17. Curhat

2.9K 223 45
                                    

Kevin memasuki kantin RS dan langsung mengantri untuk memesan makanan. Dari arah belakang, pundaknya ditepuk pelan.

"Ga bawa bekel?" tanya Ryan yang ikut mengantri.

Kevin menggeleng,"Mila udah mulai sibuk sama butiknya."

Ryan mengerutkan kening, dia jadi inget masa dimana dulu Mila belum amnesia.

"Kayaknya dulu tetep kirim makan deh, pas lagi sibuk-sibuknya atau lunch bareng," ucap Ryan sambil memainkan telunjuknya di dagu seolah berpikir.

Kevin terkekeh,"Kepo banget lo," Kevin menonjok perut Ryan pelan.

Iya, benar kata Ryan. Mila emang selalu nyempetin sesibuk apapun ya minimal lunch bareng di deket RS apa butik. Cuma akhir-akhir ini dia udah ga pernah ngasih bekel bahkan lunch bareng juga ga bisa.

.

.

.

Kevin mencoba menghubungi Mila usai makan siang. Seharian ini dia belum mengetahui kabar dari perempuan cantik itu.

Ini sudah panggilan ketiga dan belum diangkat.

Ia kemudian berinisiatif menghubungi Michelle, mencari tahu keberadaan Mila.

"Chel, Mila sama elo?" tanya Kevin setelah Michelle mengangkat telponnya.

Kevin mendengar ada helaan nafas.

"Gue kira, Mila cabut sama elo Vin," jawab Michelle dengan nada lesu.

Kevin kaget, bisa Kevin tebak Mila pergi dengan siapa sekarang.

Kevin terkekeh sebentar lalu memutuskan telponnya.

Dada Kevin sesak, semakin hari Mila dan Ken semakin dekat. Ini berita buruk untuk hubungannya.

Kevin memang mengizinkan Mila membuat 'ceritanya' sendiri, nikmati hidup selayaknya dia ingin hidup tanpa 'doktrin' orang lain. Tapi ga sebebas ini juga.

Ini justru nyakitin Kevin.

****

"Gue ga habis pikir sama lo Mil," ucap Michelle sambil tangannya dilipat di depan dadanya.

Michelle menatap tajam Mila sejak tadi dia tiba di butik setelah acara perginya sama Ken yang entah kemana.

"Aku cuma makan siang Chel," ucap Mila sambil membereskan peralatan gambarnya ke dalam tas.

"Mil, uda terlalu sering lo pergi sama Ken."

"Ya kamu sibuk, Kevin juga sibuk," Mila berusaha mencari pembelaan.

Michelle menghela nafas, yang ga berubah dari temannya ini adalah keras kepala.

"Lo sadar ga sih kalo lo nyakitin Kevin?"

Mila yang sudah membuka pintu ruang kerjanya berbalik menatap Michelle yang terus menatapnya tajam.

"Terus, apa kalian ga nyakitin aku?"

Michelle cukup terkejut dengan pertanyaan yang keluar dari mulut Mila. Bagian mana yang Mila tersakiti gara-gara dia dan yang lainnya.

"Aku emang lupa semua, aku ga inget siapa aku, kamu, Kevin, bahkan keluarga aku. Aku lupa semuanya!" Mila mulai terlihat marah sekarang.

"Tapi ga harus kalian doktrin aku harus ini harus itu, apalagi itu bikin aku ga nyaman!"

Suara Mila mulai bergetar, dia mulai menangis sekarang. Michelle merasa bersalah sudah membuat Mila seperti saat ini.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang