EXTRA PART 2/2

36.8K 1.6K 174
                                    

Flashback

Adenaya tersentak ketika dirasakan sesuatu bergerak dalam genggamannya.  Itu adalah tangan Adera. 

"Adera?  Kau bangun?" Adenaya menatap penuh harap pada kelopak mata Adera,  detik berikutnya kelopak mata itu bergerak.  Adenaya sampai menganga dan hampir saja berteriak kegirangan.  Sebelum bereuforia seorang diri,  Buru Buru Adenaya menekan tombol di samping Brankar Adera yang akan terhubung ke ruang jaga rumah sakit itu.  Tidak lama dokter khusus yang merawat Adera,  Mia dan beberapa perawat masuk dan memerika Adera dengan seksama. 

"Dia baru saja menggerakkan jari dan kelopak matanya" saksi Adenaya

"Mia apa dia sudah sadar?" Adenaya menangis,  dia tidak tahu kenapa dia menangis.  Dia merasa bahagia sekali jika benar bahwa Adera akan bangun dari komanya.

----

Adera berusaha duduk meski tubunya terasa kaku,  Adenaya keluar membelikannya buah buahan.  Kakaknya iru tampak sangat antusias melebihi siapapun, hati Adera terenyuh melihatnya. 

"Apa tidak apa apa kau langsung duduk?  Badanmu pasti terasa kaku"

Adera hanya tersenyum.  Ia masih belum bisa menggunakan tenaganya untuk berkata banyak,  ia sempat melihat kalendar di nakas dan amat sangat terkejut mendapati disana tertulis tahun 2019. Dimana dia koma tahun 2017, itu artinya dua koma selama 2 tahun lamanya. 

"Kau koma selama dua tahun"

Mia tampaknya tahu apa yang bergejolak di benak Adera karena mata gadis itu terkunci pada kalender di nakas. 

Adera memalingkan muka,  menatap kekiri dan kekanan.  Mencari sesuatu atau lebih tepatnya seseorang. 

"Christian di Jepang.  Sudah 6 Bulan di tidak pulang ke Indonesia karena project ljar negrinya"

Adera mengangguk paham.  Tampaknya Mia adalah orang yang paling mengerti apa yang bersemayam didalam kepalanya. Wanita itu selalu bisa menjawab pertanyaan yang bahkan tidak ia lontarkan.

"Aku akan mengabarinya kalau dirimu sudah sadar.  Aku yakin dia akan sangat bahagia"

Mia hendak keluar

"M.. Mia" Adera berkata dengan susah payah

"Nanti.."

Mia paham apa maksud Adera. Gadis itu pasti tidak ingin Christian mengabaikan pekerjaannya dan pulang hanya karena dirinya.  Adera memang merindukan pria itu,  tapi dia tidak ingin egois untuk memaksakan diri menjadi prioritas Christian.

"Aku tahu. Sekitar seminggu lagi dia akan pulang. Aku akan menghubunginya saat itu"

Mia tersenyum lalu berjalan keluar dan meninggalkan Adera yang fikirannya berkelana kemana mana sebelum air mata lolos dengan mudah disudut matanya.

"Aku merindukanmu Christ" lirihnya kemudian

Flashback end

Christian menghela nafas,  Mia hampir membuatnya gila.  Jika saja dia tidak sedang ingin menemui Adera,  sudah dipastikan ia akan memarahi Mia dengan banyak umpatan.  Bisa bisanya wanita itu mengerjainya hingga harus mengatakan Adera mengalami kejang kejang.

UNTOUCHABLE || Sudah Tamat √Where stories live. Discover now