2

3K 74 1
                                    

Tidak perlu khawatir. Hati aku ini cuma muat untuk satu orang. Kamu

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Langit mulai gelap yang memberi isyarat akan turun hujan. Rey berjalan ke arah parkiran sekolah. Benar saja, saat sampai diparkiran hujan turun. Rey menggunakan jaket dan memakai helmnya. Saat ingin pergi, pandangan Rey fokus kepada Zidan bersama dengan teman sekelasnya. Ya, teman sekelasnya yang duduk didepan Mika. Rey mengingat namanya. Namanya Devva. Hanya itu yang dia ingat. Devva gadis cantik yang disukai banyak siswa. Tapi tidak pada Rey karena Rey sudah punya Bella. Zidan dan Devva menaiki mobil dan mulai berjalan. Rey berada di belakang mobil Zidan. Saat didepan Halte sekolah, ada cewek yang sedang memeluk dirinya menggunakan tas karena kedinginan. Zidan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Seketika, air genangan didepan Halte mengenai cewek itu. Tanpa sadar, Rey memberhentikan motornya saat di Halte.

"Lo gapapa?," Mulai mengingat wajah cewek itu. "Lo temen sekelas gue bukan sih?." Tanya Rey membuka helmnya.

"I..iya. Gue gapapa kok. Iya benar, kita sekelas" Jelasnya yang sedang memeluk erat tasnya.

"Nama gue Rey. Nama lo siapa?." Tanya Rey

"Nama gue Baila." Ucapnya.

Rey memang sudah punya Bella. Tapi Rey tidak suka jika ada perempuan yang terluka.

"Lo nunggu siapa disini?." Tanya Rey.

"Nunggu taksi." Ucap Baila yang keliatan memucat.

"Langit udah gelap dan baju lo juga basah semua," Ucap Rey. "Lo balik sama gue aja." Ajak Rey.

"Makasih Rey, tapi gue takut ngerepotin." Ucapnya.

"Yaila Bai. Emangnya lo mau mati kedinginan disini? Gak kan? Udah ayo naik." Perintah Rey.

Baila pun mendekat dengan Rey. Rey membuka jaketnya dan memberikan kepada Baila. Entah apa yang sekarang Rey lakukan. Yang jelas Rey hanya berniat menolong Baila. Rey ingin Baila menjadi temannya. Karena Rey menilai Baila itu cewek yang baik.

"Pake jaket gue." Ucap Rey memberikan jaketnya

"Iya Rey." Ucap Baila

Rey pun menancap gas motornya. Saat dipertigaan jalan ada sebuah restaurant dan terlihat mobil Zidan. Rey sengaja berjalan pelan saat didepan Restaurant. Dia ingin melihat apakah benar itu Zidan apa bukan. Zidan pun melihat Rey dan Baila bersama. Selama diperjalanan Baila dan Rey pun hanya terdiam. Tetapi suasana canggung ini harus diselesaikan. Rey menanyai arah jalan ke rumah Baila lalu ia menunjukkan jalan kerumahnya. Setelah sampai dirumah Baila, Rey langsung berpamitan pulang karena hujan sudah semakin deras. Baila belum sempat mengucapkan terima kasih kepada Rey. Tetapi Rey sudah melajukan motornya. Baila masih memandangi punggung motor Rey yang perlahan mulai menghilang dari pandangannya.

------

Rey sibuk memainkan hpnya karena kegabutan yang ia rasakan. Tidak seperti di Amerika, saat ini Rey hanya mempunyai satu teman, Mika. Hp Rey pun berdering, tertulis nama Bella.

"Halo Bella?." Ucap Rey.

"Halo sayang. Kok kamu gak telfon aku sih." Ucap Bella.

"Mm maaf Bel, aku baru pulang sekolah jadi belum sempat nelpon kamu. Kangen ya? Hahahaha." Jelas Rey.

"..........." Bella tidak menjawab.

"Hey." Ucap Rey

"Hiks hiks." Terdengar Bella menangis.

"Bella kamu kok nangis sihh. Yaudah yaudah maafin aku yaa aku tadi ga nelpon kamu. Udah jangan nangis yaa aku gamau denger kamu nangis." Ucap Rey.

"Rey..aku.." ucap Bella terbata bata.

"Kamu kenapa?." Tanya Rey.

"Aku kangen kamu." Ucap Bella.

"Aku juga..." Ucap Rey.

"Lagian kamu ngapain sih pake ke Indonesia segala? Hah?." Tanya Bella

"Aku kangen Indonesia Bel. Aku juga kangen keluarga aku yang disini. Sudah lama kan aku tidak bertemu dengan mereka. Makanya aku ingin bertemu mereka sekarang." Jelas Rey.

"Kamu baik-baik ya Rey. Jaga kesehatan. Jaga mata, jaga hati." Ledek Bella

"Bella kamu tidak perlu khawatir. Hati aku cuma muat untuk satu orang. Kamu." Ucap Rey.

"Kamu ini selalu bisa buat aku tenang Rey." Ucap Bella

"Iya dong. Siapa dulu, Reynand." Ledeknya

"Udah dulu ya Rey. Besok lanjut lagi. Jangan lupa telpon aku yaa. Dahh Reynand."

"Dahh Bella."
Rey dan Bella sudah berpacaran hampir 1 tahun. Menurut Rey, Bella itu baik, cantik, lemah lembut, dan manja. Tapi Rey suka dengan kemanjaan Bella.

Setelah bertelponan dengan Bella, hp Rey menampilkan notifikasi.
Itu pesan dari Mika.

Mika mengundang Rey ke dalam grup kelas 11 Ips 4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mika mengundang Rey ke dalam grup kelas 11 Ips 4.

ReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang