1. Jangan Sampai Terlambat Masuk Kuliah

Start from the beginning
                                    

"Ini udah bangun."

"Bangun di mana-mana berdiri, Danu!"

"Ya gimana mau berdiri kalo lu ada di sini, Adit!"

"Ga ngefek, nu!"

"Ngefek dit! Gua jadi gak nyaman buat bangun."

"Kamu dibangunin kog ngelunjak sih nu?"

"Ya lu ngebangunin gak ikhlas!"

Adit berdiri "Oh gitu!"

"Nah gitu kek dari tadi." Danu pun berdiri, "Minggir. Gua mau mandi."

Danu mengambil peralatan mandinya lalu masuk di kamar mandi kecil yang terletak di dalam kamar, tepatnya di dekat beranda. Dari dalam kamar mandi, Danu berseru, "Dit!"

Adit dari kasur menjawab, "Apa nu?"

"Tungguin!" Kata Danu.

Adit pun menunggu Danu yang sedang mandi. Sempat terpikir di benaknya, "Kenapa aku nurutin Danu sih?"

Adit yang sensitif masalah waktu mendekati pintu kamar mandi. Adit berseru, "Masih lama nu?"

"Yaelah dit. Baru juga buka baju."

Dari luar kamar mandi, mulai terdengar suara air yang mengenai tubuh Danu. Adit pun percaya kalau Danu benar-benar mandi. Adit memutuskan untuk kembali menunggu di kasur Danu. Beberapa menit kemudian, Danu keluar dari kamar mandi. Ia segera mengeringkan tubuhnya dan memakai seragam untuk kuliah.

"Lama banget nu. Udah telat ini!" Keluh Adit.

Danu melihat HP-nya lalu berkata, "Baru juga tujuh kurang lima belas. Belum telat."

"Ya tapi kita udah gak sempet kalo mau ambil makan."

Sambil mengancingkan bajunya Danu berkata, "Ya udah. Kan ngambil makan maksimal jam delapan. Nanti sekitar setengah delapan, kita izin ke toilet aja. Terus makan." Setelah selesai memakai celananya, Danu berkata, "Yuk sekarang lari!" Tanpa menunggu Adit, Danu lari keluar dari kamarnya.

Adit pun berlari menyusul. "Nu. Kan masih ada sepuluh menit lebih!" seru Adit sambil menyusul Danu. Mereka berdua menuruni tangga untuk keluar dari asrama mereka.

Sambil berlari melewati lapangan, Danu menjawab "Sepuluh menit kan jalan kaki dari asrama ke gedung B. Tapi kampus kita di gedung B lantai 6. Liftnya ngantre panjang. Musti lewat tangga kita!"

Sesampainya mereka di gedung B, mereka beristirahat sejenak. Adit dan Danu bukanlah orang-orang yang terbiasa berolahraga. Adit melihat HP-nya. "Nu! Lima menit lagi nu!"

"Ayo!" Dengan sisa nafas mereka, mereka melanjutkan berlari menaiki tangga menuju lantai enam. Lantai satu dan dua masih dapat mereka lalui dengan cepat. Lantai tiga dan empat mereka mulai berjalan kaki. Mereka sempat berhenti sejenak di lantai lima. Akhirnya sampailah mereka di tangga terakhir di lantai enam.

Tenaga mereka seketika itu pulih ketika menginjakkan kaki di lantai enam. Danu berseru, "Dit! Itu Pak Musa!"

"Lari nu!" Pak Musa adalah dosen mereka. Mereka berlari untuk mendahului Pak Musa yang sedang berjalan ke arah kelas.

Danu dan Adit berhasil masuk ke kelas sebelum Pak Musa masuk. Adit dengan nafas terengal-engal berkata pada Danu. "Hampir kita telat nu!"

"Tapi enggak kan?"

"Coba kalo kamu tadi nurut aku buat bangun lebih awal. Kita gak perlu lari-lari!"

"Loh. Katanya tujuannya supaya sehat."

"Ya tapi gak gini juga nu!"

"Sebelum ini, emang pernah jogging pagi?"

"Enggak sih?"

"Ya udah. Berterima kasihlah ke gua!" Danu menepuk pundak Adit

"Sakit ini anak!"

"Heh! Gua ini sehat! Gua bersedia jogging. Lu yang gak mau. Lu yang sakit!"

"Aku udah gak ngerti lagi lah sama kamu nu." Adit menggelengkan kepalanya.

Pak Musa masuk dan menyapa kelas, "Selamat pagi semua."

Seluruh mahasiswa di kelas itu menjawab, "Pagi pak."

Pak Musa memanggil, "Adit, Danu."

Adit dan Danu dengan kompak menjawab, "Ya pak?"

Pak Musa bertanya, "Kalian kuliah tidak bawa apa-apa? Tas kalian mana?"



Jangan sampai telat masuk kuliah karena kalo telatnya udah numpuk kalian bakal di-DO!

Perspektif KontraproduktifWhere stories live. Discover now