5

1.9K 64 0
                                    

Jika kau ingin pergi, maka pergilah. Aku tidak bisa memaksa. Karena cinta itu ada dari dua hati. Diciptakan seperti sepasang kaki yang saling melengkapi.

Telpon Rey berdering, tertulis nama Mama. Saat Rey melihat jam, ini masih jam 8 pagi. Ini hari sabtu, biasanya Rey menghabiskan waktunya dengan bermalas-malasan.

"Assalamuailaikum Rey." Terdengar suara Mama Rey.

"Waalaikumsalam Mah." Jawab Rey.

"Gimana kabar kamu disana nak? Betah?." Tanyanya.

"Betah Mah, disini enak. Rey suka disini." Jawab Rey.

"Syukur deh kalo kamu betah. Adik kamu mau tinggal di Jakarta juga." Jelas Mama Rey.

"Daffa? Mau tinggal disini juga? Kalo Rey sih gapapa mah, terserah."

"Iya si Daffa. Dia kangen sama kamu katanya."

"Emang dia mau jauh dari mama?." Tanya Rey.

"Dia mah mau mau aja tuh. Sekitar hari Rabu atau kamis deh ya dia ke Indonesia."

"Sama siapa mah?."

"Kamu jemput dong kesini adiknya." Ucap mamanya.

"Rey mondar mandir dong? Yaampun mah."

"Iya gapapa udah. Oh iya Rey, kamu putus dengan Bella ya?." Tanya mama Rey.

"Kenapa memangnya mah?."

"Kemarin mama liat Bella sama cowo lain. Mama kan lagi pergi ke Mall sama Daffa, eh ketemu Bella." Jelasnya.

"Oh gitu mah. Mungkin temannya kali mah." Ucap Rey. Saat mendengar perkataan mamanya, Rey merasa tidak nyaman. Tapi Rey selalu meyakinkan hatinya untuk selalu percaya kepada Bella.

"Mungkin Rey. Yaudah nanti mama bilangin ya kalo adik kamu minta dijemput." Ucap mamanya.

"Oke mah."

Telpon terputus. Rey mencoba menghubungi Bella, tetapi tidak ada jawaban. Rey sudah merasa tidak mengantuk lagi sejak mamanya bilang melihat Bella bersama seorang cowok. Ia mencoba melakukan aktivitas agar pikirannya tidak kacau. Dia pun turun, mba minah membuatkan roti untuk sarapan. Rey bercerita kepada mba minah kalo Daffa ingin tinggal bersamanya. Mba minah ikut senang, katanya biar rumahnya ramai. Memang benar, rumah Rey sangat sunyi. Daffa memang sangat dekat dengan Rey. Mereka saling menyayangi layaknya kakak adik pada umumnya, mereka juga sering bertengkar tetapi setelah itu berbaikan kembali. Daffa Abyan Adhyastha. Saat ini berumur 10 tahun, duduk dikelas 4 SD. Mempunyai hobi berenang dan bermain bola basket.

               ★★★★★★★★★

Bel rumah rey berbunyi, mba Minah membukakan pintu.

"Cari siapa ya?" Tanya Mba Minah membukakan pintu.

"Ini bener rumahnya Rey? Saya Baila temennya Rey, ada Reynya?." Ucapnya dari balik pintu.

"Oh ini temennya mas Rey. Saya panggilin dulu ya, kamu masuk aja dulu." Ucap Mba Minah berjalan ke ruang tamu bersama Baila. Mba Minah menyuruh Baila duduk dan menunggu Rey.

"Mas Rey ada temennya." Ucap Mba Minah kepada Rey yang  sedang asik menonton kartun.

"Siapa mbak?." Tanya Rey mengalihkan pandangannya ke Mba Minah.

"Perempuan Mas. Namanya Baila kalo ga salah." Jelas Mba minah.
Rey terkejut, dia bergegas turun untuk menemui Baila diruang tamu. Baila terlihat sedang memandangi kondisi rumah Rey. Posisi ruang tamu disebelah kolam renang yang dibatasi dengan jendela.

ReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang