20. There for You

4.1K 237 14
                                    

Tok tok

Kevin mengetuk pelan pintu kamar Mila. Dia baru berani membuka ketika Mila menyuruhnya masuk. 

Dilihatnya Mila duduk di sofa dengan sketch book-nya, sepertinya sedang membuat rancangan baru. Mila tersenyum saat melihat Kevin masuk dan duduk di sampingnya.

Kevin terlihat kikuk.

"Bawa apa?" tanya Mila saat melihat Kevin membawa kantong plastik.

"Martabak, mau?" tanya Kevin sambil mengangkat kantong plastik putihnya.

Mila mengangguk lalu meletakkan bukunya di meja sampingnya. Sedang Kevin sudah membuka bungkus martabak. Mata Mila berbinar saat melihat martabak manis dengan isian keju.

Mila yang sudah tidak sabar karena sudah tergiur dari aroma martabak langsung mengambil satu potong. Kevin terkekeh ketika Mila langsung melahap dengan mulutnya yang ia buka lebar.

"Pelan-pelan," ucap Kevin sambil tertawa geli.

Mila hanya mengangguk tapi tetap asik dengan martabak di tangan kanannya. Kevin kemudian ikut menikmati martabak yang dibawanya. 

"Nanti aku ganti perbannya ya," kata Kevin di sela-sela dia makan.

Mila melirik perban di kaki dan tangannya. Lukanya memang tidak parah, hanya lecet-lecet di bagian-bagian tubuhnya. 

"Kayaknya udah mendingan deh," ucap Mila sambil berusaha melirik perban di keningnya.

"Iya ganti pake plester biasa aja," ucap Kevin lalu berdiri mengambil tisu yang ada di meja rias Mila.

Mila sudah melahap martabak ketiganya sekarang, sepertinya dia ketagihan. 

"Enak banget ya?" tanya Kevin yang sudah duduk lagi di sampingnya.

Mila mengangguk lalu memberikan jempol tangannya ke arah Kevin, penilaiannya untuk martabak yang dibelikan Kevin.

"Dari dulu aku juga suka martabak?" tanya Mila sambil membersihkan tangannya dengan tisu.

"Iya, suka martabak keju," jawab Kevin tanpa mengalihkan tatapannya dari Mila.

Mila mengambil martabak keempatnya, dan Kevin hanya memperhatikan perempuan di depannya ini yang masih asik mengunyah.

.

.

.

Setelah menghabiskan lebih dari setengah porsi martabak keju bersama Mila, giliran Kevin melakukan tugasnya sekarang. Dia sudah mengganti perban luka Mila di tangan dan keningnya.

"Maaf," ucap Mila saat Kevin sedang memasang plester di area kaki Mila.

Gerakan tangan Kevin berhenti, dia menatap Mila bingung.

"Maaf buat apa?" tanya Kevin.

"Soal Ken," ucap Mila hati-hati.

Kevin tersenyum lalu kembali fokus memasang plester di kaki Mila.

"Kamu mau kasih aku kesempatan?" tanya Mila setelah Kevin menurunkan kakinya.

"Kesempatan?"

Mila mengangguk,"Maaf, bukan maksud mainin kamu."

Mila mengambil nafas pelan dan menghembuskannya perlahan.

"Ken ga suka sama aku."

Kevin masih terus menatap Mila, menunggu kalimat apa lagi yang akan Mila keluarkan. Apa perempuan ini akan mengeluarkan curhatannya karena patah hati ditolak Ken.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang