4. Kehilangan Abadi

10.6K 241 2
                                    

⛅ Kalau kalian mau, kalian bisa vote atau komen dulu ya sebelum baca :3 ⛅
.
.

Author POV

(Menuju) Jakarta, Indonesia.

Gadis bermata hijau blasteran Indonesia-Inggris itu kembali ke kampung halamannya, Indonesia. Tapi tidak dengan bahagia. Ia pulang bukan karna liburan atau untuk bersenang-senang. Pagi tadi Lyora mendapat kabar yang tak pernah ingin dia dengar, yaitu mommy -nya sedang sekarat sejak beberapa hari yang lalu. Entah apa penyebabnya, Lyora tak tau.

Perjalanan dari Paris ke Jakarta memakan waktu yang sangat lama, dan itu membuat perasaan Lyora semakin kalut dalam kesedihan. Air mata selalu jatuh dari sudut matanya yang masih sembab. Lyora sama sekali tak menikmati perjalanannya diatas udara. Seketika gadis yang berkeinginan untuk terbang itu tak ingin menatap langit cerah berawan disebelahnya sedikitpun. Karna yang ia inginkan saat ini hanyalah berada disisi mommy -nya.

Kedua mata indah milik Lyora pun hanya menatap layar ponselnya yang retak sejak 10 jam terakhir. "Kenapa lama banget sih!" Kata-kata itu yang selalu terlontar dari bibir tipisnya.

Salah satu wanita yang sangat berpengaruh dalam hidupnya sedang berada diujung kematian. Wanita yang selalu melindunginya, memeluknya, mengecupnya, memberinya kasih dan sayang, wanita yang selalu menghapus air matanya, sumber kekuatannya. Semua kenangan dimasa lalu terputar kembali didalam otak Lyora. Ia benar-benar takut kehilangan mommy -nya, karna hanya mommy -nyalah sumber kekuatan terbesar Lyora.

Mommy -nya adalah tempat ia mengadu, berlindung, dan berbagi. Saat Lyora berumur 13 tahun, ia pernah merasakan kejamnya kejahatan seksual yang dilakukan oleh teman-teman satu sekolahnya sendiri. Tapi saat mereka hendak melecehkan Lyora lebih jauh, mommy -nya itu datang bak pahlawan. Tuhan mengirimkan wanita yang kuat pada Lyora, super kuat, melebihi kekuatan seribu pria.

Lyora sangat bersyukur karna lahir dari rahim seorang Grace Iskandar. Wanita tegar dan selalu bahagia walau badai menerpa kehidupannya. Wanita yang selalu berusaha membahagiakan dan mengutamakan suami berserta anak-anaknya. Sungguh ia sangat sempurna, dan Lyora sangat bahagia bisa menjadi bagian dari kehidupannya.

Lyora tak berhenti menekan simbol telfon pada layar ponselnya berulang-ulang kali. Meski hasilnya nihil, daddy maupun Chloe tak menjawab panggilan darinya. Dan itu membuat rasa cemas pada hatinya semakin menjadi.

Walau sekarang Lyora memanjakan dirinya didalam pesawat kelas pertama tapi ia benar-benar tidak merasa bahagia. Tak seperti orang lain yang sangat senang jika menikmati perjalanan jarak jauh didalam pesawat kelas pertama.

Pramugari cantik nan molek berjalan mendekati Lyora dan menyuguhkan senyumannya yang menandingi gula, "Kau membutuhkan sesuatu, nona?"

Lyora diam, hanya fokus pada ponselnya saja.

"Kau juga belum makan sejak tadi. Bolehkah aku membantumu memilih menu?" tambahnya dengan ramah.

Pertanyaan yang sama dan sudah ia ulang sekitar 20 kali setiap 30 menitnya.

Lyora menggelengkan kepalanya, "Tidak, terimakasih. Saya tidak lapar."

Dan jawaban yang sama juga. "Apakah pramugari itu tidak tau bahwa aku sedang cemas?!" gerutu Lyora dalam hati.

Tampak orang-orang yang berada dalam satu kelas bersama Lyora berbisik dan terus menatapnya penuh tanya. Tapi Lyora tak tau apa yang mereka bicarakan. Suara mereka sangat lirih bahkan tak terdengar sama sekali. Hanya mereka dan Tuhan yang tau apa yang mereka bicarakan tentang Lyora.

"Bukankah itu Lyora Chasin'lvy? Putri bungsu dari tuan Fendi Iskandar, man-tan pengusaha tersukses di Indonesia?" bisik salah satu penumpang berwajah Asia pada penumpang lainnya yang duduk tepat disebelah Lyora. Dia juga menekankan kata "mantan" dalam kalimatnya.

My Coolest Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang