Piece of Heart [Why?]

[42] New Year

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT!😘
○○○

00.00
1 Januari 2017.

Suara ledakan kembang api terdengar saling bersautan dimana-mana. Percikan api dari kembang api itu mengukir langit malam dengan begitu indah. Sorak sorai para penduduk terdengar saling mengucapkan kalimat happy new year. Lantunan musik pop terdengar semakin menghebohkan acara pergantian tahun ini. Berbagai acara televisi pun menayangkan acara menarik untuk pergantian tahun.

Selalu. Setiap pergantian tahun, manusia akan dengan antusias merayakannya. Entah apa tujuan mereka yang begitu mendambakan kedatangan tahun berikutnya itu. Beberapa dari mereka mungkin senang karena tahun ini akan menjadi tahun perbaikan dalam hidupnya. Atau mungkin, karena di tahun ini mereka akan merencanakan sesuatu yang menyenangkan. Entahlah. Yang jelas, setiap orang pasti memiliki harapan yang sama pada pergantian tahun, yaitu menjadi lebih baik dari sebelumnya.

"Happy new year, sayang."

Nathalie tersenyum pada layar laptopnya. "Happy new year too, baby."

"Kamu mau wish apa ditahun ini?"

Nathalie bergumam. "Mau semua yang terbaik."

"Amin."

"Amin."

"Nggak mau ngerayain tahun baru?"

Nathalie menggeleng. "Ngerayain sama kamu aja udah cukup."

Ya. Disaat yang lain sedang asik merayakan tahun baru dengan bermain petasan atau membakar daging di penghujung malam, dirinya lebih memilih untuk tetap berada di kamar sembari melakukan panggilan video dengan Bastian.

"Kenapa emangnya? Kan seru rame rame ngerayain tahun baru."

"B aja. Aku nggak suka ngerayain tahun baru."

Kening cowok di dalam layar itu berkerut. "Kenapa?"

Nathalie menghela napasnya. "Bagi aku setiap tahun itu sama, Bas. Sama-sama harus dijalani. Bedanya, ditahun yang baru kita cuma harus lebih baik aja. Lagian apa yang harus dirayain? Semakin tahun bertambah, semakin tua bumi kita. Begitupun kita. Semakin deket sama waktu kita pulang."

Bastian tersenyum. "Ya seenggaknya, kita bersyukur Tuhan masih kasih kita kesempatan buat ngabisin waktu di tahun sebelumnya, dan ngerasain pergantian tahun berikutnya."

"Tapi nggak harus seantusias ini juga. Percaya gak sih? Tuhan pasti nggak suka kita malah bertindak sesemangat itu buat pergantian tahun, tapi buat menyembah Dia, kita selalu males-malesan."

"Namanya juga manusia. Kadang, kita nggak sampe mikir kesana kalo udah tergiur sama kehidupan dunia."

"Giliran susah, baru."

Bastian terkekeh. "Yang penting kita nggak gitu."

Nathalie hanya menganggukkan kepala.

"Gimana kondisi kamu? Udah mendingan?"

"Masih sedikit pusing."

"Ck. Lagian kenapa pake maksa pulang kalo belum sehat? Sok kuat banget, deh."

"Emang kuat. Sekutu Hulk, nih."

"Sompret. Ama belalang aja takut."

"Ih! Kan beda. Belalang tuh bagaikan monster yang di film The Man In Black, tau!"

Bastian memutar bola matanya. "Itu kecoa, Nat."

"Ya sama aja. Belalang sama kecoa satu spesies."