16(2)

50K 1.3K 40
                                    

"Akh...eumh..akh...akh..ahhh...eum.." Desahku putus-putus saat belum bisa menyesuaikan diri dengan keberadaan 2 penis sekaligus dalam lubangku, rasanya masih perih dan sakit. Aku meremas kedua puting Yodi yang ada dihadapanku sebagai pelampiasan, menyalurkan rasa sakit karna cincin lubangku yang dipaksa terbuka lebar, mungkin tau rasa sakitku membuat Yodi bersuka rela putingnya aku remas-remas kasar, dia gak protes sama sekali kok. Tapi meskipun kurang nyaman, aku tetap bergerak naik turun dengan perlahan.

Sssstttttt...akh.....desah kami bersamaan saat aku menarik pantatku keatas, membuatku merasakan sensasi plong sesaat dalam lubangku.

Ahhh.....eumh...eungh....ahhh....desah kami saat lubangku kembali menenggelamkan kedua penis itu, dan otomatis juga membuat kedua benda pusaka itu bergesekan didalam sana.

Lebih dari 15 menit, akhirnya salah satu penis itu berhasil mengenai prostat-ku, sempat membuatku mengejang saat sensasi aliran listrik merambat dari bawah ke sepanjang punggungku, akhirnya penderitaan menahan sakit ini akan berakhir, jadilah aku mulai bersemangat menggenjot pantatku naik turun, agar kedua penis itu kembali mengenai prostat ku.

Sensasi getarannya seperti mesin jahit, kuat tapi beraturan. Dddrrrtttt.....dddrrrttttt...dddrrrtttt....

Yodi tersenyum saat melihatku mendadak aktif bergerak cepat, karna menemukan apa yang aku cari dari persenggamaan ini.

"Sssttt...ahhh...eungh...eumh...nngggahhh..ahhh...ahhhh...eungh. akh!"

Desahku dengan nafas memburu, sesekali Noris juga memberi sensasi sakit dengan menampar dan meremas buah pantatku.

"Ahhh....eunghhh...bangsat...akhh..enak banget Dim...ahhh...semphhiitt...ah..." Desah Noris, ikut memajukan penisnya agar semakin amblas dalam lubangku.

"Uuhhh....Dihhhmasss....ahhh...eungh...ahhh...ahhh...nikmat...ahh..ahhh." Desahan Yodi ikut menyahuti.

"Eumh...eumh..ahhhh...ngahh..ahh..ahhhh...eungh..."

Selama 25 menit kedua penis itu terus menubruk prostat ku, membuatku kelonjotan enak. Tak ayal Aksi threesome ini mengundang iri dua pihak lainnya, yaitu Liam dan Aghis.

Melihat mulutku yang terus terbuka mengeluarkan desahan panjang, tau-tau Aghis sudah berdiri didepanku dengan penisnya yang sejajar dengan mulutku, minta dikulum. Dengan suka rela aku pun mengulum penis Aghis yang sedari tadi menampar mulutku. Sementara Liam masih ng'fuck Aghis meski dalam posisi berdiri, tangannya sedikit mendorong punggung Aghis, hingga ke posisi agak bungkuk.

"Eungh~aaahhhh...sssttttt...umh...ngahhh..ahhh..ahhh."

"Nhhh...eunghhh.....ngahhhh....ahhh..ahhhh...sssttttt....ahhhh."

"Eumh...ouch....ahhh...ahhh...enakhh...ahhh."

"Ssstttt.....uuhhhh....eumh...nhhhh...ngahhh..ahhh."

Keadaan menjadi lebih panas dan liar dengan suara desahan yang saling bersahutan, dengan penuh nafsu duniawi kami menuntaskan hasrat akan sex dengan segala macam gaya dan posisi....

Kali ini Liam kembali menggagahiku untuk dirinya sendiri, dia memposisikan tubuhku terlentang lalu menyodokan penisnya dalam lubangku yang sudah basah oleh lelehan sperma sebelumnya, membuat rudal itu jadi lebih mudah masuk dan bergerak maju mundur, kedua tanganku mencekal paha dalam agar semakin lebar mengangkang.

"Aaahh....eunghh....ahhh...Liam...ahh."
Karna kontol Liam ukurannya cukup besar dan panjang, dengan mudahnya menemukan prostatku membuatku menggelinjang keenakan.

"Iyah...aaahhh...liam...ahh...disitu..eunghhh....sssttt...laghi..ahhh...lagi..." pintaku, aku yakin wajahku sudah memerah, sedangkan Yodi yang sekarang berada disamping kepalaku, menampar-nampar mulutku dengan penisnya, tangan Yodi mengusap dadaku asal membuatku semakin terangsang, lidahku sesekali terjulur menyapa penis Yodi.

Dimas(ManXBoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang