Lost Knowlegde 1-198

ingatan 128

masih tak berujung . . . .  namun dapat kurasakan udara di sini lebih segar dari sebelumnya . . . .  sepertinya terdapat lahan yang sangat luas di depan . . . . .

bahu ku pun sudah nampak lebih kering dari sebelumnya . . . .

dari kejauhan nampak sebuah lubang dengan cahaya redup yang entah berasal darimana . . . 

ini benar benar aneh . . .   bukankah aku sedang berada di dalam perut bumi??

mungkin untuk cahaya yang berasal dari langit langit tak nampak perut bumi??

aku tak mengerti . . .

firasatku sangat buruk entah mengapa . . .

semakin mendekati jalan keluar lorong ini . . . jantung ku berdebar semakin kencang . . . .

ada apa ini . . . .

Karvaregzel masih tertidur . . . .

aku berusaha memanggil namanya berkali kali namun tak ada respon darinya . . .

dari kejauhan aku melihat sebuah mahluk melesat sangat cepat dari luar lorong ini . . . .

mahluk hitam yang tak kuketahui ini sangat cepat hingga membuat jantungku makin berdebar . . .

aku berlari sekuat tenaga mendekati pintu keluar ini sebelum mahluk itu masuk kedalam . . . 

tak sempat!!!

aku melompat mundur agak menjauh dari lubang pintu keluar lorong ini . . . .

mahluk hitam besar itu seolah berusaha dengan sangat kasar untuk memasuki lorong ini . . .

tubuhnya sangat besar sehingga ia tak dapat masuk kedalam lorong . . . .

namun ia tetap meronta menghancurkan sedikit demi dinding lorong ini sehingga tubuhnya maju selangkah demi selangkah . . .

aku berusaha membangunkan Karvaregzel dengan menurunkan tubuhnya terlebih dahulu lalu menampar wajahnya . . .

percuma . . . ia tak kunjung siuman . . .

bila di ingat ingat Karvaregzel sempat terbatuk batuk saat mendorongku keluar dari kabut . . .

apa ia mati??

tidak . .  aku masih dapat merasakan nafasnya yang teratur . . .

tak ada pilihan lain . . .

aku membuat sebuah tombak pendek . . . . . menendang tombak ini secara buta tepat ke depan ku sehingga tombak ini masuk kedalam mulut mahluk raksasa ini dan membuatnya mundur beberapa saat . . . .