Mereka berdua bermain di dalam kolam renang, layaknya anak kecil yang sedang berlibur ke waterpark, yang berbeda adalah di sini tidak ada wahana.

"Hey, ayo kita lomba. Siapa yang lebih lama di dalam air, ia yang menang." usul Joohyun.

"Ayo, siapa takut?" Yoongi menerima tantangan Joohyun.

"Kalau kalah, ia harus melakukan apapun yang pemenang minta," lanjut Joohyun.

Yoongi tersenyum miring mendengar pernyataan Joohyun, "Deal." kata Yoongi.

"Hana, dul, set."

Joohyun menutup matanya dan masuk ke dalam air, berbarengan dengan Yoongi.

Yoongi melihat Joohyun yang berusaha menahan nafasnya dengan menutup hidungnya, lucu.

Lalu, ada satu ide yang muncul di otak Yoongi.

Yoongi memajukan badannya dan menempelkan bibirnya ke bibir Joohyun singkat.

Membuat gadis itu membuka matanya dan kaget atas kedekatan Yoongi lalu ia keluar dari dalam air.

Yoongi pun ikut keluar dari dalam air dan tersenyum kecil melihat ekspresi kesal Joohyun.

"Y-yah! Itu curang!" seru Joohyun, berusaha tak menunjukkan wajah malunya. Tapi apa boleh buat? Semburat merah terpampang sekali di kedua pipinya.

Yoongi tertawa, "Kau tak membuat peraturan tentang menyerang lawan di dalam air Joohyun," kata Yoongi sembari menyingkirkan poni basahnya dari wajahnya.

"Tapi apa kau harus menci–aish! Aku tak peduli, kau curang dan kita harus mengulangi perlombaan ini." kata Joohyun.

Yoongi menahan senyumnya, "Okay jika itu maumu, hana, dul, set."

Mereka berdua kembali masuk kedalam air, kini Joohyun tidak menutup matanya, ia menatap mata Yoongi dengan seksama.

Menikmati karya Tuhan yang menurutnya sempurna.

Tanpa mereka sadari, kedua badan mereka bergerak sendiri dan mendekatkan wajah mereka.

Yoongi kembali mencium bibir Joohyun namun kini lebih lama, karena oksigen yang terbatasi, Yoongi menuntun Joohyun untuk keluar dari air namun masih dalam keadaan yang sama.

Seisi badan Joohyun rasanya ingin meledak sekarang. Tak pernah terlintas di otaknya untuk mencium Yoongi, dan ini merupakan ciuman pertamanya.

Di sisi lain, semua organ tubuh Yoongi rasanya sudah tidak berfungsi lagi. Ia tak menyangka akhirnya hari ini datang juga.

Hari dimana ia akan mencium Joohyun sesuka hatinya.

Yoongi melepaskan lumatannya, dan menempelkan dahinya di kening Joohyun. Menatap mata cokelat Joohyun dengan intens.

Ia tersenyum kecil, "You don't know how many times I tried to stop myself from doing this, Joo-ah." gumam Yoongi.

Pipi Joohyun sedari tadi sudah semerah kepiting rebus, entah kenapa ia merasa tak apa mencium sahabatnya sendiri—dan satu fakta membuatnya tersadar.

"Yoongi... bukankah kau dengan Saera?" tanya Joohyun, menjauhkan dirinya.

Yoongi tertawa kecil, "Aku dan Saera tidak ada apa-apa, Joo." kata Yoongi.

"Aku menyukaimu, hanya kau." lanjut Yoongi, dan kalimat itu membuat jantung Joohyun berdegup lebih kencang dari yang sebelumnya.

Kalau saat Yoongi mencium Joohyun sudah membuat jantungnya berdegup kencang, ini melebihi itu.

TomboyWhere stories live. Discover now