Kaum Berbakat nanti. Sayangnya, selain Drina dan Valaria, tak satu pun dari mereka yang dikenal Eucharistia. Karena itu, Eucharistia ganti mengamati barisan para tamu undangan.

Seluruh Kaum Berbakat nampak hadir di acara ini, bahkan nenek Via yang dikiranya tidak akan muncul, justru terlihat duduk di samping Faenish dan Ryn di barisan ke dua dari depan. Tak jauh dari mereka, Eucharistia melihat sosok Zoenoel. Pemuda itu sedang menatap ke arah Katharina. Namun, seakan menyadari pandangan Eucharistia, Zoenoel melirik ke arahnya sekilas. Hanya melirik, tak ada senyuman, kedipan mata, atau apapun.

Clarine memaklumi tindakan itu. Mereka jelas tidak sedang berada dalam situasi yang memungkinkan. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa Clarine sedikit kesal dengan sikap Zoenoel yang lebih sering cuek.

Setelah mengamati selama beberapa saat, Eucharistia baru sadar bahwa tidak semua anggota Kaum Berbakat datang malam ini. Ke mana pun Eucharistia menyapukan pandangan, sama sekali tidak tampak keberadaan Dazt dan Queena.

Beberapa spekulasi tentang penyebab ketidakhadiran Dazt dan Queena muncul di kepala Eucharistia. Sayangnya, ia tidak punya cukup waktu untuk memikirkan hal itu lebih jauh. Sorakan membahana terdengar saat Kepala Pemerintahan Kaum Berbakat diumumkan.

Clarine sama sekali tidak terkejut melihat Katharina berdiri di depan untuk menerima gelar barunya. Clarine dan teman-temannya sudah memprediksi hal ini, bahkan tampaknya hampir seluruh Kaum Berbakat yang hadir juga sudah memperkirakan hal yang sama.

Kejutan baru dimulai saat sang pemandu acara membacakan identitas dan latar belakang dari Menteri Pertahanan dan Keamanan.

"...Yudi Parengkuan adalah anggota kepolisian yang masih aktif dan merupakan mantan anggota Kelompok Pelindung. Beliau dihargai sebagai anggota Kelompok Pelindung yang pertama kali mengungkapkan identitasnya, serta memberikan informasi-informasi penting mengenai Kelompok Pelindung...."

Semua pandangan terpaku pada sosok pria yang kini berdiri di tengah panggung. Selama ini tidak banyak orang yang tahu siapa saja yang menjadi anggota Kelompok Pelindung. Jadi tidak heran jika suasana menjadi sangat ramai oleh berbagai obrolan.

Proses pemilihan memang dilakukan oleh para anggota Gerakan Pembaharuan dan sama sekali tidak melibatkan seluruh Kaum Berbakat yang ada. Sistem demokrasi tentu saja belum bisa sepenuhnya dilaksanakan saat ini. Namun, mengingat sebagian besar anggota Gerakan Pembaharuan adalah para Kaum Berbakat yang memiliki pengaruh, maka tidak timbul protes yang berarti.

Seakan tidak memedulikan kegaduhan yang terjadi, sang pemandu acara kembali memanggil nama salah satu calon menteri untuk berdiri di depan, menggantikan posisi Yudi.

Seiring dengan dibacakannya beberapa calon menteri yang tidak memiliki hal-hal kontroversial dalam riwayat hidup mereka, suara-suara perbincangan semakin samar terdengar.

Suasana ribut baru muncul lagi saat nama dan jabatan Valaria disebutkan. Ia adalah anggota termuda, dan masih menyandang status siswa di akademi, jadi tak heran jika dirinya menarik perhatian dan menciptakan sedikit kontroversi.

Drina juga cukup menarik perhatian dengan usia dan status siswanya. Namun mengingat jabatan Peracik tidak memiliki tugas dan tanggung jawab setinggi menteri, Drina justru lebih banyak menuai tatapan kekaguman.

CONNECTIONWhere stories live. Discover now