Aliando Prilly - Fanfic Oneshot SS 2 (End)

Jealous - Fanfic Oneshot

Sawaddika ~~~

Hellow my lovely followers, bagaimana kabarnya? Sehat? Sehat pasti ya! 😉

Aku benar-benar ga tau apa yang terjadi dalam dunia sosmed nih, yang kutahu Aliando difollow sancai 😂.

Tapi kebetulan pas kemarin2 aku sempet kepo pas Prilly di acara brownis, kebetulan banget tuh tv kantor buka acara itu, habis nonton itu moodku jelek, lalu ngambek gaje gitu sampai temenku batal ngajakin nonton horror, katanya takut aku bener kesambet disana. wkwkkwk

Apa sih omongan gue ga penting banget 😂😂
Tapi dibalik itu semua lahirlah sebuah ide ga penting ini... So ya ini dia!

Kalau ada yang bilang aku maksa buat cerita bakal aku block, namanya halu ya maksa masa legowo? walau dalam hati ngomongnya aku tau siapa yang berucap jadi siap2 ya kena block!

hahahaha... lupakan anggap gue gila... canda yes... Kalian jangan serius banget kalau udah follow Zi, harus kuat sama aku yang stress ini.

Khap Phun Na~ 😘

~~~~~~~

Kamu tahu hal yang membuat aku bahagia?
Saat aku melihat mata indahmu, aku melihat sejuta kebahagiaan di sana.

~ Zizi ~

~~~~~~~

Ali terlihat berbaring malas dikasur. Akhirnya sinetronnya harus berakhir karena sinemart mengganti beberapa judul yang ratingnya kurang memuaskan mereka. Ali sebenarnya tidak mempermasalahkannya, sekarang ia bisa beristirahat sebentar karena ia harus kembali ke rutinitas syutingnya kembali karena judul baru telah menantinya.

Ali kembali sibuk mengganti chanel televisi sampai ia menemukan sosok yang baru ia temui beberapa lama ini.
"Prilly dekat dengan brondong ya?"

"Nggak!"

...
....
.....

"Pernah pacaran seminggu sama Rassya!"

"Sama brondong enak kan!"

"Enak apa nya, yang muda tuh suka ngambek!"

Ali merasakan moodnya mendadak jelek setelah menonton acara tersebut.

Ali menghela nafas. Sabar Li! dunia ini keras! Apalagi dunia entertain, sabar!

Ali kembali menarik selimut dan memeluk beruang yang menemani tidurnya.

"Eh beruang, kamu ga bisa jadi Prilly, kamu kegedean dipeluk," Ali berdialog dengan beruang yang sedang ia peluk. Jika ada yang melihat mungkin disangka gila.

"Bosan!"

"Jadi gue mau ke mana?" tanya Ali frustasi.

Ali ingin jalan tapi tak tahu ke mana, ia ingin istirahat tapi sekarang ia bosan. Mau bertemu Prilly tapi gadis kecil itu sibuk kuliah dan setumpuk pekerjaannya menanti. Kemudian semua televisi entah kenapa sengaja berlomba menampilkan gadis itu di sana. Setiap ganti chanel entah disengaja atau tidak, takdir sepertinya sengaja selalu menampakkan Prilly di sana.

Prilly calling...

Ali tersenyum melihat nama yang tertera. Ia akan melakukan aksi marah pada Prilly, ia ingin melihat Prilly membujuknya jika sedang marah, itu selalu menjadi hal menarik untuknya.

"Jodoh ga ke mana!" seru Ali bersemangat mengangkat telepon Prilly.

"Halo?"

"Iya, gimana Pril..."

"Kok bete kenapa?"

"Siapa yang bete?"

"Kamu!"