24. Dimulainya Perang Saudara

5.8K 367 129
                                    

⛅ Kalau kalian mau, kalian bisa vote atau komen dulu ya sebelum baca :3 ⛅
.
.

Lyora POV

"Ken berhak melakukan apapun kepadaku karena dia adalah KEKASIHKU!!"

Aku merutuki diriku sendiri karena dengan lancang telah mengakui Ken sebagai kekasihku. Walau tadi aku mengatakan semua itu penuh keyakinan dan suara yang lantang, tapi tetap saja aku merasa... entahlah! Dibilang menyesal tidak, dibilang malu sedikit, dibilang setuju arrrgghhhhh!!! Aku tak tahu! Yang jelas sekarang aku hanya bisa pasrah dan ya... sepertinya aku harus belajar mencintai Ken lebih dari sekedar sosok penyelamat.

Saat ini aku sedang berada di dalam kamarku yang gelap. Sengaja aku tidak menghidupkan ribuan lampu yang ada di kamar luxurious ini, dengan maksud untuk menjernihkan pikiranku dari perkataan yang terlontar dari mulutku sendiri tadi kepada Marteen. Walau aku benci pada kegelapan, lebih tepatnya takut sih, tapi entah mengapa aku selalu merasa tenang saat pikiranku sedang buyar bila berada di tengah-tengah kegelapan. Tubuhku sedang duduk terpaku di atas ranjang king size yang menjadi fasilitas utama kamar glamour ini. Mataku terarah pada sinar yang merambat pada lantai hasil dari perpaduan cahaya bintang dan bulan yang masuk melalui celah-celah kaca jendela yang tidak tertutupi tirai dengan sempurna.

Aku berada diposisi ini sudah sekitar duapuluh menit sejak adu mulutku dengan Marteen tadi yang berujung dengan perkelahian dua pria berstatus kakak-adik, yaitu Marteen dan Ken.

Flashback On

Author POV

Satu tamparan kasar mendarat dengan mulus diatas pipi berjambang pria bermata coklat itu, "Ken berhak melakukan apapun kepadaku karena dia adalah KEKASIHKU!!" tutur Lyora dengan kesal.

"Really? Jadi sekarang kau sudah menganggap Ken sebagai kekasihmu huh?" tanya Marteen dengan geram.

"Mmpphhh...mmmpphhh..."

Pria bermata coklat itu kembali mencium bibir Lyora dengan liar. Bahkan Marteen memaksa gadis berambut coklat gelap itu untuk membalas ciuman ganasnya. Marteen tak memperdulikan pukulan keras tangan Lyora pada dadanya. Ia hanya terus melumat bibir gadis itu dengan sebelah tangan berada pada tengkuk Lyora untuk memperdalam ciuman itu.

"BRENGSEK!!!!!!!!" geram seorang pria dari kejauhan.

Pria itu melangkahkan kakinya lebar-lebar dengan kedua tangan mengepal siap untuk menimpa wajah seseorang. Setibanya pria itu dihadapan kedua insan yang sedang berciuman, ia langsung mencengkram kerah kemeja Marteen.

Bukk!!!

"Itu untuk membalas kelancanganmu karna telah mencium bibir gadisku!" rancau pria itu, kesal.

Lyora yang sudah terlepas dari ciuman itu pun terkejut saat melihat Ken menghantam sisi wajah Marteen dengan sebelah tangannya yang terkepal.

"Sial!!" umpat Marteen saat melihat darah pada telunjuknya yang berasal dari ujung bibirnya dan,

Bukkk!!

Marteen membalas pukulan Ken dengan menghantam pipi sebelah kanan pria itu. Tentu saja Ken tak tinggal diam. Pria bermata abu-abu itu pun kembali membogem wajah tampan kakaknya itu dengan brutal.

Bukk!! Bukkkk!!!! Bukkkkkkk!!

Terjadi baku hantam yang sangat memilukan mata bagi siapa saja yang melihatnya. Pasalnya baik Marteen ataupun Ken sama-sama terluka walau luka dan darah pada wajah Marteen jauh lebih banyak daripada Ken. Walau begitu, mereka berdua sama-sama tidak mau mengalah.

My Coolest Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang