Sulitnya Cinta

4.1K 515 56
                                    

Prilly menatap layar ponselnya itu hampa. Kenapa Ali jadi dingin seperti ini? Apa ia membuat kesalahan? Tanpa banyak tanya dan membatin Prilly mengetikkan pesan dan mengirimkannya pada Ali.

15 menit

Tak ada balasan.

Prilly memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. Ia tengah berada di taman belakang rumah Ali ditemani oleh Alfian yang tengah bermain ayunan bersama baby sitter nya. Prilly menatap layar ponselnya berkali-kali, masih tak ada balasan, cuma ada tanda centang pertanda pesan sudah dibaca.

Prilly masuk ke dalam rumah. Rumah ini besar namun sepi, pagi-pagi monic sudah pergi Arisan, sementara Dassler sudah berangkat ke kantor. Cuma ada Alysa, Alysa pun sedang di dapur mengasah kemampuannya buat memasak.

"Aku lagi masak nih...makanan kesukaan kamu... Plecing kangkung sama gulai ayam "

"....."

"Iya iya...Alfian lagi main sama noni "

"...."

"haha iya... Nanti aku bilangin buat jangan makan coklat... Kamu belum Flight? "

Deg

Flight? Artinya Alysa sedang berbicara dengan orang yang memang sedang akan bepergian atau.... pilot? Prilly memajukan langkahnya, dan terlihatlah Alysa sedang video call dengan Ali. Ali yang tadi bilang akan Flight? Palah sedang video call dengan Alysa? Kenapa Ali tak membalas pesannya?

"Oh delay... Nanti kalau udah sampai Jerman, titip parfum ya!! Buat kado nikahan temen "

"...."

"Serius mau nemenin? Makasih ya.. Biar dikira gak jomblo ha ha "

"...."

"yaudah bye... Safe Flight "

Alysa meletakkan HP nya di atas kulkas. Ia melanjutkan aktivitasnya memetik sayur kangkung, memang Alysa tak pandai memasak,tapi ia tetap berusaha belajar. Prilly berjalan ke arahnya, ia tersenyum. "Aku bantu ya Kak"

"Oh boleh boleh...kamu bantu iris cabe ya!! "

" Iya kak" Prilly mengambil cabai merah kriting lalu diiris serong, "Masak buat siapa kak?" tanyanya.

"Gak buat siapa-siapa. Cuma belajar, " Alysa menjawab, Prilly tersenyum kecil. " Ini makanan kesukaan Ali yaa? "

" Iya Ra.. Dia suka banget sama Plecing kangkung. Apalagi sama ayam gulai, doyan banget. Dulu kami suka belajar masak bareng, di dapur ini! sampai bumbu belepotan kemana-mana" Alysa bercerita, menceritakan bagaimana indahnya pernikahannya yang hanya bertahan 8 bulan. Tapi terlalu banyak kisah, mulai dari memasak bareng sampai Ali yang menemaninya jalan-jalan saat hamil tua.

"Ali sangat menjaga kakak ya? "

" Dia itu suami idaman. Nurutin semua ngidam aku, siaga atas semua hal. Bahkan jam dua belas malam aku pernah ngidam talas Bogor, tapi dia tetap cari ke bogor, padahal besok dia adalah pelatihan Flight " Prilly tersenyum Samar. Kalau pernikahan mereka begitu indah, kenapa harus bercerai?

" Maaf ya Ra...kalau ucapan kakak menyinggung kamu" Alysa merasa tak enak, bagaimana pun Ali telah mengungkapkan kalau ia cinta Prilly pada Alysa tempo hari yang lalu. Dan Alysa tak sampai hati jika hubungan mereka retak karena ia mengungkap kisah masa lalu nya.

"Gak papa Kak.. Justru aku makin tahu jika Ali itu pria bertanggung jawab "

" Kamu wanita beruntung berhasil merebut hatinya "

" Emang kakak gak beruntung? "

" Kalau kakak beruntung. Kami tak akan bercerai dan meneruskan kisah kami. Kami bercerai karena itu perjanjian pernikahan kami " Alysa tersenyum miris, miris karena ia harus berpisah padahal ia sudah jatuh cinta sama lelaki itu, lelaki yang sangat baik dan telah menolongnya.

Potret Menembus Awan Where stories live. Discover now