[TERSEDIA DI INNOVEL/DREAME ] The Beauty Series : Scandal || END ✔

SPECIAL PART 💕 Valen Ackerman 💕

Please vote and comment for my spirit 💕💕💕💕

---- SCANDAL ----

Wanita itu cantik, anggun dan mempesona.

Namanya saja sudah menggambarkan bagaimana kecantikan wajahnya yang seperti bunga. Bedanya, Valen akan terus menatapnya meskipun kelopak bunga itu berguguran bahkan rela menjadi satu-satunya tempat yang bersedia memeluk setiap gugurannya.

Azalea.

Nama itu sudah sejak dulu berada di pikirannya. Jauh sebelum mereka bertemu di insiden Jeremy dan Sky. Sejak pemberitaannya ramai di media terkait putusnya jalinan kasihnya dengan pemilik agensi model dan pengusaha, Jordan.

Dia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk bertatap muka langsung dan mendekatinya.

Malam itu adalah keajaiban yang sama sekali tidak di duganya.

Valen bersyukur menyusul Jeremy ke restoran itu.

Azalea.

"Valen, one take again. Tolong fokus dulu dan menyatulah dengan hentakan drummu." Zian mendengus dan menggelengkan kepala melihat betapa lembeknya Valen siang ini saat mengambil aksi solonya bermain drum untuk bonus track album baru mereka.

"Dia belum menghubunginmu memberitahukan perihal kedatangannya?" tanya Valen.

"Siapa? Calon kekasihmu itu?" Zian menggelengkan kepalanya. Valen menghela napas. "Jadi itu yang sedang kamu pikirkan dari tadi.Ck. Tabuh dulu itu drum yang benar dan aku yang akan meneleponnya menyuruhnya datang ke sini besok."

Valen mengacungkan jempolnya dengan senyuman untuk manager sekaligus pembimbingnya yang sangat mengerti keadaannya.

"Kalau saja kamu bukan anak didik kesayanganku yang tidak tergantikan, aku tidak mau melibatkan urusan band dengan kisah cintamu itu. Untung saja basic Azalea seorang model jadi dia sudah terbiasa berakting." Zian memijit pelipisnya, "Meskipun aku belum bisa membayangkan bagaimana interaksi kalian nanti saat melakukan adegan-adegan itu. Aku tidak sabar melihat reaksi Lea ketika mendengar dan mengerti lagu seperti apa yang kamu tulis untuknya. Bah!!! Dasar anak muda." Zian mengomel dan Valen membiarkannya saja karena dia tahu meskipun cerewet, Zian sangat bisa di andalkan.

"Jadi, bisa kita mulai sekarang? Aku harus pergi memenuhi undangan salah satu pemilik majalah fashion terkenal entah untuk urusan apa. Sudah tahu aku bukan model, mereka memaksa untuk bertemu."

"Lalu kenapa kamu mau datang?" tanya Zian.

Valen tersenyum, "Karena mereka mengatakan kalau Lea akan datang."

"Pantas." Zian menghela napas lalu kembali dengan kesibukannya di depan laptop. "Oke, one take dan setelah ini kamu bebas menemui pujaan hatimu itu. Deal ?"