Pertemuan (2)

3K 187 3
                                    

Hari ini hari pertamaku mengajar, aku bekerja sebagai dosen disalah satu fakultas di universitas korea. Dosen management.

Aku mendapat pekerjaan ini dari info temanku, chanyeol. Park chanyeol, dia dosen senior disini. Teman seperjuanganku saat kuliah, hanya saja dia langsung bekerja dan aku melanjutkan S3ku.

Kini aku sedang berdiri didepan kelas, seperti kebanyakan kelas. Kebanyakan memilih untuk duduk dibelakang. Tapi kulihat sosok wanita yang kutemui tadi pagi 'Mina'.

"Selamat siang, perkenalkan nama saya do kyungsoo. Saya dosen baru disini membantu dosen park untuk mengajar" ucapku memperkenalkan diri.

"Saem!" seru seorang yeoja dibagian belakang dengan mengangkat tangannya.
"Sudah memiliki pacar?" tanyanya dan membuat suara riuh diruang kelas.

"Belum" jawabku singkat dengan tersenyum.
"Jika tidak ada pertanyaan lagi saya akan jelaskan sistem mengajar saya" kataku, aku mengedarkan pandangan dan tak ada yang mengangkat tangan untuk mengajukan pertanyaan.
"Saya dan dosen park akan membagi bagian dari mata kuliah ini. Saya akan mendapat bagian sedikit dan akan menjadi dosen pembimbing untuk skripsi kalian" jelasku. Mereka terlihat senang.
"Untuk pembagian dospem akan diumumkan oleh dosen jung" jelasku.

Setelah penjelasan tentang peranku, aku mulai mengajar. Aku hanya mengajarkan tentang pengumpulan data untuk bahan skripsi. Sedikit materi namun cukup sulit dipahami bagi mereka para mahasiswa.

"Sir!" panggil seorang mahasiswa, kutolehkan wajahku dan ternyata mina yang bertanya.

"Ya?."

"Apakah bisa kita mengambil dua metode pengumpulan data untuk skripsi? Setahuku itu tidak bisa?" tanyanya. Sejauh itu dia mengerti tentang metode pengambilan data.

"Bisa saja kau menggunakan dua metode. Namun hanya dalam kasus tertentu. Misalnya dalam pembandingan sample dengan hasil yang diharapkan" jelasku. Apa dia mengerti? Karna ini cukup sulit untuk dipahami.

"Jadi hanya untuk data pembanding?" katanya lagi. Aku mengangguki perkataannya, dia mengerti.
Kurasa dia termasuk mahasiswi yang cerdas karna mengerti penjelasanku.

Kelasku selesai, aku merapikan buku bawaanku. Kuperhatikan mina, dia memiliki satu teman rupanya dan temannya itu berbeda darinya menutup kepalanya namun tak seperti mina.

.
.
.

Sore hari jam dimana menunjukan pukul 4sore. Aku bersiap untuk pulang, namun kegiatanku terhenti. Mina, ya mina dia masuk keruang dosen. Dia terlihat mencari seseorang.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanyaku.

"Saya mencari dosen jung" jawabnya dengan sopan. Kenapa dia selalu menunduk dihadapanku? aneh.

"Beliau sedang kekamar mandi, kau bisa tunggu dimejanya" kataku. Dia membungkuk sekilas dan pergi kemeja dosen jung.

"Ah, mina. Ada perlu apa?" tanya dosen jung. Meja dosen jung dan mejaku hanya terpisah oleh satu meja yaitu meja milik dosen park. Jadi, secara tidak langsung aku mendengar percakapan mereka.

"Maaf miss jung. Saya ingin membicarakan tentang dospem skripsi yang ada dipengumuman tadi" kata mina, dia menatap dosen jung.

"Oh itu. Apa ada yang salah?."

"Tidak miss. Hanya saja, bisakah saya mengganti dospem saya?."

"Sebentar" dosen jung membuka lembar daftar nama mahasiswa dan data dospem.
"Kau mendapat dospem dosen Lee dan dosen do, kenapa?."

"Boleh saya meminta dospem saya untuk mr. Do diganti dengan anda miss? Ehm itu---" mina menjeda kalimatnya.

"Oh iya astaga. Aku lupa, maafkan aku mina" seru dosen jung.
"Baiklah akan kuganti."

"Tak apa miss. Saya yang harusnya berterima kasih."

"Mina, boleh aku bertanya?" kali ini dosen jung menatap intens pada mina.

"Tentu."

"Dari sekian mahasiswa hanya kamu yang memilih saya untuk menjadi dospem. Padahal mr. Do adalah lulusan terbaik, saya yakin dibawah bimbingan mr. Do kau akan mudah mengerjakan skripsimu."

"Tidak miss. Jika harus mengorbankan akidah hanya karna nilai skripsi saya tidak akan melakukan itu. Bagi saya miss juga dospem yang terbaik, selama saya kuliah disini miss adalah dosen yang sangat saya sukai."

"Jinja?" seru dosen jung.
"Banyak mahasiswa yang tak menyukai saya karna saya pelit nilai dan keras dalam mengajar. Hmm, kau orang pertama yang mengatakan itu mina. Baiklah, saya akan membimbingmu. Jadi kapan kau akan mengajukan judul?" tanya dosen jung.

"Insya Allah lusa miss. Mohon kerjasamanya miss."

"Baiklah. Aku tunggu."

"Saya permisi miss" pamit mina. Dia beranjak dari kursi dosen jung dan melewati mejaku. Dia membungkuk sekilas dan pergi.

"Dia mengganti pembimbing skripsi? Memilih dosen jung dari pada aku? Yang benar saja. Dia tidak takut nilainya jelek?" monologku. Aku tau cerita tentang dosen jung dari adik dosen park yaitu jimin. Jimin juga mahasiswa disini namun dia mahasiswa semeter 4. Dia banyak mengeluh tentang dosen jung saat aku bertemu dengan chanyeol temanku untuk mendiskusikan pembagian bahan kuliah untuk mengajar. Dan apa mina itu tidak berpikir panjang? Apa dia tidak takut jika skripsinya gagal. Aneh.

Ku Pinang Kau Dengan BismillahWhere stories live. Discover now