12

1.4K 37 0
                                    

Rey dan Daffa tiba di Jakarta. Terlihat kebahagiaan pada wajah Daffa saat datang ke Indonesia. Setelah sampai dirumah, Daffa melihat sekeliling rumah, dari ruang tamu sampai dapur. Ia terhenti didepan kolam renang.

"Kak ini rumah siapa?." tanya Daffa memandangi sekitar rumah.

"Rumah ayah sama mama dek. Dulu mereka tinggal disini waktu kakak masih kecil. Tapi mereka pernah menjual rumah ini karena bangkrut. Lalu ayah pindah ke Amerika dan memulai bisnis baru hingga bisa membeli rumah ini lagi." jelas Rey kepada Daffa.

"Ayah sama mama hebat ya kak, bisa bangkit lagi walaupun pernah terjatuh." ucap Daffa membuat Rey tertawa dengan gaya bicara yang seperti orang dewasa.

"Mending kita naik ke atas yuk. Kamu belum lihat kamar baru kamu kan?." Ajak Rey.

Daffa masuk ke kamarnya dengan senang, begitu banyak mainan. Daffa memeluk Rey lalu masuk kekamarnya dan Rey juga masuk kedalam kamarnya. Rey beristirahat karena besok ia harus mengurus kelanjutan Daffa. Jam 8 malam, Rey masuk ke kamar Daffa untuk melihatnya. Daffa sedang tertidur pulas dan memeluk sebuah boneka batman. Rey mengampiri Daffa lalu melihat boneka tersebut. Ia mengingat itu boneka pemberian dari Bella saat Rey berulang tahun di usia ketujuh.

"Selamat ulang tahun Rey. Aku bawa kado untuk kamu. Semoga kamu suka ya." ucap Bella memberikan kadonya kepada Rey.

"Terima kasih ya Bella." Rey memeluk Bella. Dari kecil Rey dengan Bella sudah sangat dekat.

"Ayo kamu buka kadonya." perintah Bella.

"Tunggu ya," Rey mencoba membuka kado dengan susah payah. Bella tertawa melihat kelakuan Rey.

"Batman." ucap Rey senang. "Aku suka kadonya. Terima kasih ya."

Rey menghela napas saat mengingat kenangan itu. Ia kembali kekamarnya untuk tidur.

                       🕳🕳🕳🕳🕳

Rey berangkat sekolah sedangkan Daffa belum bangun. Rey meminta tolong kepada Bi Minah untuk menjaga Daffa. Ia datang ke sekolah dengan wajah yang tidak ceria. Saat Rey melewati koridor sekolah, banyak adik kelas yang menghentikannya. Ada yang meminta id line, ada juga yang meminta folback ignya.

Setelah selesai, Rey kembali berjalan menuju kelasnya. Ada cewek yang berjalan tepat disebelahnya.

"Hai kak." sapa cewek itu. Rey hanya tersenyum kepadanya.

"Kenapa kak? Lagi ada masalah ya? Biasanya ketawa terus, ini kok diem aja." Ledeknya yang membuat Rey menghentikan langkahnya.

"Gak ada kok," ucap Rey tersenyum.

"Gue duluan ya" ucap Rey lalu meninggalkannya sendiri.

Rey memasuki kelasnya dan langsung duduk dibangkunya. Lalu Mika datang dengan heboh.
"Reynand," teriaknya dari pintu. Rey hanya tersenyum. "Kemana aja sih lo baru masuk. Abis temu kangen yaa? Ciee." ledek Mika.

"Apaan sih Mik, gajelas lo." ucap Rey.

"Gimana? Kemarin ngedate gak sama Bella?" ledek Mika. Rey menatap Mika dengan tatapan sengit, Mika mengalihkan pandangannya. Ini pertama kalinya Rey tidak bisa diajak bercanda. Begitu juga dengan Devva, hari ini moodnya tidak terlalu baik. Seringkali Salsa meledeknya tapi Devva hanya diam saja tanpa memberikan reaksi apapun.

"Sal, si Devva kenapa tuh?." tanya Mika.

"Gak tau nih lagi unmood mungkin." jawab Salsa.

"Sama nih kaya chairmate gue. Abis dari Amerika bukannya seneng malah jadi begini." ledek Mika.

ReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang