13. Sorry....

2.8K 217 18
                                    

Deva dan Velo sedang menonton televisi di ruang tengah setelah makan malam. Mila menatap kedua kakaknya yang terlihat mesra, Deva memeluk Velo dari samping dengan satu tangannya kadang mengusap perut Velo, anaknya yang belum lahir.

"Mil?" panggil Velo sambil mengayunkan tangannya mengajak Mila bergabung.

Mila tersenyum dan ikut bergabung dengan kedua kakaknya. Duduk di sofa sebelah kakaknya.

"Kamu kenapa?" tanya Velo sambil melepas pelukan Deva.

Mila menimbang-nimbang untuk bercerita tentang Kevin atau tidak ke kakaknya.

"Kenapa?" tanya Velo lagi sambil mengusap tangan Mila.

"Ah, gpp kok kak," jawab Mila lalu memilih fokus pada televisi yang menayangkan acara komedi.

Sesekali terdengar suara Deva tertawa.

"Kamu ada masalah sama Kevin?" tanya Velo lagi.

Mila menatap kakak iparnya ini dan menganggukkan kepalanya pelan. Velo tersenyum, ia lalu memposisikan duduknya agar menatap Mila, sedikit mendekat.

"Cerita sama kakak," ucap Velo lembut.

"Kevin marah," ucap Mila dengan nada sedih.

"Kenapa?"

"Mungkin gara-gara aku pergi ga bilang sama dia."

Velo diam dan mendengarkan adiknya ini mulai dengan curhatannya.

"Aku pergi sama temenku, sampai butik dia keliatan marah. Diem terus sampai tadi pulang."

"Kamu kemana memangnya?"

"Pergi beli eskrim sama Ken."

Velo mengerutkan kening, nama yang disebutkan Mila terasa asing di telinganya. Sebelumnya dia tidak pernah mengenal teman dari adiknya ini yang bernama Ken.

"Ken itu siapa?" giliran Deva yang bertanya.

"Temen aku," jawab Mila sambil menatap Deva sekilas.

"Kok kakak ga pernah denger kamu punya temen namanya Ken?" tanya Deva lagi.

"Dia fotografer yang ngehandle photoshoot butik kemarin."

Bibir Deva membentuk huruf O.

"Kamu udah hubungin Kevin?" Velo kembali bertanya.

Mila hanya menggeleng.

"Kamu hubungi dia nanti, minta maaf."

"Kalau ga dibales?"

"Besok kamu temuin."

. .

Di kamarnya, Mila sudah berbaring sambil terus menatap ponselnya. Pesan permintaan maafnya sudah ia kirim dua jam yang lalu, tidak ada balasan dari Kevin bahkan belum dibaca oleh laki-laki itu.

Mila yang tidak bisa tidur memilih membuka galeri foto di ponselnya.

Dilihatnya ada banyak foto dirinya dengan Kevin, Michelle, Christ, Mama Nancy, dan juga keluarganya.

Kebanyakan foto yang ada di galeri adalah fotonya bersama Kevin.

Mila menghela nafas berat, dia merasa ada beban berat tak kasat mata yang menimpanya.

Dia menatap foto dirinya dengan Kevin cukup lama.

****

Mila berdiri di koridor rumah sakit, dia mendapat info dari suster jika Kevin sedang ada visit pasien di lantai 3.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang