"Baru tidur, tadi habis ngobrol lama sama tante.."

"Oh, yaudah.."

"Kamu dari rumah Anin ya?"

Vino menganggukkan kepalanya, "Iya, tadi pulang sekolah bikin tugas kelompok jadi habis itu sekalian di rumah Anin" ucap Vino

"Kamu nggak pulang?"

Pertanyaan itu membuat Vino terdiam, dia seakan tidak ingin membahas itu. Vino hanya diam tanpa menjawab pertanyaan itu, wanita yang melontarkan pertanyaan pun hanya menghela nafasnya, mengerti dengan sikap Vino.

Tak lama kemudian, Okta pun datang memasuki ruangan itu.

"Eh Vin, baru sampe?"

Vino menganggukkan kepalanya,

"Bagi dong" ucap Vino sambil mengambil minuman botol yang dibawa oleh Okta, dan meminumnya langsung.

Okta pun hanya memberikannya saja, sudah biasa Vino seperti ini. Setelah Vino meminumnya, dia pun mengembalikan ke Okta lagi.

"Pulang sekarang, ma?" ucap Okta pada wanita yang sedari tadi mengobrol dengan Vino

Wanita itu menganggukkan kepalanya,

"Tante pamit dulu ya, Vin.." ucap wanita itu sambil tersenyum

"Iyaa tante, hati-hati ya.." Vino tersenyum pada wanita itu

Lalu Vino menoleh pada Okta, "Lo bawa mobil yang bener, jangan ngebut-ngebut. Awas aja kalo lo bikin tante gempal gue kenapa-kenapa.."

"Enak aja gempal!" Wanita itu memukul pelan lengan Vino hingga membuat Vino tertawa kecil

"Yaelah, nyokap gue ini. Ya ngapain coba gue kenapa-kenapain dia"

Wanita itu hanya tertawa kecil memperhatikan Vino dan Okta.

"Balik dulu ye" ucap Okta

"Iye hati-hati"

Okta dengan wanita yang disebut ibunya itu pun pergi meninggalkan Vino di ruangan itu, setelah mereka pergi, Vino pun duduk di salah satu sofa yang ada di ruangan itu. Memperhatikan sebentar wanita yang sedang tertidur, lalu dia mengalihkan pandangannya pada televisi yang sudah menyala sedari tadi.

Merasa bosan dengan tontonannya, Vino pun memutuskan untuk memainkan handphone nya saja. Dia baru melihat notifikasi yang sudah sedari tadi masuk.

"Ini mereka dapet darimana coba line nya" gumam Vino saat melihat notifikasi Shani dan Gracia meng-add nya

Vino pun membuka-buka handphone nya, sampai tak sadar dia membuka galeri dan membuka satu foto. Foto yang membuat Vino terdiam dan memandanginya. Foto yang penuh kenangan indah Vino, tapi sayang kenangan tetap hanya tinggal kenangan. Bahkan sekarang semua sudah berbeda untuk Vino.

Tidak ingin bersedih, Vino pun mengelock handphone nya dan meletakkannya di meja kecil yang ada di ruangan itu. Dia merebahkan tubuhnya di atas sofa dan mencoba untuk masuk ke alam mimpinya.

Pagi harinya, Vino sudah selesai membersihkan dirinya dan juga sudah siap dengan seragamnya untuk berangkat ke sekolah. Vino memperhatikan wanita yang masih tertidur itu, dia berjalan menghampirinya dan duduk di sebelahnya.

"Ma, Vino sekolah dulu ya.." ucap Vino pelan sambil mengusap lembut tangan wanita itu

Tak sangka, ternyata Vino membuat ibunya itu terbangun dari tidurnya. Perlahan dia membuka matanya dan tersenyum kecil menatap Vino.

"Udah mau berangkat sekolah, Vin?" tanya ibu Vino dengan suara serak khas bangun tidurnya

Vino menganggukkan kepalanya, "Iya ma, Vino juga mau jemput Anin dulu. Dia ditinggal sama ayahnya lagi.." ucap Vino sambil tersenyum

Untitled.Where stories live. Discover now