Aku mengangguk dan tersenyum kepadanya. Dan tidak lupa aku berterimakasih kepada mereka yang sudah mau memafkan kesalahan bodoh yang aku perbuat.

Kini tinggal aku yang berbicara langsung ke Joohyun.

***

"Dia berada di kamarnya, Yoongi. Bujuklah ia untuk keluar, ia tak keluar-keluar sedari kemarin. Itu membuatku khawatir." kata Nyonya Kim.

Aku menganggukkan kepalaku, "Ne eommonim. Aku akan berusaha membujuknya," kataku sambil tersenyum kepadanya yang terlihat begitu sedih. (Iya ibu. a/n mereka/yoongi & kim bersaudara manggil orangtua masing2 eomma/appa karena mereka udh dkt bgt gt.)

Ini semua salahku.

Aku mengetuk pintu kamar Joohyun, dan menunggu responnya.

"Nugu," katanya, astaga apa ia terus menangis dari kemarin? Suaranya begitu serak. (Siapa)

"Naya.." (Ini aku)

"Ka." katanya setelah terdiam selama beberapa menit. (Pergi)

Aku menghela nafasku dan menempelkan dahiku di pintunya, "Joohyun-ah,"

"Naneun noreulbogo sipji anha." potong Joohyun. (Aku tak ingin melihatmu)

"Kalau begitu dengarkan lah," kataku, hatiku begitu sesak saat mendengar suaranya.

Ia benar-benar membenciku.

Apa yang telah kulakukan?

Mengapa aku harus tersulut emosi?

Mengapa aku tak bisa menahan amarahku?

Mengapa aku harus cemburu dengan Jimin dan Jin hyung?

Apa yang ku pikirkan? Ini Jimin dan Jin hyung yang ku bicarakan. Buat apa aku cemburu dengan mereka saat yang mereka lakukan hanya menenangkan Joohyun yang sedang sedih.

Seandainya ia memberitahuku tentang apa yang terjadi di antaranya dan Hoseok.

Aku akan mengerti dan tak keluar kendali seperti ini.

"Aku tak ingin mendengar suaramu, pergilah Yoongi. Aku tak ingin berurusan lagi denganmu." kata Joohyun.

And that, I cried.

Why do I have to be so fucked up?

Why us?

"Kenapa kau tak memberitahuku tentang Hoseok?" tanyaku, tak memperdulikan jika ia menyuruhku pergi.

"Aku bilang pergi, Yoongi." katanya.

"Tidak sebelum kau memberitahuku, Joohyun." kataku keras kepala.

"Karena aku tahu kau akan menyakitinya,"

"Apa?" tanyaku tak percaya.

"Aku mencintainya Yoongi."

Aku menjauhkan kepalaku dari pintu Joohyun dan berjalan meninggalkannya sendiri.

Aku melewati Namjoon dan yang lainnya tanpa mengatakan apapun, bahkan sekedar melihat mereka pun tidak.

TomboyWhere stories live. Discover now