Fathir Arsatya Dassler

4.2K 472 53
                                    


         POST ULANG. TADI ERROR 😁

Prilly mengambil kamera itu. Lalu ditekankan tombol dan memutar video dari Ali. Prilly duduk di kursi sambil melihatnya. Ia jadi penasaran apa isi video ini?

"Sarang heyo (korea) "

"Ti Amo Tiara Prilly Ayunda (Italia) "

"Wo ai ni (Mandarin Chinese) "

"Aishiteru (Jepang) "

" Te Quire (Spanyol) "

"ich lieb dich (Jerman) "

"Seni Soviyorum (Turki) "

"me tumhe pyar kartihu (india) "

Muncul beberapa orang dengan bahasa masing-masing berbicara sambil membawa balon berbentuk love secara bergantian. Dimana Ali? Mungkin dia yang merekam. Prilly tak mengerti bahasa itu, kecuali hanya Korea dan Jepang. Ia masih melihat video itu yang terus berjalan.

Layar berubah hitam. Dan muncullah wajah Ali dengan senyum menawan, lelaki itu nampak sedang berada di lorong kabin sambil memegang kamera. Ia berjalan ke Galley atau dapur dalam pesawat.

"Good," ia menghentikan ucapannya . Dahinya mengernyit seperti berfikir. Ia mengangkat tangannya melihat jam tangan Swatch miliknya yang melingkar di pergelangan tangannya.  "Good morning from 48.000 ft"

"Kalau kamu nonton malam, ya anggap saja lah ini pagi. Soalnya disini fajar " Ali mengarahkan kamera pada jendela pesawat yang menampakkan langit gelap namun terdapat sorot cahaya di batas cakrawala. Kemudian ia mengarahkan pada wajahnya lagi, tersenyum sangat manis lalu nampak mengambil sesuatu di rak. Ternyata itu bunga mawar merah.

" Cie Ali...mau ngapain Li? " Tanya seorang pramugara.

" Sttt.. " Ali meletakkan telunjuknya di bibir. Kemudian ia mendekatkan mewarnai ke kamera, tepat di depan wajahnya.

" Aduh mawarnya layu. Maaf deh, di kabin udaranya terbatas" Katanya menatap sedih pada bunga mawar yang telah layu. Sampai disini Prilly tersenyum geli, ia tak bisa menahan senyumnya lagi.

"Aku mau ngomong pake bahasa inggris. Biar kerenan dikit " Katanya. Tiba-tiba mawar yang ia pegang jatuh ke lantai, ia langsung mengambilnya cepat " Yahh jatuh, tambah rusak deh. " Ia mendesah kecewa menatap mawarnya iba.

" langsung aja deh,ekhem" Dia berdeham menetralkan suaranya.

Bugh. Seorang pramugari menabrak lengannya. "Ngapain sih di jalan. Gak ada ruangan lain ya?" katanya ketus sementara Ali hanya nyengir, Purser satu ini dikenal galak sama sesama awak kabin.

"Iya gue pindah.." Ali berjalan menuju kamar kecil tempat peristirahatan awak kabin, kamar sempit yang hanya di batasi tirai dengan kamar lainnya.

"Tadi itu Purser galaknya kaya singa PMS" ia mengadu pada kamera seolah itu ibunya. Ali menunduk membaca sesuatu dalam kertas lalu menghadap ke kamera lagi.

"Today. I Ask you to be my wife. To be the Last woman in my life, to be the mowan I saw before I want to sleep and became the first mowan I saw when I wake up. I want to build a house with you, build your own home full of love. Will you be my wife? Be a mother to my child? " 

Prilly mempause videonya.

Prilly meneteskan air matanya. Ternyata Ali tidak benar-benar mengabaikan dirinya, dibalik sikap Cuek nya tempo lalu ternyata dia masih memikirkan dirinya dan menyiapkan video ini. Video yang sangat spesial di buat di udara, ia tak tahu bagaimana susahnya Ali meminta orang-orang itu buat ngomong apa yang ia mau. Bagiamana perjuangan Ali bisa sampai menyusun video itu sedemikian rupa. Dan sekarang apa yang ia lakukan, ia menyalahkan lelaki itu seolah-olah dirinya yang benar.

Potret Menembus Awan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang