9 || The Forgotten

36.7K 1.4K 18
                                    

Please klik ⭐ before reading
Thank you 🙆

IG : rahma_tham
Spoiler : spop_ratham99

.
.

-9-

-Yang Terlupakan-

***

Christian terduduk lemas, ia tidak peduli lagi dengan Adera yang terus menerus menangis dalam tidurnya. tangis yang Menghapus seluruh rasa simpati yang sempat hinggap dalam benak Christian beberapa saat yang lalu tanpa tersisa.

Christian akhirnya memutuskan bahwa dinding kebencian yang kokoh, yang telah ia bangun dengan jutaan rasa sakit, tak akan pernah runtuh atau retak karena efek perasaan manusia yang tidak menentu. Ia akan membuang jauh jauh rasa itu dan membentengi diri.

Aku tidak akan goyah lagi. Aku akan membangun dinding ini semakin kokoh dan kokoh. Tidak peduli apapun yang akan terjadi.

***

Adera sudah keluar dari rumah sakit, Tubuhnya sudah bugar walau terkadang ketika ia dirundungi banyak fikiran, kepalanya kembali berdenyut.

Hari ini ia dijemput oleh Christian yang sekarang berstatus sebagai suaminya. Mereka akan tinggal dan hidup bersama di bawah atap yang sama. Memikirkannya saja membuat degup jantung Adera tak beraturan.

"Masuk ke kamarmu!" Perintah Christian dengan dingin.

"Bukannya sekarang kita suami istri? Harusnya kita sekamar"

"Hm" Balas Adera mengangguk mengabaikan kata hatinya. Ia pun menggiring koper besar miliknya ke kamar Cream tempatnya dikurung beberapa waktu lalu.

Saat Adera masuk ke kamarnya, yang ia dapati bukan kamar polos bercat Cream lagi yang membuat kepalanya sakit. Tapi kamar bercat hijau muda berpadu dengan hijau tua. Dengan segala pernak pernik pelengkap. Sofa, meja, TV Led 42 inch, rak buku, dan meja dengan lampu belajar. Entah itu untuk apa, mungkin tempat membaca.

"Dia mengubahnya" gumam Adera pelan menyadari kalau Christian menaruh sedikit rasa peduli padanya.

"Jangan berlebihan. Ibumu yang menyuruhku" Christian muncul dari balik pintu. Mengagetkan Adera yang bahkan belum melepaskan pegangannya di koper akibat terlena dengan kamarnya itu. Ia sempat mengira kalau ia salah masuk kamar.

tapi itu tak bertahan lama karena perkataan Christian barusan, rasanya seperti mendatangkan sayatan baru di ulu hatinya. Bagaimana tidak, bahkan untuk berfikir Christian berbuat baik padanya saja, tak diperbolehkan. Kecewa? Tentu. Rasanya seperti sudah berada diujung langit tetapi tiba tiba terhempas kembali jatuh ke bumi.

"Sepertinya kalau adalah anak mommy" kata Christian melanjutkan perkataannya.

"Oh" respon Adera tampak tak ingin bertengkar dengan Christian dihari pertamanya keluar dari rumah sakit. Bisa bisa ia akan kembali ke rumah sakit jika memperdalam pertengkaran mereka.

"besok beberapa pelayan aku pulangkan. aku menyisahkan pelayan dibagian dapur, jadi mulai besok kau yang harus mengerjakan pekerjaan rumah, sembari itu kau juga harus belajar memasak, setelahnya aku akan memulangkan pelayan dibagian dapur juga. Sekarang aku mau istirahat, jangan buat keributan" Christian berbalik dengan dua tangan dimasukkan kedalam saku celana panjang berbahan chinos stretch berwarna abu-abunya.

Adera membuka mulut melayangkan protes "tapi mana b--"

"Ah satu lagi. Tidak ada protes! Aku tidak suka kalau kau mengaturku"

UNTOUCHABLE || Sudah Tamat √Where stories live. Discover now