UNTOUCHABLE || 4

40.2K 1.6K 8
                                    

Please klik ⭐ before reading
Thank You.

IG : rahma_tham
.
.

.
.

- 4 || Cruel -

.
.
.
.


SETIBANYA dirumah, Christian menghempaskan Adera begitu saja keatas tempat tidur. Kasar dan penuh emosi yang menggebu.

"Kau akan aku kurung disini sebelum penikahan kita! Coba saja kabur kalau kau bisa, kalaupun bisa, aku tidak akan segan segan bertindak sebagai malaikat pencabut nyawamu" Kata Christian membuat Adera membelalakkan matanya syok. Dia seorang psikopat Adera membatin.

Christian keluar dari kamar itu, tidak lupa mengunci pintu hingga tak ada celah sedikitpun yang bisa digunakan oleh Adera sebagai akses keluar kamar. Kunci kamar itu pun semua ada ditangan Christian, hanya dia satu satunya yang boleh masuk ke sana. Para Pelayan dirumahnya tidak boleh melenggang dengan bebas kedalam kamar itu tanpa seizinnya.

Adera tidak bergeming di tempatnya, menyulut amarah Christian memang salah, mengingat mereka akan serta menikah, tentu Christian tidak terima melihat calon istrinya berciuman dengan orang lain. Tapi Adera masih dalam pengaruh alkohol waktu itu, dan keadaan dirumahnya yang kacau balau membuatnya berfikir untuk melampiaskan semuanya kepada Mark, sehingga setengah akal sehat Adera melayang entah kemana.

"Aku benci seperti ini. Aku benci pria gila itu" gumam Adera lalu meringkuk diatas tempat tidur.

***

Sudah semalaman Adera hanya terbaring diatas tempat tidur bahkan karena rasa lelah ia tertidur dengan pulas. Matahari yang bersinar dibalik jendela dan Gorden, membayangi pandangan Adera Ketika kelopak matanya membuka, sejenak ia tertegun, masih mengumpulkan ingatannya untuk menjelaskan apa yang terjadi sehingga ia tidak tidur di kamar nya yang nyaman. Dan tak butuh lama, semua ingatan semalam memenuhi fikirannya. Merebut tempat di kepalanya untuk menjelaskan.

Karena sepenuhnya sadar, Adera memperhatikan kamar tempatnya dikurung itu. Kamar itu terlalu membosankan, terlalu biasa. Memang luas dengan tempat tidur king size untuk dirinya seorang ditengah tengah ruangan itu. Tapi cat berwarna cream yang melapisi dinding kokohnya membuat kepala Adera sakit, pandangannya tergangnggu dengan satu warna itu. bagaimana mungkin orang sekaya dan semodis Christian Anderson tidak memilih gradasi warna yang lebih indah untuk kamar itu, apakah itu dibuat untuk menyiksanya? Ditambah tak ada rak buku, tak ada meja dan kursi, hanya dua buah pintu yang Adera yakini sebagai pintu ke walk in closet dan ke kamar mandi. Karena di kamarnya juga demikian. Juga jendela kaca yang terkunci menyembunyikan balkon dibalik tirai kain berwarna senada dengan warna kamar itu.

"Kau sudah bangun?" Suara itu- siapa lagi kalau buka Christian- sontak membuat Adera meninggalkan fokusnya dari isi kamar. saat iris mata Adera menembus iris mata Christian, Reflek, Adera meringsut menjauh ke kepala tempat tidur. Perasaan takut mulai menyergapnya.

"Kamu takut padaku?" Kata pria itu masih tak henti henti menguatkan kilatan dominasinya. "Tidak masalah, kau takut padaku artinya itu bagus" sambung Christian puas dengan sorot mata ketakutan yang terpancar di iris mata Biru terang Adera.

"Aku..mau..pulang..sekarang!!" Tegas Adera saat Christian menyimpan nampan berisi makanan keatas tempat tidur, tepat didepan Adera.

"Kita akan menikah sayang. Kalaupun kau pulang sekarang, kau tetap akan kembali nantinya. Dan lagi, aku mengurungmu disini karena kau terlalu liar. Papamu saja setuju setelah kuceritakan apa yang terjadi"

UNTOUCHABLE || Sudah Tamat √Where stories live. Discover now