6. Harapan

3K 221 9
                                    

Kevin masuk ke dalam rumah Mila, dia sudah selesai bekerja siang ini. Disapanya mama Jane yang baru saja keluar dari kamarnya, berdandan rapi seolah akan pergi.

"Mama mau kemana?" tanya Kevin setelah mencium tangan mama Jane.

"Mama mau belanja, ada kebutuhan rumah yang habis," jawabnya.

Lalu datang mbok Tari yang juga mengenakan pakaian rapi.

"Yaudah mama pergi dulu ya, Mila ada di atas. Tadi habis minum obat, kayaknya masih tidur," ucapnya lalu pergi setelah Kevin mencium tangannya.

. .

Kevin membuka pintu kamar Mila pelan, was-was jika Mila masih tidur. Dilihatnya Mila tidak memejamkan mata, tapi menatap layar televisi. 

Kevin tersenyum saat Mila menatapnya.

"Kata mama kamu tidur," ucap Kevin sambil mendekat ke arah Mila.

Mila mengangguk,"udah bangun," jawab Mila pelan.

"Berdiri yuk," perintah Kevin pada Mila, dan perempuan itu menatap Kevin bingung.

. . 

Mila berdiri dengan kedua tangan memegang erat tangan Kevin, dia takut jatuh. Kevin berjalan mundur pelan sambil kedua tangannya menarik tangan Mila, menyuruhnya untuk bergerak maju. 

"Pelan, oke, pelan," ucap Kevin saat Mila mulai menggerakkan kaki kanannya.

Kaki Mila sedikit kaku untuk bergerak, bahkan kaki kanannya sempat patah. Mila hanya perlu melatih kakinya untuk berjalan.

Mila menggerakkan kakinya pelan-pelan berjalan menuju Kevin. Setelah lebih dari 5 langkah, Kevin menggendong Mila dan mendudukannya di kursi roda yang diletakkan tidak jauh dari mereka.

"Udah?" tanya Mila pada Kevin yang berjongkok di depannya. 

Kevin mengangguk,"dikit-dikit dulu."

Mila tersenyum.

"Sakit?"

Mila menggeleng. Kevin lalu memijat pelan kaki kiri Mila.

"Maaf," ucap Mila lirih setelah hening beberapa saat.

Kevin mendongak, menatap kekasihnya yang saat ini menatapnya penuh rasa bersalah.

"Maaf untuk apa?"

"Maaf karena aku ga ingat semuanya." 

Pelan-pelan Kevin meletakkan kaki kiri Mila ke sandaran kaki di kursi roda.

"Bukan salah kamu, semua butuh waktu," ucap Kevin dengan tatapannya yang lembut.

"Kata mama, kita mau nikah?" 

Kevin tersenyum, mengangguk pelan. Sedang Mila meremas kedua tangannya dan terus merapalkan kata maaf.

Kevin tidak suka melihat Mila sekarang, Mila terlalu sering menyalahkan dirinya sendiri.

"Hey, bukan salah kamu. Pernikahan kita ga batal, cuma mundur kan," ucap Kevin berusaha menenangkan Mila.

Mila menatapnya dengan tatapan sendu,"Tapi, aku...."

Kevin baru ingat, perempuan yang duduk di depannya ini tidak mengingatnya. Bahkan menganggap dirinya orang asing. Tentu, tidak ada yang ingin menikah dengan orang asing kan. Batinnya menertawakan dirinya sendiri, kebodohannya yang mengira dirinya akan menikah dengan Mila. 

Kevin memegang kedua tangan Mila,"Aku berusaha bikin kamu ingat, kalaupun kamu tidak inget. Kamu mau kan mulai semuanya dari awal? Dari kita kenal, kamu buka hati kamu buat aku?" tanya Kevin, ada rasa takut dalam dirinya.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang