1.7

1.3K 118 1
                                    

[Author Pov]

"Ia terlihat begitu rapuh, sunbae. Apa kau yakin ia baik-baik saja?"

Yoongi mengangguk, "Tentu saja aku yakin ia baik-baik saja, ia baru saja di lantik menjadi kapten tim. Mungkin ia masih belum terbiasa dengan semuanya," katanya.

"Tapi Yoongi sunbae, aku tak tahu ia adalah salah satu korban kecelakaan itu?" tanya Saera.

"Tentu saja tidak ada yang tahu selain aku, Bangtan, Soojin dan para guru. Orang tuanya meminta guru-guru untuk tidak menyebarkan berita itu. Joohyun benar-benar trauma semenjak saat itu," kata Yoongi.

"Ah begitu rupanya, omong-omong, mengapa Joohyun menganggap ini adalah kencan kami?"

Yoongi terdiam.

"Entahlah," jawab Yoongi asal.

Saera tertawa, "Heol, apa ini yang kau maksud dengan meminta pertolongan?" tanyanya.

"Oh diamlah Saera." ketus Yoongi dan tawa Saera semakin membludak.

"Aku tak percaya ini, kau menggunakanku." kata Saera, "Dan aku tidak di bayar." lanjutnya.

"Aku tidak menggunakanmu, okay? Aku hanya butuh...teman, ya, teman. Yah, diamlah. Aku lapar," kata Yoongi.

"Aigoo, baiklah aku akan diam. Dan aku akan menjadi temanmu sunbae, tentu saja." kata Saera, menekankan kata teman yang membuat Yoongi memutarkan kedua bola matanya.

"Aish. Berhentilah memanggilku sunbae, aku tak apa denganmu memanggilku Yoongi." kata Yoongi.

"Serius?"

"Tentu saja," dan itu membuat Saera tertawa. Tawanya membuat Yoongi bingung.

"Mengapa kau tertawa?" tanya Yoongi.

"Apa kau sudah terbiasa dengan ketidak formalan Joohyun dan Soojin sehingga aku yang memanggilmu sunbae terdengar aneh di telingamu?" tanya Saera.

"Aish, geumanhae!!"

-안녕!-

Namjoon melangkahkan kakinya ke dalam rumahnya. Orang tuanya sedang berada di luar kota sehingga kini hanya ada dia dan adiknya.

"Oh kau sudah datang?" tanya Joohyun saat ia turun dari tangga, namun terhenti saat melihat tamu yang Namjoon bawa.

"Hai, apa kabarmu, Minyoung?" tanya Joohyun, memaksakan senyum.

Ia masih sedikit takut dengan wanita itu.

Minyoung tampak kaget saat Joohyun menyapanya dengan santai seolah-olah tiada apa-apa di antara mereka.

"O-oh, aku baik-baik saja.. apa kabarmu Joo?" tanya Minyoung.

"Aku luar biasa, apa kalian sudah makan? Tunggulah sebentar, aku baru saja ingin memasak," Joohyun kembali tersenyum, namun kali ini tidak di paksakan.

Ia berjalan ke dapur dan mulai memasak makanan.

Namjoon tersenyum melihat interaksi kecil Minyoung dengan adiknya itu. Joohyun benar-benar pemaaf.

"Ayo duduk di ruang makan Min-ah," ajak Namjoon, merangkul Minyoung dan membawanya ke ruang makan.

30 Menit terlewati akhirnya Joohyun pun selesai memasak. Ia menyiapkan makanan di atas meja makan dan juga menyiapkan piring-piringnya.

TomboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang