Sickness ~ Fanfic oneshot

6.6K 517 44
                                    

Sawadee kha....

Yuhu, gue kaget banget kemaren lihat hp. haha

gue naruh handphone ditas dari semenjak post curhat itu karena gue harus jemput orang dibandara, pas ngecek hp notifikasi gue jebol, gue sampai bingung bales nya karena curhatan gue  harus gue unpublish, malu, jadi sorotan ntar, belum pengen jadi artis wkwkwkwk...
Tapi semua komen udah aku baca
👏👏👏😘

awalnya gue hanya curhat aja, dikira ga bakal ada tanggapan.. karena gue pengen ngomel aja gitu tapi ga tau ke mana... wkwkwk
terimakasih tanggapan kalian, dari yang unik sampai lucu, ada yang ikut marah, ada yang ngelawak, ada yang setuju, ada yang nasehatin gue, ada yang termotivasi haha, ada yang sampai curhat balik di dm, dm aku penuh pesan dari kalian dan ada yg belum sempat aku balas maaf, karena itu numpuk sedikit..
pokoknya macem macemlah

And i'm so happy to see that 🙊🙈🙉
membuat mood gue balik lagi, jadi ini special pake telor buat kalian.
btw ini galau dan halu, jadi ga kuat baca go out dari sini..

~~~~~~

Jika dia ingin pergi, aku akan melepaskannya.
Karena jika memang cinta itu untukku,
Tanpa aku genggam kuat, dia tidak akan pernah pergi.

~Zizi~

~~~~~~

Prilly menghela nafas setelah menyelesaikan acaranya tadi. Sudah pastikan sosmed nya sedang perang tanpa perlu dibuka ia sudah sangat tahu akan itu. Ia hanya bisa menangkan perasaannya tanpa. membuka sosmed.

Sedangkan Ali terdiam melihat notifikasi handphonenya yang terus masuk. Sebenarnya ada apa mengapa sepertinya pesan pesan masuk adalah hujatan bahkan kata-kata menghibur dirinya padahal ia belum tahu apapun ia baru saja selesai take dan tiba-tiba saja handphonenya yang berisi baterai 90% tersisa 40%.

Ali mengotak atik sosial media mengecek semua DM yang masuk tanpa dibuka, membaca semua tulisan yang terpotong potong kemudian mencoba mencerna semua kalimat tersebut.

"Sabar ya bang, biarin mereka ngomong apa."

"Idih, cowo cemen kayak lo dibanding sama Maxime jauhlah."

"Kapan sih abang gentle kayak Max, jujur aja bang ga perlu takut!"

"Eh, kalian tuh fanbase bubar ajalah, pake acara hastag strong, strong, padahal kalian tuh udah ga diakuin lagi!"

"Ya udah kali, Prilly udah sama maxime, levelnya sama, ga kayak yang dulu itu tuh...iiiwww..."

"Paket C dilawan sama lulusan inggris, ya jauhlah ya..."

"Cakepan max lah, dan Prilly lebih cocok sama dia, bahagia..."

"Ali mah, bisanya mainin hati Prilly,. makanya Prilly ogah sama dia.."

"Apaan sih nih, ribut banget?" tanya Ali bingung melihat hpnya.

"Satya, lagi ada apaan sih, DM gue rame loh!"

"Rel, punya lo rame, apalagi gue, lo lihat nih!" seru Ali sambil menghela nafas.

"Kepo donk gue, ada apaan lo diapain shipper MPL, gue baca sekilas kilas dikit wkwkwk," tawa Verrel geli membuat Ali mendesah kesal.

"Nggak paham gue, tapi ya udah biasa sih jadi udah kebal dengan ucapan mereka!" seru Ali santai sambil bersandar.

"Lo ga telepon si kurcil, kayaknya dia pasti lagi ngedrama," ucap Verrel membuat Ali tertawa.

"Gue yakin dia ga mellow gaje, dia udah biasa, paling dia bete dan marah gaje gitu," tawa Ali geli.

"Ehmm, kayak Wilona ya, dulu, lo ga tahu aja gimana Wilona nangis dan gue bingung tenangin dia sedangkan posisinya kita teleponan dan dia nangis kejer, gue sampai harus video call," seru Verrel membuat Ali tersenyum. Ia sangat sering begitu dengan Prilly. Bahkan ia juga sering sampai tertidur ketika menelepon Prilly.

Aliando Prilly - Fanfic Oneshot SS 2 (End)Där berättelser lever. Upptäck nu