Chapter 30

3.5K 319 36
                                    

Berhari-hari berlalu. Setiap hari, Jungkook selalu bersama Taehyung. Park Jinyoung tidak mempermasalahkan. Tapi, Jungkook masih belum mengingat semuanya, gadis itu pun juga masih tinggal dengan Jinyoung.

Setiap pagi, Taehyung pasti datang ke kediaman Jinyoung untuk mengajak Jungkook sarapan. Lalu meminta si cantik menemaninya mengerjakan beberapa tugas yang terbengkalai. Setelahnya, pergi kemana, bahkan kencan dadakan pun bisa terjadi.

"Sudah?"

Seperti saat ini, Jungkook mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Taehyung. Cafe depan Kim Groups menjadi pilihan tempat breakfast. Waffle dengan toping coklat serta tiga lembar pancake dengan sirup maple terdengar enak dimakan saat musim gugur pertama datang.

Sang writers menulis pesanan dengan senyum ramah. Lalu permisi sebentar membuat pesanan mereka. Meninggalkan keheningan sejenak sebelum pertanyaan Jungkook mengawali percakapan.

"Kau sering kesini untuk sarapan ya?" tanyanya dengan memiringkan sedikit kepalanya.

Taehyung menaikkan sebelah alisnya, lalu tersenyum menggoda, "Kenapa memang?"

Jungkook mulai gugup kini, niatnya hanya bertanya, tapi melihat Kim Taehyung yang entah kenapa hari ini begitu tampan, membuatnya sering salah tingkah sendiri.

"Tidak. Hanya bertanya saja" pipinya memerah dengan sendirinya.

Taehyung tertawa melihatnya, "Hei, pipimu memerah. Aigo neomu kyeopta" telunjuknya menusuk-nusuk pipi Jungkook sambil memekik.

Seperti anak kecil yang baru saja dibelikan permen oleh ibunya, membuat Jungkook semakin malu. Malah kini mukanya memerah hingga telinga. Beruntung, pelayan cafe tengah mengantarkan pesanan mereka. Mencoba menghilangkan rasa gugup yang setiap saat datang bila bersama pemuda Kim itu.

Beberapa menit hening, karena keduanya terlalu larut dalam menikmati pesanan mereka untuk menu breakfast hari ini.

"Eum.. Taehyung?"

Yang dipanggil menoleh. Melihat ekspresi yang tak terbaca dari si cantik.

"Ya?"

"Boleh tanya sesuatu?"

"Silahkan"

Jungkook menarik nafas. Mencoba menghilangkan gugup yang sedari tadi mendera karena tatapan mata tajam bak elang milik pemuda tampan di depannya.

"Siapa aku?"

Kim Taehyung mengernyit. Tidak mengerti maksud pertanyaan si cantik di depannya.

"Kau pasti lama mengenalku. Kau tahu bukan, aku mengalami amnesia? Aku ingin kau menjelaskan tentang diriku, terserah dari mana saja. Karena ini begitu sakit, saat melihat bayang-bayangmu menghampiri benakku" Jungkook mencoba menjelaskan maksud dari perkataannya. Setelahnya menunduk diakhir kalimat.

"Yakin ingin mengetahuinya?" Taehyung mencoba memastikan. Takut bila nanti tiba-tiba Jungkook kesakitan seperti kemarin.

Jungkook mengangguk mantap. Ia ingin cepat sembuh. Dalam artian; cepat mengetahui seluruh masa lalunya. Yah, meski ada masa dimana yang begitu, kau tahu lah.

"Aku akan menjelaskan sedikit-sedikit. Tapi, jangan memotong oke?"

"Baiklah"

Taehyung menarik nafas sebentar. Memutar otak, darimana dulu ia harus menjelaskan.

"Nama aslimu, Jeon Jungkook" penjelasan yang bagus. Dimulai dari fakta terkecil dahulu, sebelum semua terkuak.

"Kamu putri tunggal Jeon Sehun dan Jeon Luhan, adik dari Jeon Hoseok. Lahir di Busan, satu September sembilan belas sembilan tujuh. Pendidikan S2 dari Harvard University dan S4 dari Swiss Federal Institute Of Technology Zurich"

taekook; (un)wanted girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang