Chap.30

6.5K 420 11
                                    

"Mengukir kembali sejarah masa lalu tak masalah bukan?"

"Masa lalu itu bukan dilupakan tapi dikenang,"

"Bukan hanya dikenang, tapi dilanjutkan!"

"Jadi? Kita...?"

"Balikan."

"Serius?"

"Iya, aku selalu serius dalam memulai sesuatu."

"kamu gak nanya gitu aku mau apa enggak?"

"Aku yakin kamu pasti mau,"

"Masa?"

"Iyalah. Kamu kan selalu cinta aku."

"Kalau gak mau gimana?"

"Gak mungkin."

"Aku gak mau."

"Jangan bercanda sayang."

"Emang gak mau."

"Ya... yaudah deh. Aku gak bisa maksa."

"Gak mau nolak maksudnya."

"Ih, kamu ngerjain aku?"

"Hahaha... surprise!"

"Jadi kita?"

"Balikan."

"Masih cinta?"

"Selalu."

"Love Is Mantan."

"Cinta adalah mantan."

Ya.

Cuttt

Sutradara mengancungkan jempolnya pertanda shooting memuaskan. "Good job Ali, Prilly, saya puas dengan kerja kalian. Pertahankan ya?"

"Iya oom, makasih."

"Yaudah, kalian bisa istirahat." Oom Ferly pamit.

"Eumm...pril,"

"Kenapa?"

"Nanti malam ada acara?"

"Gak ada sih, cuma aku mau istirahat li, capek." Prilly tahu maksud Ali mananyakan hal itu. Makanya ia buru-buru bilang kalau nanti malam mau istirahat sebelum Ali mengatakan lebih lanjut yang pasti berakhir ajakan.

"Ooh, tadinya aku mau ngajak kamu liat pameran doraemon gitu, katanya sih nanti malam ada pameran berbagai macam doraemon di dekat sini."

"Doraemon?"

"Iya. Tapi yaudah deh, kamunya mau istirahat kan capek."

"Yah, doraemon. Gengsi banget gue kalau narik penolakan gue tadi." Batin Prilly. "Yaudah, kalau gitu aku duluan ya."

Ali mengangguk.

**

"Iya hallo?"

"Nanti malam mau ikut aku gak?"

"Nanti malam? Eumm... gimana ya."

"Ayolah pril, padahal aku bela-belain loh kesini demi kamu."

"Gimana ya xel, aku bukannya gak mau, cuma aku tuh capek banget, pengen istirahat."

"Yah, padahal aku mau ajak kamu kesuatu tempat,"

"Kemana emang?"

"Ada deh, makanya kamu mau ya? yakin deh gak akan nyesel."

"Eeemm, yaudah aku mau. Jam berapa?"

"Beneran kamu mau? Aku jemput jam 7 ya?"

"Oke."

"Oke, see you pril."

"Kalau bukan gak enak sama Axel yang udah bela-belain nyusul kesini, males banget gue." Gumam Prilly berbicara sendiri. Prilly pun menghempaskan tubuhnya pada king size sambil menghela napas panjang.

"Kenapa incess?"

"Axel,"

"Axel? Kenapa tu orang?"

"Dia ngajakin gue keluar malam ini."

"Lah emang dia ada disini?"

"Iya. Katanya dia kesini mau nyamperin gue." Jelas Prilly.

"Niat banget dia."

"Niat gimana maksudnya?" Prilly mengerinyitkan dahinya menatap Rara meminta penjelasan.

"Niat banget mau deketin lo."

"Hahha, sotoy lo!" Prilly menoyor kepala sahabat sekaligus asistennya itu sambil tertawa tak percaya.

"Idih, mana ada gue sotoy. Orang si Axel nya sendiri yang bilang ke gue kalau dia itu suka sama lo." Rara manyun membela diri.

"Opo iyo?"

"Iyo ndoro...!!!"

"Hahhaa... apaan deh, ngapain bahas kayak gituan." Prilly mengalihkan topik sengaja menghindar. Pasalnya sebelum Rara memberitahu pun Prilly sudah tahu lebih dulu prihal Axel suka dengannya. Hanya saja ia tak mau membahas.

**

Pergelaran pameran kartun jepang itu banyak dihadiri oleh pengunjung yang berasal dari Indonesia maupun luar Negeri, karena memang Bali itu banyak dikunjungi para wisatawan asing. Terutama orang-orang yang maniak dengan kartun satu itu. Doraemon.

"Yaelah li, ngapain sih kita datang ke acara ginian?"

"Udah sih ja, tinggal ngikut aja ribet banget lo."

"Bukan perkara ribetnya bro, tapi malu. Lo liat aja disini kebanyakan anak kecil gitu. Mana ada ceweknya coba?" Raja tak habis pikir dengan sepupunya itu kenapa tiba-tiba jadi suka sama doraemon, padahal kan kartun kesukaannya itu spongebob. Apa iya doraemon sama spongebob sekarang saudaraan makanya Ali ngebet banget pengen liat pamerannya supaya bisa ketemu juga sama spongebob. Haih aya aya wae sepupu gue yang satu ini. Gerutu Raja dalam hati.

"Heuh... cewek muluk yang ada diotak lo!" Ali menoyor kepala sepupunya itu pelan saking gregetnya.

"Ish pala gue nih, di toyor-toyor muluk, cem si Prilly aje lu." Raja mendengus kesal. Namun tiba-tiba matanya menangkap sesuatu yang mampu membuat mulutnya  menganga lebar. "Li, li..."

"Apaan sih?"

"Liat deh itu," Raja mengarahkan wajah Ali agar melihat kearah yang ia maksud. Dan betapa terkejutnya Ali yang melihat itu. Hingga beberapa menit kemudian Ali mengalihkan pandangannya lalu pergi meninggalkan Raja tanpa sepatah katapun.

"Loh? Li, li, mau kemana? Woy tungguin gue." Teriak Raja lalu bergegas menyusul sepupunya yang tiba-tiba pergi entah mau kemana itu.

Sementara ditempat tak jauh dari mereka Prilly mendengar teriakan Raja dan sekilas melihat punggung Ali yang semakin menjauh meninggalkan tempat itu. Sontak saja Prilly terkejut dan merasakan tak enak hati. Ya, pasalnya tadi sore dia menolak Ali diajak ketempat ini namun sekarang ia malah ada disini bersama orang lain pula. Prilly kan tidak tahu kalau Axel akan mengajaknya kesini, kalau saja ia tahu pasti akan menolak.

"Kenapa pril?" Tanya Axel.

"Eng...enggak apa-apa kok," Prilly terpaksa berbohong karena tak mau memperpanjang pertanyaan Axel.

"Yaudah, kita masuk yuk?" Axel mengajak Prilly masuk kedalam area pameran dengan menggandeng tangannya. "Bukan gak apa-apa, tapi ada Ali. Aku liat kali." Batin Axel. Axel menatap Prilly dari samping dengan menyunggingkan senyum khas yang menampilkan lesung pada pipinya. Lebih tepatnya seperti seringaian kemenangan.

**

Sepertinya story yang ini akan segera tamat karena aku udah nyiapin story baru lagi yang jauh lebih santai dari yang ini. Hehe

Terimakasih mau membaca dan menunggu😄😄 jangan lupa selalu vote and comment nya ya😉

*yang belum follow monggo difollow dulu biar enak bacanya 😉😉

MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang