BAB 22

106K 11.8K 562
                                    

"Bahwa ini hanya sebuah angan-angan yang tetap menjadi angan-angan."

GUGUP, itulah hal pertama yang Sandra rasakan ketika diantar ke ruangan yang mereka sebut basecamp. Yang Sandra tahu dari sebutan nama itu adalah sebuah tempat aktor-aktris menunggu gilirannya di-take. Sekarang, Sandra menjadi salah satunya dan pikiran bahwa dia akan mempermalukan dirinya sendiri membuat Sandra semakin gugup. Bagaimana kalau ini hanya mimpi dan dia akan terbangun? Bagaimana kalau seseorang menampar Sandra sekarang agar kembali ke realita? Bahwa, Sandra seperti remaja kebanyakan, hanya seorang pelajar yang berkutat dengan tugas dan teman-teman. Bahwa, ini hanya sebuah angan-angan yang tetap menjadi angan-angan.

Namun ketika pintu basecamp dibuka dan semua terasa sangat nyata, Sandra pelan-pelan merangkak yakin bahwa inilah kenyataan itu, dan kadang, perubahan dalam hidup itu hanya dibutuhkan satu hari, bahkan sebelum kita menyadarinya.

"Oke, Sandra, kamu tunggu dulu di sini, ya. Karena Hana dan Sadena yang akan take lebih dulu. Silakan dibuat senyaman mungkin. Ada makan dan minum, jangan segan," ungkap kru perempuan bernama Farah, tersenyum lembut ke arah Sandra seperti seorang teman baik.

Sandra mengangguk, membalas senyum Farah. "Terima kasih."

Farah meninggalkan Sandra yang kini mengobservasi ruangan itu. Ada tiga sofa di tengah ruangan. Dua sofa yang panjang berhadapan, sementara sofa lain ada di pojok kiri, dekat dengan gantungan baju. Makanan dan minuman tersedia di meja sebelah kanan, dekat dengan pintu masuk. Jendela besar dengan pemandangan gunung tampak dari sisi ruangan, menambah cahaya. Semua jengkal ruangan itu membuat Sandra menarik napas, tidak percaya, bahkan ketika langkahnya masuk ke dalam, Sandra tidak yakin apakah itu diperbolehkan.

Sandra menoleh ke sisi kiri, tempat aktor-aktris sedang dirias. Ada Hana Syafira di sana, aktris ternama yang membintangi film terdahulu dengan Sadena. Hana sangat cantik dan memiliki aura bijak yang membuat Sandra merasa bukan apa-apa dibandingnya. Hana juga mendapat peran sebagai Ratu, dan Sandra merasa peran itu lebih cocok pada Hana ketimbang dirinya. Maksud Sandra, lihat Hana, dia polos seperti Ratu tapi di lain sisi, Hana juga tampak tangguh. Sandra tidak heran syuting trial ini dia masih diuji. Namun, mau bagaimana pun, Sandea akan tetap berusaha semaksimal mungkin untuk mengeluarkan kemampuan aktingnya.

Sandra dengan canggung duduk di sofa yang kosong, menaruh goodie bag berwarna hitam dengan motif beruangnya di sisi kanan. Sandra berusaha menghapal kembali dialog yang sudah diberikan oleh tim produksi kemarin malam di e-mail. Bukan hanya menghapal, namun memikirkan makna yang ingin disampaikan penulis dan perasaan Ratu pada saat mengatakannya.

"Sebentar," suara seseorang membuat Sandra berhenti menatap layar ponselnya, mendongak ke arah suara.

Ternyata, Hana berbicara pada periasnya, kemudian dia bangkit dan mengambil duduk di hadapan Sandra. Hana tersenyum sangat manis, mengulurkan tangannya, yang tentu saja Sandra langsung menyambutnya.

"Sandra," ucap Sandra langsung, "Maaf tadi belum menyapa karena mungkin kamu sedang sibuk, jadi aku gak mau ganggu."

Hana mengangguk paham, senyumnya tetap terjaga di sana, dan Sandra bertanya-tanya kapan dirinya bisa sekarismatik itu. "Hana. Gak apa-apa," ucap Hana setelah mereka selesai berjabat tangan. "Seth bilang kamu anak baru, semangat, ya."

"Terima kasih!" balas Sandra membalas senyum seniornya. "Mohon bimbingannya."

Hana tersenyum sekali lagi lalu kembali ke meja riasnya. Sandra masih merasa starstruck sementara senyum Hana lenyap seketika saat Sandra tidak melihatnya.

Hana mengusap tangannya yang tadi berjabat tangan dengan seseorang yang tidak mau dia anggap junior, apalagi rival.

Bimbingan? Batin Hana sambil berdecak geli. Jangan mimpi.    

Author Note

Sandra-Hana pertama kali ketemu adalah hal yang gue pikirin saat ini dan gue mau lanjut ke Sadena, tapi belum ada scene yang cocok di kepala gue... Jadi, semoga ini bikin lo makin kesel sama Hana! :) 

Anyway, buat yang lagi cari lagu-lagu inspirasional, coba cari lagu dari Grace VanderWaal. Semua lagunya adalah rare gold :'). Untuk lagu Sandra ke Hana, gue suka banget muter Clay karena itu sangat amat cocok.

S: Sadena, Sandra & SandiwaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang