6

1.7K 51 0
                                    

Setelah sampai di Mall, Rey dan Mika menuju ke Bioskop. Mika berjalan dengan sangat cepat lalu ia mendekati seseorang didepannya yang sedang berdiri. Ternyata itu Salsa, bersama dengan Devva.

"Ciee salsa ciee disamperin Mika" Ledek Devva. Devva pun tersadar kalo Mika tidak sendirian. Rey yang melihat Devva langsung menunjukkan wajah datar sedangkan Mika dan Salsa hanya asik mengobrol.

"Kok lo ngeliatin gue nya gitu si? Kenapa? Gasuka sama gue?" Ucap Devva kepada Rey. Rey yang mendengar perkataan Devva langsung menaikkan satu alisnya.

"Lo ngomong sama gue?." Tanya Rey menunjuk dirinya.

"Iya lah." Jawab Devva.

"Oh."

"Ihh nyebelin lo ya." Ucap Devva mendengakkan kepalanya karena Rey lebih tinggi darinya.

"Ssttt ah, berantem mulu lo berdua. Nanti jodoh repot kan haha." Ledek Salsa.
Rey yang mendengar hanya mengalihkan dengan bermain hp berharap Bella membalas pesannya. Tetapi sampai saat ini, Bella belum menjawab pesan dari Rey. Mika membeli tiket untuk menoton film dan film yang dipilih ternyata bergenre horror. Saat masuk ke studio, Mika duduk disamping Salsa, Devva disebelah Salsa. Mau tidak mau Rey duduk di pojok samping Devva. Rey mencoba tidak memperdulikan Devva yang duduk disebelahnya. Saat Rey melihat ke arah Mika ternyata dia dengan Salsa masih asik mengobrol. Rey baru paham ternyata Mika sedang melakukan pendekatan dengan Salsa. Saat adegan menyeramkan, Devva berteriak dan menyembunyikan kepalanya di pundak Rey. Rey hanya terdiam melihat kelakuan Devva. Setelah menyadari kejadian tadi, Devva langsung meyandarkan kepalanya di kursi dan menutupi wajahnya menggunakan jaket yang dia bawa. Devva berteriak lagi saat adegan menyeramkan.
Rey yang mendengarkan Devva menghela napas.

"Lo bisa gak si jangan teriak"Ucap Rey kepada Devva.

"Ihh udah tau gue takut." Ucap Devva.

"Ada juga setannya yang takut sama teriakan lo," Ucap Rey memutar kedua bola matanya. "Kuping gue budek tau ga?" Lanjut Rey.

"Bodo, lo ini kan yang kupingnya budek?". Ucap Devva.

"Kok ada ya cewe ngeselin kaya lo." Ucap Rey mengalihkan wajahnya.

"Ya ada lahh..." ucap Devva.
Rey hanya memutar kedua bola matanya lalu bersandar di kursi dan menutup wajahnya menggunakan jaketnya. Rey pun tertidur pulas.

                   ★★★★★★

Mika membangunkan Rey karena film sudah selesai. Mika mengajak Rey, Salsa, dan Devva untuk makan.
"Gue balik duluan aja Mik." Ucap Rey wajahnya semakin datar.

"Lah lo gamau makan?" Tanya Mika bingung.

"Udah lah Rey ikut aja dulu. Masa berangkat bareng pulangnya engga bareng." Ucap Salsa.

"Tau nih ga setia haha." Ledek Devva.
Rey pun ikut makan bersama mereka. Makan dengan tidak berselera. Setelah selesai makan, mereka pun pulang menggunakan mobil Mika. Motor Rey dititip dirumah Mika.

"Kok muka lo cemberut terus sih Rey." Ledek Mika. Rey tidak menjawab pertanyaan Mika karena Rey sedang melamun. Mika mengantarkan Salsa pulang, untuk malam ini, Devva menginap dirumah Salsa. Selama diperjalan, Mika mengobrol dengan Devva dan salsa. Sedangkan Rey menutupi wajahnya dengan jaket karena masih mengantuk. Sepertinya malam ini Rey tidak pulang kerumah dan menginap dirumah Mika karena dirumah Mika tidak ada siapa-siapa. Orang tua Mika sedang keluar kota. Mika anak satu-satunya. Setelah sampai dirumah Mika, Rey langsung tertidur dikasur Mika tanpa mengucapkan sepatah kata pun sedangkan Mika hanya sibuk memainkan hpnya.

                  ★★★★★★

Jam 9 pagi, Rey terbangun. Mika tidak ada dikamarnya. Rey memainkan game di hpnya lalu Mika datang membawa roti dan susu. Mika duduk di kasur sedangkan Rey masih sibuk dengan hpnya, tidak menghiraukan kehadiran Mika.

"Rey sarapannya ini doang. Nanti kalo mau makan, kita makan di luar aja oke." Ucap Mika kepada Rey. Rey hanya diam saja tidak menanggapi ucapannya Mika.

"Lo marah Rey sama gue gara-gara kmrn?." Tanya Mika.

"Hah?." Tanya Rey.

"Lo kan kmrn gue ajak nemenin gue, nah ada si devva. Lo marah gak?." Tanya Mika.

"Santai aje si Mik berlebihan banget haha. Udah lo pepet aja terus tuh si Salsa. Kalo mau pergi lagi jangan ngajak gue apalagi ada si ribet." Ucap Rey tertawa.

"Siapa? Devva?." Tanya Mika mengangkat satu alisnya.

"Iyalah, siapa lagi coba." Ucap Rey.

"Jangan benci sama dia Rey, nanti kalo kepincut gimana hayo?." Ledek Mika.

"Idih. Cantik sih tapi sayang bawel, ribet, ngeselin lagi." Ucap Rey memutar kedua bola matanya.

"Ahahaha. Gimana hubungan lo sama Bella?." Tanya Mika.
Rey menatap wajah Mika tanpa menjawab pertanyaannya. Terlihat diwajah Rey sedang memikirkan sesuatu.
"Lo budek ya?." Tanya Mika.

"Hah? Oh hubungan gue sama Bella baik-baik aja tuh" Ucap Rey berbohong. Sedangkan Mika percaya dengan kebohongan Rey. Rey hanya tidak ingin Mengumbar hubungannya dengan Bella apalagi hubungan mereka sedang tidak jelas. Rey mencoba menghubungi Bella untuk ke sekian kalinya. Tetapi tidak mendapatkan jawaban. Tiba-tiba ada panggilan masuk, dengan cepat Rey melihat siapa yang menelponnya, Rey mengira itu adalah Bella. Ternyata yang menelponnya bukan Bella, melainkan mamanya. Ia mengangkat telponnya dan beebicara dengan mamanya. Ternyata mamanya menelpon Rey karena menyuruhnya untuk menjemput adiknya ke Amerika hari Selasa. Rey mengiyakan perintah mamanya.

ReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang