part 10: secret

159K 2.7K 107
                                    

Terbangun dari tidurnya alena meringis memijit kepalanya yang terasa sakit tak hanya itu dia juga merasa tubuhnya lemas dan tenggorokannya sakit dan kering mungkin ini karena kemaren dia hujan-hujanan , sambil menghela nafas berat alena dengan perlahan melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai berkemas alena bergegas keluar kamar.

Sesampainya diluar alena langsung disambut oleh tatapan sinis joe

" aku kira kau sudah lenyap dari peredaran, ternyata kau masih ada "ujar joe tersenyum miring, mengingat semanjak insidin alena ketahuan menganiaya carolin wanita itu jarang menampakkan batang hidungnya dan memilih mengurung diri dikamar.alena hanya menatap joe sekilas kemudian melangkah memilih mengacuhkan Joe kepalanya terlalu sakit untuk merespon joe, apalagi dipagi hari begini.

" alena. Aku sedang berbicara dengan mu. Dasar nggak punya sopan santun" seru joe.

" maaf aku lagi buru-buru " sahut alena dengan suara serak sembari berbalik menatap joe.

Tatapan sinis joe mendadak berubah menjadi khawatir saat melihat wajah pucat alena.

" kau kenapa? " tanya joe reflek. Membuat alena maupun joe sama-sama kaget. Joe kaget terhadap ucapannya sementara alena kaget tak menyangka joe akan bertanya seperti itu karena alena pikir joe akan mencercanya dengan berbagai tuduhan.

" aku baik-baik saja " ucap alena pada akhirnya.

" ohhh... " gumam joe kikuk.

Alena berbalik lagi untuk menuruni tangga tapi tiba-tiba dia merasa seluruh isi rumah berputar tanpa disadari tubuhnya oleng, beruntung joe dapat melihat dan dengan sigap memeluk pinggang alena dari belakang. Kalau saja joe terlambat sedetik saja mungkin alena sudah terguling dari tangga dan terkapar dilantai.

Alena menghela nafas sambil memejamkan mata menetralkan jantungnya yang hampir copot dia pikir dirinya akan tergeletak dilantai dengan patah tulang atau lecet-lecet dikulit.

Joe hanya bisa mematung merasakan punggung alena yang menempel erat didadanya dia tidak pernah sedekat ini dengan alena sebelumnya, membuat jantung joe berdetak kencang bahkan tangannya yang memeluk alena sampai bergetar karena gugup. Untuk beberapa detik mereka hanya terdiam dalam posisi yang sama mencoba menenangkan diri masing-masing.

Rex yang hendak berangkat kekantor menghentikan langkahnya dengan hati gusar saat menemukan joe memeluk alena didepan tangga.

" apa yang kalian lakukan? "ujar rex dingin.

Alena segera melepaskan diri dari joe saat mendengar ucapan rex.

" terimakasih sudah menolongku, aku pergi dulu " ujar alena sambil menunduk tak berani menatap joe maupun rex.

Alena tidak ingin atau lebih tepatnya belum siap bertemu rex. Karena saat dia menatap rex bayangan ketika mereka berhubungan intim dan ketika rex menciumnya terlintas begitu saja dibenaknya, alena takut kalau dia akan menerjang rex menenggelamkan tubuhnya dipelukan rex dan membeberkan semua apa yang telah mereka lakukan pada malam itu. Alena sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak mengungkit kejadian itu dan memilih memendamnya sendiri karena ternyata rex memang tidak mengingat kejadian itu.sakit memang tapi akan jauh lebih sakit kalau Rex tidak mempercayainya dan menuduh alena memanfaatkannya untuk kepentingan alena semata.

Joe hanya menatap punggung alena yang kini sudah menghilang padahal dia belum sempat membalas ucapan alena barusan.

Joe memalingkan mukanya menatap rex. Tatapan tajam joe bertemu dengan tatapan dingin rex. Keduanya hanya membisu dan hanya menatap satu sama lain seolah-olah mereka bisa berkomunikasi melalui tatapan mata tanpa harus membuka mulut. Rex terlebih dahulu memutuskan kontak diantara mereka.

Love, Sex, and Fiendship (Revisi)Where stories live. Discover now