16 || Love is Pain

35.6K 1.5K 21
                                    

Please klik ⭐ before reading
Thank you 🙆

IG : rahma_tham
Spoiler : spop_ratham99

-16-

-Cinta adalah Rasa Sakit-

***

"Adera buka pintunya"

Christian sadar apa yang ia lakukan kepada Adera adalah hal terkasar yang pernah ia lakukan pada wanita. perasaan bersalah menderanya, telak memukul ulu hatinya yang beku. Tapi kenapa?

Christian terus mengetuk pintu kamar mandi, hatinya dengan magis merasakan sakit yang asing.  Bukan sakit yang akan melahirkan kebencian,  tapi jenis sakit yang sukar ia deskripsikan.

Kebersamaan Adera dan Martin begitu saja mempu membuat emosi Christian memuncak, fakta bahwa Adera pergi bersama laki laki lain setelah mereka bercinta, terus mengusiknya sepanjang malam. Christian tidak menyukainya. Apa lagi melihat Martin menyetuh Adera, emosi Christian ludes tak tersisa. Membuatnya bertanya tanya,  apa yang terjadi padanya?  Benarkah ia masih membenci Adera?  Atau ada rasa yang enggan ia akui?

"Kamu keluar sekarang, please.."

Christian sebenarnya bukan tipe yang suka mengemis. Baru kali ini ia mengemis sesuatu, pada perempuan, dan itu adalah Adera. Gadis yang amat sangat dibencinya sejak awal.

Adera bisa mendengar Christian mengetuk pintu dengan tidak sabar. Di dalam kamar mandi Adera sedang mengguyur tubuh rapuhnya dengan air dingin dari shower. Underware yang tersisa di tubuh langsingnya, cukup membuatnya lebih cepat merasa kedinginan di pagi hari seperti ini.

Adera duduk dilantai, memeluk lutut dan menenggelamkan kepalanya disana. Ia terisak tanpa henti, berusaha menebalkan telinga dari suara pintu yang diketuk Christian. Adera tidak akan membuka pintu itu dan melihat Christian lagi. Meminta maaf? Seorang Christian Anderson? Adera cukup yakin kalau itu hanyalah tipu muslihat pria itu, agar Adera terperdaya dan keluar untuk dimaki tanpa ada habisnya. Adera membencinya!

"Adera? Kau akan keluar atau aku akan mendobrak pintu ini?"

"...."

"bisakah kau mendengarku kali ini saja? Buka pintunya.."

"...."

Christian mendegar bunyi gemercik air dari dalam kamar mandi dengan samar.

"Kau mandi?"

"...."

"Adera please... aku akan benar benar mendobrak pintu ini kalau kau tidak menjawabku lagi"

"...."

Adera tak bergeming, ia tak bergerak dari posisinya. Kendati dingin sudah menembus ke tulang.  Adera tetap bersikukuh mengguyur dirinya, berharap air itu bisa membawa rasa letih dan sakit disekujur tubuhnya pergi.

BRAKK--

Adera sudah tahu itu bunyi apa, Christian mendobrak pintu. Adera kembali ketakutan setengah mati, ia semakin mendesak dinding dengan punggungnya.

UNTOUCHABLE || Sudah Tamat √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang