18

390 32 0
                                    

"Yah hujan.."
Aku menengadah ke langit dan baru tersadar kalo langit tengah dinaungi awan hitam.

"Lo sebenarnya mau makan dimana sih?"

"Udah mendingan kita lari aja sebelum hujannya bertambah deras"

Aku sudah akan bersiap lari ketika mendengar perkataan kak Arsel

"Bentar kenapa ngak pake mobil aja, lo tunggu disini"

Setelah berkata seperti itu Kak Arsel berbalik dan lari masuk ke gerbang sekolah kembali untuk membawa mobilnya.

Aku melihat punggungnya hingga menghilang di balik gerbang.

Rintik-rintik hujan kian semakin deras, Aku melepaskan tas dan menjadikannya sebagai pelindung di atas kepala sambil menunggu Kak Arsel tiba.

Tak lama, mobil putih yang biasa dikendarain Kak Arsel keluar dari gerbang dan berhenti tepat di depannya.

Kaca mobil sedikit di turunkan dan dari situ ia dapat melihat Kak Arsel dan kemudian,

"Cepetan naik! lo mau kehujanan?"

Aku menghela napas kasar dan tanpa pikir panjang Aku langsung masuk ke dalam mobilnya.

Begitu mobil Kak Arsel mulai berjalan, ia merasa ada yang salah dengan dirinya ketika ia mencoba berpikir lagi apa yang salah disini tiba-tiba tangan seseorang melambai-lambai menghalangi pandangannya membuat ia tersentak dan menyadari itu tangan Kak Arsel.

"Ah sori lo..lo tadi tanya apa?"

"Lo sebenarnya mau makan dimana?"

Seketika ia sadar, ini salah ini bukan dirinya sama sekali, seharusnya ia harus jauh-jauh dengan cowok ini tapi ini kenapa malah jadi begini kenapa juga Aku ngajak makan bareng dia? What the hell??

Ini Aneh. Bukan dirinya sama sekali.

Sadar bahwa dirinya ditatap oleh cowok disampingnya Aku mencoba berdehem dan mengatur suaraku.

"Em..kita..kita makan dirumah makan disekitaran sini aja" ucapku tanpa melihat ke arahnya.

Bahkan sekarang kenapa Aku jadi ngomong gagap begitu.

Aku yakin sekarang Kak Arsel pasti natap Aku aneh.

-----------------

Sesampai di rumah makan yang tempatnya tidak terlalu ramai namun nyaman.

Aku berbalik lalu bertanya "oke lo mau makan apa?"

Cewek itu sempat terkejut saat ia tiba-tiba berbalik badan dan setelah itu langsung mengubah ekspresinya kembali.

"Em..itu gue mau makan nasi goreng seafood pedas sama teh hangat aja" ujarnya sambil menunjukkan menu makanan yang tertempel di dinding rumah makan tersebut.

"Oke lo cari tempat duduknya"

Setelah mengatakan pesanannya ia langsung menuju ke tempat cewek itu duduk.

Cewek itu tetap diam. Aneh. Padahal cewek itu yang mengajaknya tapi sekarang kenapa malah begini.

Pesanan akhirnya sampai..

"Makasih mbak.."

"Makasih mbak.."

Secara tak sengaja aku dan perempuan itu mengatakan terima kasih bersamaan itu cukup membuat kami terkejut sedangkan mbak-mbak yang mengantarkan pesanan kami hanya tersenyum dengan misteriusnya lalu pergi.

Setelah kepergian mbak tadi cewek di depannya ini langsung kembali seperti semula makan dalam diam.

"Tumben lo diem gak kaya biasanya" Ujarku mencoba memulai percakapan.

Cewek itu hanya bergumam tak jelas.

Lalu dia menatap ke pesanan ku dan kemudian menatapku.

"Lo.. gak ikut makan?"

"Gue sekarang cuma butuh air buat ngehilangin dahaga gue karna lo tadi yang maksa-maksain gue jadi gue gak sempet minum tadi"

"Itu bukan sepenuhnya salah gue ini gara-gara lo" ucap cewek itu yang sudah mulai menunjukkan taringnya lagi.

Tiba-tiba Hp yang berada di kantong celanaku bergetar setelah mengambil rupanya Geno yang menelpon, setelah minta permisi ia langsung pergi keluar untuk mengangkat telfonnya.

"Halo"

"Lo masih di sekolah?"

"Ngak gue lagi di luar kenapa?"

"Lo cabut?? Wah gue bilang mama nih biar seru"

"Eh enak aja lo gak liat jam berapa sekarang mama aja tau kalo sekarang udah pulang ah gue lupa lo kan baru aja balik dari sana mana tau jadwal gue"

"Yaudah bagus deh lo udah pulang jadi lo sekarang lagi diluar dimananya? Lama gak?"

"Lagi di rumah makan"

"Sama siapa?"

Sebelum menjawab Aku menoleh ke tempat dimana cewek itu duduk, dia sepertinya sudah selesai makan.

"Mau tau aja lo, udah cepetan mau ngapain lo telpon gue?"

"Buset deh serasa gue adiknya nya elo, yaudah lo cepetan balik gue mau minta temenin jalan nanti malam"

"Ini masih sore kali lagian hujan ini masih"

"Udah turutin aja kenapa sih gue mati kebosanan nih dirumah"

"Hh tau gini lo mending balik aja lagi kesana yaudah bentar lagi gue balik"

Setelah memutuskan panggilan, Aku langsung kembali ke dalam.

"Lo udah siap makan?"

--------------

Setelah usai menerima panggilannya Kak Arsel kembali masuk ke dalam

"Lo udah siap makan?" Tanyanya setelah sampai di meja.

"Udah dan sebaiknya gue pulang duluan karna hujannya kayaknya bakal lama berhenti"ujarku.

"Ohya thanks traktirannya" tambahnya lagi setelah itu Aku langsung mengambil langkah untuk pergi tapi perkataan Kak Arsel kembali membuatku berhenti melangkah dan berhasil membuatku malu hingga ingin menghilang saja.

"Bentar lo mau pulang sendiri hujan-hujan gini?"

"Dan kayaknya sih lo bakal susah cari taksi karna tempat ini sedikit jauh dari jalan besar"

"Ehm ohiya juga sih gue lupa jarak tempat ini ke jalan besar lumayan jauh" ucapku menahan malu.

Sekarang Aku tampak seperti orang bloon di depan Kak Arsel.

"Yaudah lo tunggu di depan, karna lo bareng gue ke sini jadi gue juga yang bakal ngantar lo" ucapnya lalu segera pergi ke kasir untuk membayarnya.








Mau ngucapin selamat berpuasa yaa..😊maaf baru apload sekarang :'


StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang