Entahlah, sampai detik ini aku masih belum memahami perihal perasaan yang terus berlarian menujumu. Pada titik paling ekstrim suatu rasa, perasaan yang sudah tidak kuat dipendam. Begitu mendesak untuk segera diutarakan. Aku akan menjadi orang yang cerewet, baik dalam pikiranku sendiri sampai di sosial media pribadiku.
Ada hal yang perlu aku revisi perihal hati dan perilaku diri, aku enggan berkomentar dan mengerti bahwa perasaan adalah semua tentang menahan.
Aku ingin merdeka, tapi tiap malam rindu menyapa. Berharap bisa mematikan kerinduan namun apa daya rindu semakin membara.
YOU ARE READING
Diam-diam Jatuh Cinta [Telah Terbit]
Non-FictionPerasaan hati seperti bertemu, saling tatap, mulai tersenyum, tapi tidak menyapa. mungkin saling tatap, hanya saja tidak tau caranya menyapa. kita saling bicara, walau tanpa tatap muka, walau tidak langsung menyapa. seolah-olah saling bertelepati. T...