5. Jangan Lupa Kalau Ada Tugas

50 3 0
                                    


Tidak ada yang benar-benar bebas di dunia ini. Setiap ada kebebasan, selalu ada peraturan lainnya. Membuat makalah dengan tema bebas, tetap saja ditentukan kapan deadline-nya dan dilarang mencontek.

Malam itu, Adit dan Danu sedang bermain PES di laptop Danu. Nge-PES, itulah istilah kerennya waktu itu. Peluit tanda pertandingan berakhir terdengar. Danu menatap wajah Adit sambil mengangkat joystick-nya sejajar dengan wajahnya. Danu berkata, "Yes! Gua menang!"

Wajah Adit tetap tidak terima. Danu melanjutkan, "Gua udah bilang. Gua ini Mahakuasa. Nama gua Danu Pradewa. Pra itu sebelum, Dewa itu Tuhan. Kekuasaan gua cuma beda satu derajat aja ama Tuhan. Pahami itu, manusia lemah!"

Adit membanting joystick-nya ke perut Danu. "Apaan! Tuhan kog curang?"

"Curang gimana?"

Adit menjelaskan, "Gimana bisa Chritiano Ronaldo ada di Barcelona?"

"Ini laptop gua! PES gua! Ya bebas atuh dit gua transferin pemainnya."

"Tapi aku pake Real Madrid jadi gak ada Ronaldonya. Ajaib banget di Barcelona ada Christian Ronaldo, Wayne Rooney, Petr Cech..."

"Lupa kan? Tuhan mah emang ajaib dit."

Adit berdiri lalu naik ke kasurnya, "Ah. Bodo amat lah nu. Kapan-kapan main pake laptopku aja."

Danu menggelengkan kepalanya, "Laptop lu lemot dit."

"Ya gimana kek. Kamu katanya Tuhan. Bikin dong biar laptopku gak lemot."

"Ya lu kudu doa biar laptop lu kagak lemot lagi."

"Emang beneran bisa kamu bikin laptoku gak lemot lagi nu?"

"Emang gua Tuhan lu?"

"Males nu punya Tuhan kayak kamu." Adit memalingkan mukanya.

Danu kembali ke kasurnya, "Dasar umat gak pernah bersyukur."

Adit membuka tasnya. Ia mengambil sebuah binder warna hitam dari tas itu. Ia membuka halaman pertama binder tersebut. Halaman itu berisi jadwal kuliah. Segera setelah Adit membaca jadwal itu, Adit memanggil Danu, "Nu, nu."

"Ada apa umatku?" Jawab Danu.

"Apaan sih nu!" Seru Adit, "Besok ada kelasnya Pak Musa lo!"

"Terus?"

"Kamu udah kerja tugasnya yang makalah tema bebas tentang pendidikan?"

Danu keluar dari kasurnya, lalu menatap Adit, "Kan, umat bodoh. Temanya bebas atau pendidikan?"

Adit menggaruk kepalanya, "Ya maksudnya itu nu, tentang pendidikan, tapi bebas mau bahas apanya."

"Ya bahas pendidikan lah."

Adit menggaruk kepalanya lagi, "Susah ya ngomong sama kamu nu."

"Ya mengerti maksud Tuhan itu susah dit." Jawab Danu tenang.

"Ya kamu yang gak ngerti maksudku!" Seru Adit.

"Gua ngerti dit."

Adit bertanya, "La kamu apa udah kerja nu?"

Danu berjalan meraih laptopnya, "Ya belum la." Danu meletakkan laptopnya di meja dan duduk di meja belajar.

Adit mengambil laptopnya, turun dari kasurnya, lalu duduk di sebelah Danu. Ia berkata, "Bener nu. Kalo kita kerjain sekarang, mungkin bisa selesai cepet."

"Berapa halaman sih?" tanya Danu.

"Dua ribu kata nu." Jawab Adit.

"Oh." Jawab Danu ketus. Ia mencolokkan kabel joystick ke laptopnya, lalu memberikan salah satu joystick itu ke Adit. "Nih."

Perspektif KontraproduktifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang